Ada yang kangen Nisa? 😂😂 Maaf ya lama, nisa baru selesai uts dan tiap hari nulis buat selesain challenge. So, ya gitu. Lama.
I wish masih ada yang setia sama cerita ini 😊😊
Happy reading!!
"Ngapain sih Vin pake dateng ke rumah?"
"Lah ... emang gue salah nyamperin pacar gue sendiri?
Mila memutar bola matanya. Mungkin ingatan Kevin sudah sedikit error karena kebanyakan bolos.
"Sejak kapan aku nyetujuin?"
"Kemaren kan."
"Tapi--"
Mila bingung harus berbicara seperti apa kepada Kevin. Sejak kejadian di danau, Kevin jadi bertingkah aneh. Tetapi juga merugikan. Mana mungkin Mila mau menjadi pacar Kevin.
Sekarang mereka sedang sarapan di kantin yang masih sangat sepi, karena kebanyakan dari siswa sekolah lebih memilih ke kantin pada jam istirahat. Mereka menyantap bubur dengan tenang.
"Udahlah ... gue tau lo suka sama gue. Masih untung gue peka dan langsung ngomong. Jadi lo nggak perlu sakit hati," ucap Kevin santai dan membuat Mila ingin menyiram Kevin dengan air hangat yang ada di depannya.
Mila refleks mengambil sendok baru yang ada di sebelah kecap dan memukul kepala Kevin. Sukses itu membuat Kevin mengaduh kesakitan.
"Aw ... sakit, Mil. Lo kok jahat mulu sama gue perasaan? Kemaren lo mukul gue pake kotak bekal sekarang pake sendok. Besok-besok? Lo tusuk gue pake garpu ya. Enak banget hidup lo."
"Kamu yang suka cari gara-gara."
"Nggak pernah cari gara-gara gue mah. Justru gue baik. Bodo, lo pacar gue sekarang. Jalanin aja susah amat. Ntar juga lo suka sama gue. Dan sekarang gue lagi pengen bales lo."
Kevin mengambil sendok dan memperagakan gerakan akan memukul Mila.
"Bentar bentar. Kamu mau ngapain?" Mila berubah menjadi waspada. Yang benar saja Kevin akan membalasnya?
"Mau bales lo lah."
"Loh!"
Kevin mencondongkan badanya, dan Mila segera berdiri. "Masa kamu bales cewek?"
"Kenapa emang?"
"Ya beda dong."
Mila segera mundur menjauh melihat Kevin yang sudah menghampirinya.
"Bedanya apa?"
"Tenaga cewek sama cowok kan beda. Ntar kalau aku geger otak gimana?"
"Tenang. Gue kasih nafas buatan."
Mila membelalakan matanya. Tidak menyangka jika Kevin akan berbicara seperti itu. Efek dari pukulannya mungkin. Mila memekik ketika Kevin berlari dan siap menangkapnya.
Ia terkejut bukan main. Mila berlari mengelilingi seluruh kantin.
"Vin sumpah. Aku capek."
"Bodo, Mil."
Kevin melanjutkan aksi mengerjai itu. Karena takut ia berlari keluar kantin dan menyusuri lorong sekolah yang masih sepi. Kevin masih mengejar di belakangnya.
"Vin udahan ah ... capek."
"Gue bales dulu. Baru udahan."
Nafasnya sudah terputus-putus. Untung ia sudah menyelesaikan makannya terlebih dulu. Walaupun takut nanti perutnya sakit.
Ketika Mila melihat ruang kelasnya. Ia segera masuk dan berusaha menutup pintu. Tapi apa daya, kekuatannya berbeda.
"Nah ... mau kabur kemana lagi lo?"
"Vin ah ... udahan."
Mila sekarang sedang berada di sudut bangku belakang. Dan Kevin berada di depan kelas.
"Mau kemana lagi lo?"
Kevin menyeriangai dan masih memegang sendok. Sebelum keluar, tadi ia sudah membayar pesanannya terlebih dulu.
Karena takut, Mila segera duduk di bangku belakang dan menelungkupkan kepalanya di lipatan tangan. Ketika di rasa Kevin sudah dekat, masih dalam posisi yang sama tanpa sadar ia merengek.
"Kevin. Udahan ih."
Kevin yang mendengar itu lantas tersenyum tanpa suara. Dan duduk di sebelah Mila kemudian menyandarkan kepalanya pada bahu Mila yang bergerak naik-turun tanda ia lelah.
Mila tidak berontak masih terus mengatur nafasnya.
"Capek?" Tanya Kevin.
Mila menganggukan kepalanya.
"Gimana? Udah suka sama gue?"
Deg!!
Jantung Mila berdetak tidak karuan. Apalagi setelah ucapan dan perlakuan Kevin selanjutnya.
"Gue beli minum dulu."
Kevin mengacak-acak rambut Mila dan pergi meninggalkan kelas.
Mana mungkin aku suka sama Kevin.***
Segini dulu ya 😊😊 nanti di lanjut.
Makasih buat vote sama commentnya.Mampir ke challenge nisa ya, yang suka galau-galauan.
Di tunggu reviewnya. See you guys!!
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU (COMPLETED)
Fiksi PenggemarMila adalah seorang gadis cantik, dan pintar. Mila lebih senang menggunakan kacamata ketika ia sedang berada di sekolah, itu kebiasaanya sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Kevin adalah seorang pria pemalas, dan terkadang ia juga selalu bang...