18

1.9K 309 75
                                    

Annyeong haseyo,
Pertama-tama aku ingin minta maaf sm kalian karena baru publish part ini. Jangan tanyakan alasannya kenapa karena ada something yg gak bisa aku jelasin 🙏

Aku harap kalian tetap setia menunggu ff gaje ini.

Once again i have to say jeongmal mianhae 🙏🙏🙏

Happy reading 😘

Bunyi detak jam dinding terdengar mendominasi di ruang tengah rumah Myungzy. Myungsoo tak mengalihkan sedikit pun pandangannya dari jam dinding tersebut.

Beberapa saat kemudian, pria itu menghela nafas, "Sudah pukul sebelas malam, Suzy belum juga pulang."

Myungsoo mengambil ponsel di atas meja lalu mendial nomor Suzy.

"Ponselnya tak aktif." gumam Myungsoo. "Perasaanku tak enak."

Myungsoo melirik kunci mobilnya di atas meja. Tanpa pikiran panjang, tangannya menyambar kunci tersebut dan bergegas keluar rumah. Pria itu segera masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil, Myungsoo memegang erat setir mobilnya. Mencoba meyakinkan hatinya untuk ke rumah Presdir Seo.

Setelah berhasil meyakinkan dirinya, pria itu segera menjalankan mobilnya menuju rumah presiden Seo.

Sesampainya di sana, Myungsoo tak langsung keluar dari mobil. Pria itu menepikan mobilnya tak jauh dari rumah Presdir Seo sambil mengamati bagian depan rumah tersebut.

"Tak ada penjaga yang berjaga di depan sana." gumam Myungsoo.

Setelah memastikan kondisi sekitar rumah Presdir Seo aman dari penjaga, Myungsoo akhirnya keluar dari mobil berjalan hati-hati menuju gerbang rumah Presdir Seo.

Tangannya bergerak menyentuh gerbang tersebut berharap keberuntungan berpihak padanya, siapa tahu saja Presdir Seo tak mengunci gerbangnya.

"Tentu saja Presdir Seo tak sebodoh itu." gumam Myungsoo saat menyadari tindakannya.

Akhirnya pria itu mencoba mengintip dari sela-sela gerbang.

Myungsoo membelalakkan matanya melihat mobil Suzy terparkir di Halaman rumah Presdir Seo.

"Mobilnya masih ada di sana, itu artinya Suzy masih berada di rumah Presdir Seo. Tapi kenapa pembicaraan proyek itu sangat lama?" Myungsoo bermonolog.

Myungsoo semakin merasa khawatir karena tak ada tanda-tanda Suzy akan keluar dari rumah itu.

Myungsoo menghembuskan nafasnya, mengumpulkan keberaniannya.

"Yosh, Kim Myungsoo kau sekarang adalah namja dewasa. Tak ada yang perlu kau takutkan."

Setelah meyakinkan dirinya, pria itu memberanikan diri mengulurkan tangannya untuk memencet bel rumah Presiden Seo.

Myungsoo menempatkan dirinya di depan layar intercom agar orang di rumah Presdir Seo dapat melihatnya dari layar. Beberapa saat kemudian terdengar suara di dekat bel tersebut

"Nuguseyo?" Tanya seorang wanita di seberang.

"Ah, annyeong haseyo Kim Myungsoo imnida. Aku ke sini mencari Bae Suzy." jawab Myungsoo.

"Ah, jamsiman gidariseyo."

Myungsoo menunggu sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana bahannya sambil menendang-nendang kecil ke arah tembok. Hatinya sedang tak karuan khawatir jika terjadi sesuatu dengan Suzy atau jangan sampai sekarang Suzy sedang berdua-duaan dengan Kangjoon.

Suara dari seberang membuat Myungsoo tersadar dari pikiran-pikiran negatif.

"Tuan Kim, silahkan masuk. Presdir Seo menunggu anda di dalam."

PERFECT (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang