Chapter 8

41 22 5
                                    


*****

"Maafin ya? Ya?, pliss??". Ucap piya memelas..

"Ga!". Sahut qeissa lagi..

"Ayo dong!, gw beliin ntar bensin mobil lo!". Ujar piya..

Qeissa terdiam sebentar, hatinya berdecak senang..

"Pas banget!". Ucap qeissa langsung bangkit dari tempat duduknya..

"Apanya yang pas??". Piya terpelongo memandang bingung gadis itu..

"Ayo kekantin, hehe!". Sahutnya dengan senyum picik..

"Yodah!, ayo". Balas piya pasrah..

Entah apa yang direncanakan oleh gadis ini, yang pasti! ini akan merugikan..

Kebisingan kantin semakin mendekat karna langkah kaki mereka yang terus berjalan kearahnya..

Terlihat banyak siswa(i) membeli jajanan mereka!, yang membuat ruangan kantin menjadi sesak, panas, dan berbau tidak mengenakkan..

Terutama saat ada siswa(i) yang sedang istirahat dari kelas olahraganya..

"Nah kan!, ni kantin tiap hari begini terus!, mending kekantin yang disana aja ya!". Ucap qeissa sambil menunjukkan kantin yang berada didekat perpus..

Kantinnya luas!, dengan interior yang menarik dan mewah!! Ala-ala restauran
Tapi kantin disana selalu saja sepi!,

Terkadang cuman ada 10 bangku yang terpakai disana!!..
karna harganya yang terbilang mahal..

"Ga ah!, mahal banget!!". Sahut piya mendadak menerobos antrian dikantin..

"Woy!, jangan curang dong!". Ujar seseorang yg melihat tingkah lakunya..

Qeissa hanya geleng-geleng kepala, dia sudah muak dengan kelakuan anak itu..

Dia pun pergi meninggalkan piya yang sedang terjepit dibarisan antri saat itu..

Tentunya dia akan ketempat yang biasa dia datangi saat istirahat..

Dan benar, dia berjalan kearah kantin yang barusan ia tunjuk tadi..

*****

Qeissa menghidupkan mesin mobilnya!, dan mengelap pelan lambang di setiran yang mengkilap itu..

"Dorrr!".

Seseorang menghancurkan mood-nya..

Ya, dia adalah piya!, anak itu membuat kaki qeissa naik keatas kursinya..

"Ihhh.. apaan sih lo!". Decak qeissa dengan kesal..

Piya hanya tertawa dan membuka pintu mobilnya qeissa..

"Jangan masuk!, pergi ga lo!, pergi!!!". Teriak qeissa sambil memukul-mukul bahu piya..

Piya pun akhirnya tidak jadi masuk, dan dia keluar dengan wajah babak belurnya..

"Lo emang ga mau??".

"Ga mau apa?".

"Masa lupa??".

Qeissa berpikir keras untuk mengingat apa yang terjadi..

Dan akhirnya dia mengingatnya setelah 3 jam terbengong didalam mobil..

Piya yang masih berdiri pun tiba-tiba terjatuh..

"Eh!!, piya!, kamu kenapa??". Teriak qeissa dengan cemas..

"Kalo gw bisa komunikasi sama tuhan secara dekat!, gw bakal berbisik kepadanya dan ngomong...tolong bunuh temen gw ini sekarang!". Ucap piya berpura-pura tak sadarkan diri..

Starest loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang