enambelas

1.9K 247 8
                                    

Dimana-mana hanya salju putih yang terlihat...........
Langit biru bersih tanpa awan.......
Matahari menyinari dengan terangnya akan tetapi tidak mampu menghalau rasa dingin yang menyerangku......
Entah sudah berapa lama aku berjalan menuruni gunung ini.....

Rasa lapar dan lelah mulai terasa, untungnya aku masih menyimpan perbekalan makanan dan minuman walaupun tak banyak. Akupun duduk diatas batu untuk sekedar melepas rasa lelah dan mengambil coklat bar yang ada di saku jaketku sambil berpikir langkah selanjutnya yang harus kutempuh karena tabung persediaan oksigen yang makin menipis. Sangatlah berbahaya apabila persediaan oksigen habis karena di ketinggian sekarang ini oksigen sangatlah tipis sehingga kemungkinan untuk terkena halusinasi dan delusi sangatlah besar. Hal ini bisa mengakibatkan para pendaki gila.

Akupun bangun dan melangkah lagi dengan dibantu dengan sebuah tongkat yang kudapat dari mayat Minho oppa, meskipun rasa lelah masih terasa tapi aku berusaha untuk tetap kuat dan berpikiran positif. Aku masih ingin bertemu kembali dengan kakakku Amber dan Joohyun meskipun dia mungkin sudah menjadi milik orang lain.

Setelah beberapa lama Seulgi berjalan akhirnya batas ketahanan badannya mencapai batas titik terakhir, Seulgipun terjatuh dan menggelinding sampai akhirnya sebuah batu menahan tubuhnya.

"Haaaa....haaaaa....haaaaa..... terdengar suara nafasku yang semakin berat karena asupan oksigen yang berkurang"
........
..............
....................
Aku sudah tidak mempunyai kekuatan lagi untuk berdiri dan hanya bisa terbaring diatas hamparan salju ini, badanku terasa lemah dan lemas. Udara terasa semakin dingin dan aku mencoba menghangatkan tubuhku dengan mengeratkan kedua tanganku dengan lebih kuat meskipun tiada hasil yang berarti.

Entah sudah berapa lama aku terdiam dalam posisi yang sama, aku hanya bisa memandang langit biru yang luas ini. Hanya terdengar suara hembusan nafasku dan deru angin di pegunungan seolah menemani kesendirianku. Ada perasaan takut menghadapi kematian ini, aku takut..... ya...akhirnya aku merasakan takut yang amat sangat, aku takut apabila aku tertidur maka aku akan tertidur selamanya. Aku takut tidak dapat bertemu Joohyun lagi.

Aku rasa kesadaranku sudah mulai hilang

Ahhh rupanya begini rasanya menuju kematian

Mataku berkedip dengan berat

Satu kali

Dua kali

Tiga kali

Terlihat ada Joohyun berlari mendekatiku......

Rupanya begini rasanya berhalusinasi, aku sudah mulai gila rupanya, meskipun demikian aku rela karena sebelum kematianku setidaknya aku bisa melihat halusinasi seorang Irene Bae wanita yang sangat kucintai. Meskipun ini hanyalah halusinasi aku ingin mencoba menggapainya, memeluknya, menciumnya.

Kuangkat tangan kananku untuk mencoba meraihnya...meraih Joohyunku....meskipun ini cuma bayangan halusinasi saja.

Perlahan mataku tertutup untuk tertidur selamanya........

To Be Continue......

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang