Hari yang di nanti oleh keluarga besar Myungzy pun tiba. Para tamu undangan sebagian besar sudah hadir di ballroom hotel milik Raewon, ayah Myungsoo.
"Kau gugup?" tanya Jiyeon. Saat ini ia dan Soojung sedang menemani Suzy di ruang rias.
"Aku gugup?, maldo andwae." kilah Suzy.
"Yya, kau gugup. Akui saja itu. Wajahmu menunjukkan semuanya." goda Soojung.
"Isshh." desis Suzy.
"Aku tak menyangka kau akan mendahului kami menikah. Padahal pacar pun kau tak punya, teman kencan pun tak ada. Dan sekarang kau akan menikah. Daebak." ucap Jiyeon.
"Yya, kalau begitu bilang sana sama Seungho oppa supaya segera menikahimu. Lagipula kalian tahu kan alasanku menerima semua ini. Salahkan Soojung yang memberi saran itu padaku."
"Yya, kenapa jadi menyalahkanku. Aku kan hanya asal bicara saja waktu itu."
Suzy mencibir, Soojung mempoutkan bibirnya, sedangkan Jiyeon tertawa melihat tingkah kedua sahabatnya itu.
"Eyy kalian berdua hentikan. Seperti bocah saja, lama kelamaan tingkah kalian semakin mirip bocah besar itu."
"YYA, PARK JIYEON." teriak Suzy dan Soojung berbarengan. Jiyeon tertawa lagi karena tingkah kedua sahabatnya itu.
Beberapa saat kemudian, ayah Suzy masuk ke ruang rias tersebut.
"Omo uri ttal neomu yeppeo." ucap Gongyoo.
Suzy memutar bola matanya malas, "Aku memang cantik, appa."
Soojung dan Jiyeon tertawa melihat interaksi Suzy dan ayahnya.
"Suzy-ah, kami keluar dulu karena acaranya akan segera di mulai. Ahjussi kami pamit." ucap Soojung.
"Eoh, pastikan kalian mengabadikan semua momen pernikahan dengan kamera kalian." ucap Gongyoo sambil tersenyum.
Soojung dan Jiyeon mengangguk lalu keluar dari ruang rias Suzy.
"Suzy-ah kau siap?, jangan gugup yah, appa di sampingmu." ucap Gongyoo.
"Ne, appa." jawab Suzy. Sejujurnya, gadis bermarga Bae itu merasa gugup. Padahal baginya pernikahan ini bukanlah apa-apa, toh hanya merubah statusnya saja menjadi wanita yang sudah menikah dan menantu keluarga Kim, selebihnya tak ada yang berubah.
Suzy menarik nafas dalam sebelum memasuki ruangan tempat Myungsoo menunggunya di sana.
Pintu ruangan pernikahan pun terbuka. Semua mata tertuju pada Suzy yang sedang di gandeng ayahnya. Suzy memperhatikan para tamu yang hadir, kebanyakan adalah rekan bisnis ayahnya dan mungkin juga rekan bisnis ayah Myungsoo, serta beberapa teman kantor Suzy. Sekali lagi Suzy menarik nafas dalam lalu menghembuskannya sembari berjalan ke arah Myungsoo.
Pria yang dipanggil Suzy dengan sebutan bocah besar itu nampak tersenyum. Setelan mahal berwarna hitam, membuat aura bocah besar hilang entah kemana berganti dengan aura pria dewasa.
Suzy sempat terpaku beberapa saat akan penampilan Myungsoo, namun dengan cepat gadis itu menyadarkan dirinya, jika pria yang menunggunya di depan sana adalah Myungsoo si bocah besar yang selalu membawa lolipop dan mainan robot kemanapun ia pergi.
Setelah sampai di tempat Myungsoo, Gongyoo menyerahkan tangan anak semata wayangnya itu kepada Myungsoo.
"Myungsoo-ya, jaga putriku eoh."
"Ne, abeonim." ucap Myungsoo tersenyum ceria.
Gongyoo rasanya ingin menangis saat itu juga karena melepas putri satu-satunya. Setalah ayah Suzy kembali ke tempat duduknya. Acara inti pun di mulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT (Completed)
FanfictionSalah satu syarat membangun rumah tangga yang bahagia adalah menerima kelebihan dan kekurangan pasangan. Bae Suzy harus menerima kenyataan di usianya yang ke-25 tahun, dirinya harus rela dijodohkan dengan anak sahabat ayahnya. Perjodohan bukan masal...