Tanpa terasa airmataku menetes membasahi undangan pertunangan yang tertera nama Irene Bae dan Park Bogum.
Aku hanya bisa memandang sedih undangan itu karena aku tahu Irene akhirnya akan pergi dariku untuk memenuhi harapan kedua orangtuanya menikahi Bogum.Setelah percakapan terakhir kita, akhirnya kita sepakat untuk memberitahukan hubungan cinta kita kepada kedua orangtua Irene dengan harapan mereka mau untuk membatalkan niat mereka agar Irene menikahi Bogum. Irene sangat bahagia karena akhirnya aku menyetujui rencananya untuk memberitahukan hubungan kita ini kepada orangtuanya, sebetulnya aku menentang keputusan Irene untuk melakukan hal tersebut karena aku tidak mau Irene bertengkar dengan kedua orangtuanya gara-gara aku. Akan tetapi aku tidak sanggup melihatnya menangis terus-menerus dan menolak untuk makan sehingga dengan berat hati aku menyetujuinya.
Siang itu aku dan Irene datang ke rumah orangtua Irene untuk membicarakan perihal hubunganku bersamanya. Irene terlihat bahagia dengan keputusanku ini dan akupun hanya bisa tersenyum meski hati ini merasa ragu. Orangtua Irene tersenyum ramah menyambut kami dan mempersilakan masuk.
"Nak Seulgi sudah lama sekali tidak berkunjung ke rumah kami" ucap ibu Irene ramah
"Maafkan Seulgi yang baru berkunjung sekarang tante karena selama ini Seulgi belum ada waktu untuk datang kemari"
"Baiklah mari kita makan dulu karena ibumu sudah memasak masakan kesukaanmu ketika tahu kamu mau datang Joohyun, badan kamu kurus sekali sekarang...." kata ayah Irene.
Masakan yang dimasak oleh ibu Irene sangatlah lezat, akan tetapi entah mengapa Seulgi tidak bernafsu untuk memakannya sehingga dia banyak melamun dan gugup. Irene mengetahui hal itu dan memegang tangan Seulgi untuk menenangkannya. Irene merasakan kegugupan Seulgi karena dia sendiripun merasakan hal yang sama, ketakutan dipisahkan dari beruangnya.
"Appa...umma ada yang ingin Joohyun sampaikan kepada kalian, maafkan Joohyun tapi aku tidak ingin menikah dengan Bogum oppa karena aku tidak mencintainya....aku hanya mengganggap dia sebagai kakakku...tolong jangan paksa aku menikahi orang yang tidak aku cintai" kata Irene dengan mata berkaca-kaca.
Ayah Irene menghela nafas panjang dan berkata "apakah ada yang kurang dari nak Bogum sehingga kamu tidak bisa mencintainya?"
"Cinta bisa datang sesudah menikah anakku, sama seperti omma yang menikahi appamu karena dijodohkan oleh orangtua omma dan terbukti mereka tidak salah memilihkan pasangan hidup untuk ommamu ini sehingga ommamu pada akhirnya mencintai appamu"
"Apakah kamu sudah mempunyai kekasih Joohyun?"
"Kalau iya perkenalkanlah lelaki itu kepada kami dan apabila memang lelaki itu lelaki yang cocok dan baik untukmu, tentu saja kami berdua akan setuju dan merestui kalian"
Hati Seulgi terasa sakit mendengar perkataan orangtua Joohyun yang meminta Joohyun memperkenalkan lelaki pilihan Joohyun kepada mereka. Andai mereka tahu bahwa bukan seorang lelaki yang akan Joohyun perkenalkan melainkan seorang wanita sebagai kekasihnya. Pening kepala Seulgi memikirkannya, akan tetapi untuk sekarang ini tidak ada jalan mundur lagi bagi Seulgi dan mau tidak mau dia harus berusaha dengan bijak menghadapi masalah ini.
"Demi Irene......untuk Irene.....selalu Irene...cintaku...." batin Seulgi berkata.
"Iya Joohyun sudah memiliki kekasih yang sangat mencintai Joohyun dan kami sudah bersama selama kurang lebih satu tahun. Dan Joohyun sudah membawanya untuk menemui omma dan appa sekarang" ucap Irene tanpa keraguan.
"Perkenalkan saya Seulgi, saya sangat mengerti bahwa hubungan kami ini tidak biasa akan tetapi saya sangat mencintai Joohyun dan akan terus mencintai Joohyun sampai nafas terakhir saya. Saya berjanji akan selalu memberikan yang terbaik dan menjaganya sepanjang hidup saya. Oleh karena itu Seulgi memohon dengan sangat agar dapat diberikan restu kepada hubungan kami ini" ucap Seulgi memberanikan diri.
"Apa maksudnya ini Joohyun, lelucon ini sangatlah tidak lucu" ucap appa Irene dengan marah "apakah kalian sadar bahwa kalian itu berdua sama-sama wanita!!!"
"Kami tidak bisa merestui hubungan seperti ini, Joohyun tolong berfikirlah jernih"
"Joohyun sudah berfikir secara jernih dan mantap bahwa Joohyun sangat mencintai Seulgi selama ini, tolonglah appa dan omma mau merestui hubungan kami" ujar Irene sambil menangis.
Melihat Irene menangis Seulgi pun berlutut dihadapan kedua orangtua Irene dan berkata "saya mohon dengan sangat untuk mengabulkan permintaan kami sekali ini saja karena kami berdua saling mencintai dan saya berjanji akan selalu menjaga dan mencintai Irene saja seumur hidup saya."
"Tidak bisa, appa rasa kamu hanya merasa bingung saja Joohyun, cobalah untuk menikah dengan Bogum, appa yakin hatimu nanti bisa berubah....hubungan sesama perempuan akan susah diterima di masyarakat, apa kamu mau menghadapi pandangan masyarakat terhadap hubungan kalian?"
"Tapi appa Joohyun sudah mantap dan pasti dengan perasaan terhadap Seulgi, tidak ada orang lain yang mampu menggantikan Seulgi, tolonglah appa mengabulkan permintaan Joohyun ini" tangis Irene dan bersujud di sebelah Seulgi memohon kepada appa dan ummanya.
"Tidak ada lagi yang bisa appa dan umma katakan Joohyun, kami tetap pada pendirian kami"
Seulgi dan Irene hanya bisa tertunduk lesu
Menghapus airmata dan berdiri sambil saling bergenggaman tangan menguatkan
"Kalau begitu selamat tinggal appa dan umma.....Joohyun dan Seulgi pamit dahulu"
Sang appa masih berkeras hati dan berakhir membuat Joohyun untuk memilih meninggalkan rumahnya dengan perasaan sedih dan pedih. Beruang kita hanya bisa memeluk dan membesarkan hati Joohyun.
Seminggu kemudian setelah kejadian tersebut, Irene mendapatkan telefon dari ummanya mengabarkan bahwa appanya masuk rumah sakit karena terkena serangan jantung akut. Irene segera berangkat menuju rumah sakit tanpa Seulgi karena beruang kita sedang ada kegiatan di universitasnya.
Melihat ayahnya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit membuat perasaan Irene sedih dan merasa bersalah karena ummanya bilang semenjak kejadian seminggu yang lalu appa Irene stres berat sehingga memicu serangan jantung yang dialaminya kini.
"Joohyun tolong kabulkanlah permintaan appamu ini untuk menerima Bogum sebagai suamimu, appa tidak ingin kamu mengalami kesusahan dicibir masyarakat karena hubunganmu dengan Seulgi"
"Ini demi kebaikanmu dan appa ingin menimang cucu sebelum appa meninggal"
Irene hanya bisa terdiam dan terisak menahan tangis memikirkan permintaan appanya dan memikirkan beruang tercintanya.
"Tolonglah Joohyun, umma mohon kepadamu jangan sampai appamu terkena serangan untuk kedua kalinya karena itu akan berakibat sangat fatal" tangis umma.
Dengan berat hati Irene akhirnya menganggukan kepalanya menyetujui permintaan kedua orangtuanya.....
To Be Continue...... atau hiatus? Terserah kepada pembaca hehe

KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Diam
FanfictionLangit terlihat biru bersih tanpa awan...... Hening..yang terdengar hanyalah suara angin yang bertiup Lelah dan mengantuk, itu yang kurasakan saat ini Apakah ini rasanya menghadapi kematian Tapi tidak ada penyesalan dalam diriku menghadapi kematian...