hai ... balik lagi sama Nisa. Semoga masih pada setia sama cerita yang jauh dari kata sempurna ini ya. ini nisa sengaja bagi dua chapternya biar penasaran hehe
Nisa mau bilang makasih sama kalian yang masih setia sama cerita ini. udah lama belum tamat-tamat pula. sedih ya. kebanyakan di gantung sama Nisa. makasih untuk antusiasme kalian sama cerita ini dan kritik sama saran bakal Nisa terima kok. jadi jangan sungkan ya.
Nisa lagi kangen Kemil nih ... kalian gimana? obatnya ya cuma nulis yang seperti ini. semoga kalian suka.
Happy Reading ....
Matahari baru saja muncul dari peraduan. Menimbulkan kehangatan yang mulai merasuk ke dalam kulit setelah malam sempat membuat tubuh mengigil kedinginan. Pancaran sinar itu sedikit menyilaukan mata yang masih setia terpejam sebelum suara riuh terdengar memekakan telinga.
"KAK MILA ... BANGUN ... BANGUN ...."
Mila mengernyitkan dahinya di samping mimpi-mimpi yang mulai memudar karena kesadaran perlahan kembali. Tunggu. Kok sepertinya ada suara dua anak?
Tetapi ....
Mila terlonjak dan segera berdiri dari tempat tidur. Tanpa memikirkan apapun ia segera membuka pintu. Disanalah mereka, anak kecil yang mengganggu hari Sabtunya bersama tempat tidur, walaupun sanksi ia bisa tidur sampai siang karena Bunda pasti bisa menceramahinya sepanjang hari. Memikirkan itu semua membuat bulu kuduknya berdiri. Jangan sampai.
"Kalian ngapain?" Tanya Mila sedikit kesal karena sedari tadi kedua orang tersebut hanya tertawa polos tanpa memikirkan Mila yang masih mengumpulkan nyawa.
"Ayo, Kak, kita jogging jangan tidur terus," ucap anak kecil yang sudah memakai topi bertuliskan Alex Julio.
"Ini masih subuh, Al. Kakak masih ngantuk. Sama Kevin aja ya."
"Kakak aku emang kebo, Al,"
"Awas ya, Dek. Pergi sana!"
"Tau engga, Al, waktu itu Kakak pernah mengigau gitu. Mimpi lagi sama pangeran atau apa, kan lucu," ucap Kenzo dengan antusias.
"Jangan suka bohong dosa."
"Kenzo engga bohong. Kenzo belum punya hp, kalau punya udah Kenzo video."
"Terus gimana lagi, Ken?"
Kenzo bersiap untuk melanjutkan cerita memalukan yang pernah Mila alami, tetapi sebelum itu Mila sudah menghela nafas pasrah.
"Oke Oke ... Ayo jogging. Tunggu di ruang tengah."
"HORE ...," teriak mereka bersamaan. Berbeda dengan Alex dan Kenzo, Mila hanya menghela nafas. Semoga harinya berjalan dengan baik.
***
"Kak, besok Alex ulang tahun. Kakak dateng ya."
Mereka sekarang sedang berada di sebuah taman. Walaupun masih terbilang pagi, tetapi sudah banyak orang yang memanfaatkan hari libur dengan berolahraga. Ada beberapa orang berolahraga dengan memboyong keluarganya, tampak seperti keluarga yang harmonis. Ada juga segerombolan anak kecil seperti Alex dan Kenzo yang di damping oleh kedua orangtuanya. Banyak hal yang belum Mila ketahui ternyata, akibat keseringan berada di dalam rumah. Biasanya Mila olahraga ketika memang sudah ada niat sebelumnya dan penyakit malas tidak sedang datang menghampiri, dan itu semua sedang Mila rasakan. Tetapi apa boleh buat, dua kurcaci ini datang menganggu.
"Kak, Alex laper. Makan bubur dulu disana yuk!" tunjuknya pada seorang pedagang bubur yang berada di sisi pohon.
"Jangan kebanyakan mikir, Kak, ayo!"
Kedua kurcaci itu menarik Mila dengan brutal, untung saja tidak memakai high heel. Jika iya, mungkin tidak aka nada yang tersisa dari tubuh Mila. Tetapi, mana ada orang lari pagi memakai high heels. Pikirannya sudah gila ternyata.
Setelah duduk di kursi yang tersedia, Mila hanya bisa menjadi pendengar setia celotehan kedua anak kecil itu. Sesekali ia menimpali jika ditanya, dan pertanyaan itu tidak jauh dari sosok Kevin yang berstatus kekasihnya saat ini.
"Kak, Alex kan besok ulang tahun, jadi Kak Mila harus turutin semua apa mau Alex ya."
"Loh ... Kok gitu?"
Kenzo tidak ikut menimpali kali ini karena ia sudah sibuk dengan bubur ayam yang berada di hadapannya. Pesanan mereka baru saja datang, Mila terpaksa menunda keinginannya untuk makan karena Alex sudah mengajaknya berbincang-bincang.
"Iya dong, yang ulang tahun kan Raja. Jadi Kakak harus turutin semua keinginan Alex. Deal ya."
Tidak ada pilihan lain selain mengiyakan keinginan Alex. "Deal."
"Hore ... Kakak ke ulang tahun Alex sama Abang ya. Terus Kakak jangan ledekin Abang apapun yang terjadi besok. Kakak kan udah janji, jadi turutin aja keinginan Alex," ucapnya sebelum mengikuti jejak Kenzo yang sedang makan bubur.
"Iya ... iya," ucap Mila pasrah, toh hanya ulang tahun hanya sehari dalam satu tahun.
Tiba-tiba kursi di sebelahnya bergerak membuat Mila terkejut. Lagi, acara makan paginya tertunda. Baru saja akan menyuapkan bubur kr dalam mulutnya. Kenapa semua orang terus menganggunya hari ini?
Mila menolehkan kepalanya, dan pandangannya langsung bersibobok dengan mata Kevin yang terlihat segar pagi ini. Topi biru yang terpasang di kepalanya terlihat menambah seribu kali lipat ketampana Kevin. Kali ini Kevin memakai jaket berwarna senada dengan topi. Senyum terus terukir di bibirnya membuat Mila tanpa sadar melupakan dua anak kecil yang sedang memandang mereka.
"Makan, Kak."
Mila tersentak dan langsung menundukan kepalanya, sedangkan Kevin hanya terkekeh pelan melihat wajah Mila yang sudah memerah.
"Makannya mau berdua aja apa gue pesen sendiri?"
"Vin ...."
"Oke ... gue pesen."
Tetapi sebelum pergi Kevin terlebih dahulu memberi kode kepada alex yang di jawab oleh Alex dengan tanda oke. Mila tidak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan dan bersikap tidak peduli. Urusan kakak dengan adiknya mungkin, tanpa menyadari jika ada konspirasi dari mereka berdua.
***
Follow ig Nisa juga ya di: pena_Anisa
see you in the next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU (COMPLETED)
FanfictionMila adalah seorang gadis cantik, dan pintar. Mila lebih senang menggunakan kacamata ketika ia sedang berada di sekolah, itu kebiasaanya sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Kevin adalah seorang pria pemalas, dan terkadang ia juga selalu bang...