Setelah kejadian dimana Kevin menghilangkan pin yang sangat berharga bagi Mila. Mereka tidak pernah bertemu kembali. Kevin yang cuek dan Mila yang introvet. Mereka seperti dua manusia yang saling bersebrangan. Walaupun mereka satu kelas, tetapi tidak pernah saling menyapa.
Seperti sekarang, di waktu istirahat. Mila lebih memilih untuk menghabiskan waktunya di Perpustakaan. Membaca novel fantasi miliknya.
Ketika Ia sudah masuk ke dalam cerita. Imajinasinya sudah bermain, membayangkan bagaimana sosok lelaki itu menghilang dan di tusuk oleh pedang karena di anggap merisaukan masyarakat. Terdengar suara bedebam yang sangat keras, di susul jatuhnya sesuatu.
Mila menutup novelnya dan mulai mencari asal suara itu.
Ia tidak kuasa menahan tawa melihat seorang lelaki yang sedang telungkup dan terkena banyak buku."Ngapain lo ketawa?" ucap lelaki itu menatap Mila marah.
Mila belum bisa meredam suara tawanya yang bergema di ruangan itu. Sambil sesekali membenarkan letak kacamatanya.
Untung perpustakaan sepi, dan Pak Kirdun sedang pergi, batinnya."Lagian kamu ngapain? Olahraga tuh di lapang, bukannya di Perpustakaan." Ia masih belum menghentikan tawanya.
"Minus mata lo nambah kayaknya. Ganti kacamata sana lo!" Kevin berusaha bangun dari posisinya. Badannya terasa remuk. Ia ingin mengambil novel di rak paling atas, tetapi tubuhnya oleng dan akhirnya jatuh.
"Dih ... Nyalahin kacamata." Mila terkekeh kecil dan kembali membenarkan letak kacamatanya.
"Kacamata itu benda mati, Vin. Banyak-banyak belajar makanya, jangan bolos mulu. Tiap hari kerjaannya ngapelin Mang Ujo mulu."Kevin marah, Ia segera bangkit. Menatap Mila dengan tajam.
"Kurang ajar lo." Kevin berjalan mendekat ke arah Mila. Mila refleks berjalan mundur.
"Kamu mau ngapain?" tanya Mila ngeri.
"Mau masukin lo ke dalam buku." Kevin langsung berlari ke arah Mila untuk menangkapnya.
Mila dengan refleks berlari menghindar dari kejaran Kevin."Sini lo. Anak kurang ajar." Kevin terus berlari mengejar.
"Ampun, Vin. Bercanda doang." Mila berlari mengelilingi rak-rak buku itu. "Vin, capek ih ..., berhenti dulu." Nafasnya sudah terputus-putus.
"Makanya lo sini. Jangan lari-lari mulu. Abis gue masukin lo ke dalem buku, baru gue berhenti."
Pak Kirdun masuk ke dalam perpustakaan. Mila segera bersembunyi di belakang tubuhnya.
"Pak, Kevin jahat. Tolongin Mila, Pak," adunya pada penjaga perpustakaan itu.
"Dia yang mulai duluan, Pak. Saya mau masukin dia ke dalem buku. Biar dia diem. Mulutnya bawel, Pak."
"Kalian ini." Pak Kirdun menggelengkan kepalanya geli. "Dasar anak muda. Gaya pacarannya aneh-aneh aja."
"APA?!" ucap mereka bersamaan.
"Beresin dulu buku yang jatuh itu, baru lanjut pacaran lagi." Pak Kirdun duduk di kursinya.
"Najis," ucap Kevin ke arah Mila.
"Anu, Pak. Kevin kan udah punya pacar. Tiap hari ngapel mulu malah." Mila berjalan ke arah Pak Kirdun untuk mencari perlindungan. "Pacarnya Kevin itu Mang Ujo, Pak."
Kevin kembali menggeram marah. Dan akan berjalan ke arah Mila.
"Tuh kan, Pak. Dia marah-marah mulu." Mila mengadu ke Pak Kirdun.
Sontak Pak Kirdun tertawa lepas, sampai mengeluarkan air di sudut matanya.
"Sudah-sudah, bereskan buku itu."Kevin berjalan ke arah buku-buku yang jatuh itu, dan Mila mengikutinya di belakang.
"Awas ya lo."
Mila hanya tersenyum polos. Beberapa detik kemudian, Mila menghentikan langkahnya.
Apa yang terjadi sama aku? Batinnya bertanya.
***
Maaf....
Pendek ya. Lagi sibuk ku tuh 😭. Bentar lagi mau UTS. Udah gitu ini cuma satu latar lagi.
Maaf ya. Insyaallah nanti kalau selesai UTS aku panjangin chapternya.
Makasih buat vote sama comment nya.
Kritik dan saran boleh kok. HeheheOh iya. Ini yang kemaren request Mila jangan lembek-lembek amat. Mila udah strong sekarang wkwkwkwk
Makasih semua
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU (COMPLETED)
FanfictionMila adalah seorang gadis cantik, dan pintar. Mila lebih senang menggunakan kacamata ketika ia sedang berada di sekolah, itu kebiasaanya sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Kevin adalah seorang pria pemalas, dan terkadang ia juga selalu bang...