Chapter 3

77 35 20
                                    


*****

Setelah selesai mengganti bajunya, Qeissa pun segera pergi ketaman belakang, dan duduk dikursi favoritenya..

Dia memainkan ponselnya yang sedari tadi tidak ia buka..

"Apa gunanya ponsel ini!!". Teriaknya sambil membanting ponselnya..

"Heh!, sayang? Kenapa dilempar??". Tanya ibunya sembari berjalan cepat mendatangi gadis yang cemberut itu..

"Qeissa ga suka sama ponselnya!!". Pekiknya sambil memonyongkan bibir..

"Oh, kamu mau ponsel baru??, iyadeh nanti mama beliin, jangan ngambek dong!!". Sahut ibunya lagi..

"Engga gitu ma!, Qeissa gasuka karna selama ini ga ada satupun notif yang masuk ke ponsel aku!". Terangnya sambil memandangi ibunya..

"Hmmm!, bentar mama ambil dulu!". Sahut ibunya sembari berjalan kearah ponsel itu..

Ibunya hanya tertawa pelan dan mengambil ponsel itu dari lantai..

"Aneh-aneh saja kamu!, yaiyalah ga ada!, ternyata itu ponselnya bibi!, masa kamu bisa salah ambil sih!!". Ujarnya sambil tertawa..

"Hah?, ponsel bibi??". Tanyanya lagi.

"Bisa-bisanya , ponsel bibi iphone-x!, mirip sama ponsel gw lagi!". Gerutu batinnya..

"Iya, emangnya kenapa?? Bibikan horang kayah sekarang!!". Sahut ibunya sambil terkekeh..

"Mama yang beliin??". Tanyanya heran..

Ibunya hanya menganggukkan kepala..

"Untung gak apa-apa ponselnya bibi!, kalo kenapa-napa, ponsel kamu jaminannya loh!!". Ejek ibunya sambil mencubit pelan hidung Qeissa..

"Ah mamaaa!!, suka banget deh nyubit hidung aku!, nanti ga mancung lagi gimana??, ga cantik lagi loh!!". Balasnya lagi..

"Ya gapapa dong, biar mamanya aja yang cantik!, anaknya gausah!!".

Mereka berdua tertawa riang bersama!!...
Melepas rindu 10 tahun yang lalu..

"Aku berharap, bisa terus bersama mama selamanya!". Batin Qeissa..

"Mama mau ke arisan dulu ya, jaga rumah!!". Ujar ibunya dengan semangat..

"Eh ma bentar!...mama kok tadi pulang cepet??". Tanya gadis itu dengan kening terangkat..

"Oh itu, Sebenernya gini.., mama udah berhenti kerja!, supaya mama punya waktu untuk kamu!!". Jelas ibunya memandang tulus kearah Qeissa..

"Apaa??, mama berhenti kerja???". Tanya gadis itu sedikit bersalah..

"Iya!".

"Jadi mama ngelakuin hal itu demi aku??".

"Iya sayaang!!"...

"Terus??...". Tangan Qeissa seperti memberikan kode tentang uang jajannya..

"Tenanglah masalah itu, ayah kamu kan sekarang udah jadi boss!".

"Makasih ma!!". Sahut anak itu, sambil memeluk erat ibunya...

*****

Pagi itu diawali dengan keceriaan, mereka sarapan bersama, dengan anggota keluarga yang lengkap..

Ayahnya, ibunya, dan Qeissa sarapan pagi bersama dengan suasana yang menyenangkan, Qeissa terlihat ceria dan bahagia..

Ayahnya juga merasa senang, karna keluarganya kembali seperti semula..

Starest loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang