"Suzy, aku malas kemana-mana hari ini." ucap Myungsoo."Oppa, jangan bertingkah. Bukankah kau sendiri yang bilang mau belajar berkendara, yah mumpung kita tak ada kesibukan hari ini, jadi ayo ku ajari." ucap Suzy yang memilah pakaiannya.
Myungsoo mendekati Suzy lalu dan menatap istrinya lewat cermin.
"Kau tak ingin menghabiskan hari libur denganku di rumah?" ucap Myungsoo sambil mengedipkan matanya berusaha menggoda Suzy.
"Aigoo, dari mana kau belajar melakukan hal seperti itu? Tingkahmu makin hari makin aneh saja. Yya, ayo belajar berkendara dan jangan banyak tingkah." Suzy mengambil kunci mobilnya lalu keluar kamar.
Myungsoo mempoutkan bibirnya karena rencananya untuk membuat bayi dengan Suzy tak terlaksana.
"fighting, Myungsoo. Aku tak akan menyerah sampai kami punya bayi." Myungsoo mengepalkan tangannya di depan dada sembari merapalkan kalimat-kalimat penyemangat agar dirinya dan Suzy segera mempunyai bayi.
Setelah itu Myungsoo pun keluar kamar untuk pergi belajar mengendarai mobil bersama Suzy.
skip
"Huwaaaa, aku capek. Ternyata belajar mengendarai mobil tak mudah seperti menjalankan mobil-mobilan yang dibelikan appa." ucap Myungsoo yang sedang duduk di bawah pohon yang berada di taman.
Setelah belajar mengendarai mobil bersama Suzy, mereka beristirahat sejenak di taman.
"Aku kira akan susah untuk mengajarimu mengendarai mobil, ternyata dugaanku salah. Kalau seperti ini, kau bisa mengendarai mobil dalam waktu singkat." ucap Suzy yang duduk di dekat Myungsoo.
"Jinjja? Wah kalau seperti itu, aku bisa membawa mobil sendiri dan mengajak Suzy jalan-jalan." ucap Myungsoo tersenyum senang.
Suzy mau tak mau ikut tersenyum bersama Myungsoo. Kondisi suaminya itu makin membaik. Namun sifat kekanakannya masih sering muncul. Tempo hari mereka pergi menemui dokter Jo dan hasilnya Menggembirakan. Kondisi Myungsoo menunjukkan perkembangan yang positif, dan jika hal itu terus berlanjut, Myungsoo bisa kembali normal.
"Oppa, aku ingin makan itu, belikan aku yah." tunjuk Suzy pada gerai es krim yang berada tak jauh dari tempat mereka duduk.
"Araseo, aku juga mau makan es krim. Tunggu di sini. Jangan kemana-mana." Myungsoo segera beranjak dari duduknya menuju gerai es krim tersebut.
Suzy memperhatikan suaminya dari jauh. Kedua sudut bibirnya tertarik ke atas.
"Aku sudah jatuh dalam pesona bocah besar itu."
Saat sedang menunggu Myungsoo, tiba-tiba Suzy merasa harus ke toilet. Wanita itu melihat Myungsoo yang masih mengantri.
"Sepertinya ku tinggal sejenak, tak apa." Suzy lalu bergegas ke toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT (Completed)
FanfictionSalah satu syarat membangun rumah tangga yang bahagia adalah menerima kelebihan dan kekurangan pasangan. Bae Suzy harus menerima kenyataan di usianya yang ke-25 tahun, dirinya harus rela dijodohkan dengan anak sahabat ayahnya. Perjodohan bukan masal...