19

1.8K 253 48
                                    

Happy reading 😘

Goncangan mobil membuat Suzy membuka matanya dan memperhatikan sekeliling, tadi saat pengawal Presdir Seo membawa mereka, dia pura-pura masih tak sadarkan diri.

"Mereka akan membawa kami kemana?" Suzy bermonolog.

Wanita itu memperhatikan sekelilingnya, ada dua pengawal Presdir Seo berada di kursi depan. Lalu pandangannya mengarah ke samping ke arah Myungsoo yang masih tak sadarkan diri.

"Oppa, ireona. Oppa, kau mendengarku? Bangunlah." Suzy sedikit berbisik kepada Myungsoo takut kedua pengawal itu mendengarnya.

"Oppa, jebal, ireona." Suzy merasa putus asa,sudah semalaman Myungsoo belum sadar juga. Pikiran-pikiran negatif mulai menyerangnya. Bagaimana jika suaminya itu meninggal.

Suzy sedikit membanting kepalanya ke arah jendela mobil, "Apakah aku akan berakhir di tangan Presdir Seo yang jahat itu?." ucapnya sedikit bergumam. Untuk saat ini lebih baik pasrah saja, begitu pikir Suzy.

Tiba-tiba Suzy merasakan gerakan kecil di sampingnya. Wanita itu menengok ke samping.

"Oppa..." Suzy tersenyum senang karena Myungsoo sudah membuka matanya dan melihat ke arah Suzy.

"Suzy..." kata pertama yang keluar dari bibir Myungsoo.

Wanita itu meletakkan jari telunjuknya di bibir, mengisyaratkan agar Myungsoo jangan bersuara karena ada dua pengawal Presdir Seo di kursi depan.

Beberapa saat kemudian mobil yang membawa Myungzy berhenti di depan sebuah bangunan tua yang tak terurus. Halamannya dipenuhi rumput ilalang yang lumayan tinggi.

"Minseo-ah, ayo kita bawa mereka ke dalam. Presdir akan datang nanti." ucap pengawal Presdir yang menyetir.

"Araseo, hyung." pria bernama Minseo itu turun dari mobil dan membuka pintu mobil bagian belakang tempat Myungzy berada. Pria yang dipanggil Hyung pun melakukan hal yang sama.

"Sepertinya obat bius dan pukulan itu sangat efektif membuat kedua orang ini tak sadarkan diri sampai sekarang. Ppali kita bawah mereka ke dalam." ucap pria berjas hitam itu.

Mereka pun menarik Myungzy masuk ke dalam bangunan tua itu.

*****
Brakk...

"Sialan Seo Kyungsan itu. Berani-beraninya dia melakukan hal itu kepada putriku." Gongyoo menggebrak meja karena emosi mendengar cerita Raewon.

"Mianhae, Gongyoo-ya. Karena keluarga kami, putrimu ikut terseret dalam masalah. Jika aku tak menceritakan padanya, ah ani, jika aku tak mengusulkan untuk menjodohkan anak kita, semua ini tak akan terjadi. Jeongmal mianhae." Raewon berlutut di hadapan Gongyoo karena merasa bersalah.

"Yya, apa yang kau lakukan?." Gongyoo membantu Raewon bangkit agar tak berlutut dihadapannya. "Jangan lakukan ini, aku tak menyalahkanmu ataupun keluargamu atas apa yang terjadi. Seo Kyungsan lah yang harusnya disalahkan, dia sudah membuat Myungsoo menderita selama bertahun-tahun, dia juga merenggut nyawa mertuamu, lalu sekarang menyekap Myungzy. Aku rasa dia adalah jelmaan iblis terjahat."

"Majayo, gwaenchanha. Kami tak menyalahkan kalian. Yang harus kita lakukan sekarang adalah bertindak secepatnya agar Kyungsan tak melakukan hal yang buruk kepada Myungzy." ucap Eunhye yang merangkul Hyojin, memberikan ketenangan kepada besannya itu.

"Ayo kita jemput Myungzy bersama-sama." ucap Gongyoo yang diangguki oleh Raewon.

*****
Suara tawa menggelegar di sebuah ruangan, nampak Presdir Seo dan Presdir Son sedang meneguk segelas anggur sambil tertawa.

PERFECT (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang