sembilan

2K 246 8
                                        

Hari ini adalah hari terakhir perjalananku, aku menemukan suatu gerai suvenir dan membeli sepasang gelang perak yang berbandul beruang dan kelinci sebagai oleh-oleh untuk Irene. Aku sangat rindu kepadanya, tujuh hari tanpa bertemu dengan Irene benar-benar membuat hidupku hampa.

Seorang wanita cantik terlihat gelisah menunggu kereta api tiba, beberapa kali dia melirik jam tangannya sambil mengetuk-ngetukkan kakinya. Sampai pada akhirnya seseorang yang bermata monolid tersenyum manis dan datang menghampirinya, meskipun ada sesuatu yang tampak aneh karena kaki kirinya tampak berbalutkan perban dan memakai tongkat. Rupanya Seulgi terjatuh pada saat mendaki gunung dan alhasil kakinya keseleo.

Melihat hal itu, Irene langsung terburu-buru menghampiri Seulgi dan membantunya berjalan. Tatapan tajam diarahkan oleh Irene kepada Seulgi dan beruang kita ini hanya bisa tertunduk ketakutan karena tahu bahwa Irene akan memarahinya habis-habisan.

Sesampainya di rumah Seulgi, Irene dengan segera mencari kotak p3k dan memeriksa ulang kaki Seulgi yang terkilir serta mengganti obat dan membalutnya kembali tanpa mengucapkan sepatah katapun kepada Seulgi. Seulgi yang merasakan bahwa Irene marah hanya bisa menatap dengan padangan memelas dan sendu.

"Kau mengingkari janjimu padaku Seulgi, mana janjimu yang akan pulang dengan selamat tanpa ada luka sedikitpun?" ucap Irene dengan mata berkaca-kaca sambil beranjak menjauhi Seulgi.

Seulgi mencoba untuk berdiri dari sofa dan berjalan terpincang-pincang menghampiri Irene yang membelakanginya. Irene merasakan ada yang memeluk tubuhnya dari belakang dengan erat, kepala Seulgi berada di bahu Irene sehingga deru nafas Seulgi terdengar.

"Maafkan aku Hyun, aku tidak berhati-hati karena tidak sadar bahwa jalan yang ku lalui licin sehingga aku jatuh terperosok, maaf mengingkari janjiku kepadamu....mian"

"Harus bagaimanakah agar kau tidak marah lagi Hyun, aku tidak tahan apabila kamu mendiamkanku"

Dan Seulgi memasukan tangannya ke saku celananya untuk mengambil gelang berbandul beruang yang dia beli di gerai dan meraih tangan Irene untuk memakaikan gelang tersebut.

"Aku membeli gelang ini sewaktu disana, ini adalah gelang couple" kata Seulgi sambil menunjukkan gelang berbandul kelinci yang sudah dipakainya.

"Semoga kau suka Hyun"

"Aku sangat menyukainya Seulgi"

"Aku merindukanmu selama di sana"

"Aku menyayangimu Seul.....sangat"

Senyum Irene terlihat kembali dan dia berbalik menatap Seulgi, memeluknya kembali sambil menyandarkan kepalanya di bahu Seulgi. Seulgi pun tersenyum sambil mengelus-ngelus punggung Irene dan mengecup kening Irene.
Mereka saling menatap penuh kerinduan, perlahan mengikis jarak di antara mereka......

Tiga cm

Dua cm

Satu cm

Dan bibir mereka pun saling menempel.....Irene mengalungkan lengannya di leher Seulgi dan Seulgi pun merapatkan pelukannya di pinggang Irene.

"I love you Hyun" di sela-sela kegiatan mencium mereka

"I love u to my bear"

"Apakah kakimu masih terasa sakit Seul?"

"Sudah tidak sakit sekarang karena tadi ada seorang dokter cantik yang mengobatinya hehehe"

Malam itu mereka berdua makan bersama di rumah Seulgi karena Irene memasakkan makanan kesukaan Seulgi. Mereke bercanda, bersenda gurau, tertawa, berpelukan melepaskan kerinduan karena selama seminggu berpisah dan Irene pun memutuskan untuk tidur menemani Seulgi di rumahnya.

To Be Continue....

Note: berhubung ada request untuk menyematkan pembicaraan antara Seulrene jadi saya mencoba untuk mencobanya, semoga berkenan dengan keinginan pembaca.
Terima kasih sudah sudi untuk membaca cerita picisan ini....

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang