Malam sebelum aku berangkat untuk mendaki gunung Irene menginap di rumahku, kebetulan Amber kakakku sedang bekerja dan seperti biasa pekerjaannya sebagai bartender mengharuskan dia pulang menjelang pagi. Irene ingin mengantarku ke stasiun kereta api yang akan membawaku dan beberapa teman yang akan mendaki gunung termasuk Minho oppa menuju ke kota Namwon di selatan yang merupakan salah satu gerbang untuk menyambangi Taman Nasional Jirisan.
Malam itu Irene sangatlah manja dan tidak mau berjauhan dariku, kita berdua memasak nasi goreng kimchi dan menonton televisi. Suasana malam itu sangat hening, yang terdengar hanyalah suara televisi. Tiba-tiba Irene bangun dari sofa dan memelukku dengan sangat erat seakan tidak ingin melepaskannya. Tidak seperti biasanya Irene memelukku sangat erat, akupun hanya bisa membalasnya sambil menepuk-nepuk punggungnya.
Kami saling berpandangan dan tanpa sadar Irene berjinjit lalu mencium pipiku. Aku mematung, mata berkedip tak percaya seorang Irene Bae mencium pipiku dan mengatakan "aku sayang kamu Seulbear"..........sambil menarik tanganku menuju kamar tidur.
Malam itu merupakan salah satu malam terbaik dan terindah bagiku, kami berdua tidur berhadapan dan saling bertatapan, membelai lembut wajah masing-masing dan tidur berpelukan sepanjang malam. Aku memberanikan diri untuk sekali ini mencium kening Irene dan mengatakan bahwa aku sangat menyayanginya dan akan selalu menyayanginya sepanjang hidupku. Irene tersenyum dengan manisnya dan tanpa kusangka-sangka dia mencium bibirku. Bibir Irene terasa lembut dan manis sehingga akupun larut membalas mencium bibirnya dengan lembut. Segala rasa yang kupendam tersalurkan dalam ciuman ini meskipun aku masih tidak berani berharap lebih.
Ingin rasanya berteriak bahwa aku Kang Seulgi sangat mencintai seorang Irene Bae melebihi apapun di dunia ini dan akan selalu menyayanginya apapun yang terjadi.
To Be Continue.......
![](https://img.wattpad.com/cover/142091476-288-k256417.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Diam
FanfictionLangit terlihat biru bersih tanpa awan...... Hening..yang terdengar hanyalah suara angin yang bertiup Lelah dan mengantuk, itu yang kurasakan saat ini Apakah ini rasanya menghadapi kematian Tapi tidak ada penyesalan dalam diriku menghadapi kematian...