Sakit nya ini yang tak aku inginkan setiap bulan, aku tak ingin terus merasakan, tapi itu hal yang sulit di wujudkan, karena dia pasti selalu datang dan menyakitkan
Jika dia datang, aku tak bisa melakukan, hal apa pun selain aku tiduran, aku hanya menahan karena aku takut akan obat-obatan
Fino sekarang melihat aku kesakitan, dia terlihat menghela nafas dalam , kata-kata dia yang aku dengar, hanya mengajak aku pulang dan aku langsung mengiyakan
Di perjalanan pulang, aku memeluk nya dengan perlahan, sebelah tangan ku asik merangkul perut yang dalam kesakitan
Fino membawa motor dengan penuh kecepatan, aku sebenarnya ketakutan, tapi aku juga kesakitan dan aku terus membiarkan
Sekarang aku sudah di kamar, hanya butuh waktu sebentar , karena perjalanan begitu berlalu walaupun menakutkan
Aku tidur dalam menahan kesakitan, secara perlahan aku berada di dalam dunia mimpi yang membawa aku dalam khayalan
Mimpi ini membawa ku mengeluarkan mutiara putih ku, semua terasa nyata, bahwa akan ada pemisah antara aku dan Fino
Ponsel ku segera ku genggam dan mengerikan pesan
"Aku bangun karena aku tak tahu, apakah ini hanya mimpi ataupun firasat buruk yanh menghampiri, kamu akan pergi dan aku tinggal sendiri di dalam sepi "
Hampir satu jam aku tak menerima balasan dan aku masih dalam kesakitan, fikiran ku mulai melayang dan aku tak terarahkan
Aku menunggu balasan sampai aku terlelap kembali karena menahan kesakitan, sekarang aku berhasil tidur enak dan bangun dalam keadaan sudah membaik dari kesakitan
"Kamu jangan terlalu memikirkan. itu hanya mimpi bunga tidur penghias keterlelapan, jangan mikir aku akan pergi, karena kamu akan selalu ada di hati, sekarang dan sampai nanti"
pesannya membuat aku tersenyum sendiri, ketawa dan juga bahagia dengan gombalannya, karena aku mengerti bahwa itu adalah gombalan yang tulus dari dalan hati
"Iya aku tahu, aku juga paham, dan aku hanya berada dalam ketakutan, yang membuat aku jadi baperan "
Aku mengirimkan pesan yang aku tahu, pasti dia akan menertawakan karena aku orang yang suka baperan, dan sekarang aku dengan polos mengakui nya, aku malu, wkwkwk
"Aku sudah tahu dan aku mengerti baperan kamu adalah rasa sayang yang takut kehilangan, dan aku juga begitu, ingat dua kata yang pernah aku ucapkan, percayakan kepada dua kata dan semoga kita jauh dari dua kata yang bisa membuat kita jatuh dan terluka "
Hari-hari ku sekarang akan segera memudar, Fino sebentar lagi akan balik ke jakarta dan akan sibuk kembali ke dunia perkuliahan nya, dan aku akan kembali kesepian tanpa ada senyumnya
Hari ini aku kuliah , dengan jadwal yang full, dengan 3 mata kuliah dan pasti nya aku akan seharian di kampus, padahal hari ini hari terakhir Fino di padang, aku tak ingin membiarkan hari ini berlalu begitu saja
"Aku malas kuliah, aku tak ingin melewati hari ini tanpa ada kesan dan aku ingin memberi kamu kenangan, yang sama-sama akan kita kenang "
Setelah mata kuliah pertama habis aku segera mengirim lesan ke Fino, tapi balasan Fino terlalu lama, aku tak tahu dia lagi aoa. karena dari pagi dia tidak memberi kabar berita
"sibukkah kamu ? Samoai pesan ku rak terlihat ? Atau memang tidak sengaja di lihat ? "
Aku mulai kesal, karena setelah mata kuliah kedua selesai pun dia tetap tidak ada kabar,
ponsel ku sekarang sudah melakukan panggilan telfone kepadanya, tapi sama, dia tidak menjawabnya
jarak mata kuliah kedua dan ketiga ada dua jam, jadi karena masih butuh waktu yang lama, aku memutuskan u tuk pergi keluar makan bersama teman-teman
aku keluar dengan wajah kesal, tetapi aku melihat pemandangan yang membuat aku terdiam, senyumnya malah melebar dan memamerkan sebuah ponsel , dan aku segera lari dan bergegas menuju senyuman yang hanya ada di disudut gedung perkulihan itu
"Kenapa ? Tanya ku kesal "
dia mulai menatap ku tajam, menatapku penuh dengan kehangatan, seolah memberikan jawaban dan pertanyaan yang aku lontarkan
"aku sudah disini ketika kamu memberikan pesan yang menanyakan keberadaan, tapi aku tak ingin perkuliahan kamu tinggalkan hanya karena aku yang kau sayang, maka aku berada disini menunggu kamu pulang dan mengajak kamu jalan sayang"
Aku tahu, setiap kalimat yang di ucapkan selalu penuh ke romantisan dan ketegasan akan sebuah kegiatan yang dilakukan dengan rasa yang dirasakan dan aku senang dan beruntung memilikinya
Kita berjalan beriringan melangkah kantin yang berada di dekat kampus ,karena sudah waktu nya makan siang dan kita juga sudah lapar
"Aku ada satu mata kuliah lagi, kamu masuk dan temanin aku di dalam , serta tahu aku belajar apa dan aku pasti bahagia"
Ucapku penuh dengan harapan, karena aku tidak mau dia menunggu di pojok kampus sendirian
"Aku mau, karena aku selalu ingin disisi kamu, tapi jika nanti dosen nya tahu ? "
"Dosen nya welcome dengan yang mau belajar, dosennya juga tidak akan hafal dengan wajah mahasiswa yang dia ajar"
tiba-tiba dia memegang kepala ku dengan kelembutan, bukan hanya satu kali tapi berulang-ulang, aku hanya membiarkan dan mencoba melawan dengan manja
sudah hampir dua jam, kita segera bergegas masuk ke ruang kelas, Fino duduk tepat disebelah ku, gosip dan suara pertanyaan mulai datang,
Cieee bawa pacar ke kelas, takut diambil orang ya, ledek teman sekelas ku, aku dan Fino cuma ketawa, karena hanya sebentar dosen sudah memasuki kelas dan kita mulai belajar
Bagaimana kisah selanjutnya, apakah Fino ketahuan masuk di kelas bella ?
Tunggu di part selanjutnya ya guys ❤❤
Thankyou 💞💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Ku Harus Melepaskannya
Romantizmketakutan akan sebuah rasa tapi pemberanian yang akhirnya mencoba menikmati setiap proses dan menyukai alur yang telah di terima melewati setiap lika liku cerita dan ending yang jauh dari harapan sebuah cerita dan dia terluka bisa di cek juga...