#di sebuah ruang hampa yg Indah aulia di kebingungan. Dia seorang diri.
"Aku dimana.. Mamah. Putri. Diva .kak nassar. Nalia.. Kalian dimana.. Ini dimana kenapa tidak ada orang satu pun"aulia kebingungan
"Aulia"
Aulia langsung menoleh ke arah lain"papah.. "
Aulia berlari memeluk Wira"papah aulia rindu.. Papah aulia ikut ya.. Hik.. Aulia ikut papah ya.. "
Wira tersenyum memeluk putrinya..
#kembali ke nassar
Nassar sudah sangat ketakutan kehilangan aulia. Sejak di tangani dokter aulia dalam kondisi kritis. Aulia juga banyak kehilangan darah dan harus transfusi darah. Diva lah yg sama darahnya dengan sang kakak jadi diva yg mendonorkan darah untuk aulia.
Di depan ruang icu nassar menangis tak sanggup masuk kedalam ruangan istrinya.
"Ayah.. Bunda gpp kan.. Ayah bunda kenapa.. Kenapa nalia gak boleh nemuin bunda.. Biasanya bunda sakit nalia selalu temenin.. "Polos nalia.
Nassar meluk putrinya"bunda hanya butuh istirahat.. Nalia doakan bunda terus ya sayang"
"Udah ayah tadi nalia mendoakan bunda.. Gini yah.. Ya allah sembuhkan bunda.. Nalia sayang bunda.. Nalia pingin bunda sembuh ya allah.. Gitu yah doa nalia sama allah"
Fani menangis melihat kepolosan cucunya.
"Amin.. Insya allah doa nalia allah dengar ya nak"nassar memeluk nalia erat.
Tiba-tiba suster dokter berlari masuk ke kamar aulia.
"what's this ... what happened to my wife"tanya nassar pada suster
"calm down .. let us work"suster terakhir pun masuk ke icu
"Ya allah.. Selamatkan putri hamba"cemas Fani
Di dalam ruang icu aulia kejang-kejang. Dokter menangani aulia dengan cepat.
#di tempat lain
"Pah.. Aulia ikut papah ya.. Aulia ingin sama papah"ucap aulia
Wira memegang wajah putrinya"lihatlah ke sana.. "
Wira menunjuk ke arah nassar dan nalia. Fani. Diva. Juga putri yang sedang berdoa untuknya"lihatlah nak.. Mereka sangat menyayangimu.. Kembalilah untuk mereka.. Bila nanti saatnya telah tiba.. Papah akan menjemput mu.. Setidaknya hiduplah demi orang-orang yang kamu cintai dan mencintaimu. Hadapi masalah ini.. Jangan lari sayang "
Aulia tiba-tiba membuka matanya.. Aulia telah melewati masa kritisnya.. aulia kembali sadar. Namun kondisinya masih sangat lemah.
Setelah di perbolehkan masuk. Fani terlebih dulu menemui aulia.. Fani memegang putrinya dengan erat. Air matanya tak henti mengalir dari pelupuk mata fani.
"Kak.. Mamah tidak bisa membayangkan betapa hancurnya mamah bila kakak pergi dari mamah.. Hiks.. Hiks.. Jangan seperti ini kak.. Ingat nalia.. Hiks dia masih terlalu kecil kakak tinggalkan.. Setidaknya bertahan lah demi nalia.. "Isak fani
Aulia hanya menitikan air matanya. Tampa mampu berbicara karna alat-alat medis masih terpasang di tubuhnya.
"Mamah sayang sama kakak.. Hiks.. Sangat sayang"isak fani lagi
15 menit kemudian fani keluar nassar masuk ke ruangan aulia. Nassar berusaha tegar di depan aulia. Di kecuplah kening sang istri. Di genggam erat tangannya.
"Kau tau.. Apa yg aku fikirkan saat melihatmu berlumuran darah.. Aku akan memberi taunya.. Aku memikirkan bagaimana aku bisa hidup tanpamu.. 6 tahun kita terpisah.. Jiwaku kosong dan hampa. Apa lagi kamu meninggalkan aku untuk selamanya.. Entah hal buruk apa yg akan terjadi padaku"suara nassar bergetar
Aulia ingin sekali berbicara namun alat medis di mulutnya mengganggu cara dia berbicara.
"Aku mengerti aulia.. Aku paham.. Kuatlah demi nalia.. Aku mohon tak ada masalah yg tidak bisa di selesaikan.. Apa kah keputus asaan itu mengalahkan Kasih sayang mu pada nalia.. Bertahanlah"nassar menguatkan aulia
Aulia mengedipkan matanya dan itu lah yg hanya bisa aulia lakukan.
#skip
Malamnya nassar keluar untuk mencari makanan karna memang dari tadi siang nassar belum makan dia fokus dengan kondisi aulia. Oksigen yg masuk lewat mulutnya sudah di buka Dan itu membuat nassar lebih tenang. Setidaknya tak ada ganjalan atau alat berat yg terpasang di tubuh aulia.
"Sayang aku cari makan dulu.. Kamu istirahat lah"bisik nassar.
Nassar kecup kening aulia lalu meninggalkan aulia yg sedang tertidur.
Perlahan-lahan.. Mengendap-endap.. Seorang wanita memasuki kamar aulia. Wanita itu memakai baju suster dan menutup wajahnya dengan masker.
Kali ini kau harus mati aulia.. Harus... Batin wanita itu
Wanita itu memegang suntikan dengan cairan kimia berbahaya. Di pegang infusnya dan ketika wanita itu akan menyuntikannya ke botol infusannya tangan wanita di pegang aulia..
Aulia membuka mata dan membuka alat oksigen di hidungnya. Aulia pun bangkit dan menarik masker wanita itu.
"Zifana.. "
"Lepaskan"zifana berusaha melepaskan pegangan di tangan aulia
Cengkraman di tangan aulia semakin keras"aku memang bodoh saat itu.. Hah.. Hah.. Aku mencoba mengakhiri hidupku tampa mengingat masih ada orang-orang yg menyayangi aku.. Hah.. Hah.. Meski aku lemah.. Hah.. Aku masih bisa melawan mu.. Cepatlah pergi.. Hah.. Atau kau tertangkap"nafas aulia sangat terengah-engah.
Aulia melepaskan cengkramannya tampa basa basi zifana langsung pergi. Aulia menatap kepergian zifana nanar.
Aku tidak akan menyerah.. Aku akan melindungi keluargaku.. Hah.. Hah.. Aku tidak akan membiarkan kau hah.. Hah.. Menghancurkan semuanya. Batin aulia
Ayo dong vote dan coment ceritanya. Kita berjuang untuk menaikkan ranking di wattpad. Dan menjadikan cerita nalia rangking satu di wattpad dalam jentre romance.
KAMU SEDANG MEMBACA
STATUS
Romanceapa yang salah dengan cintaku. apa karna usiaku? aku mencintainya tulus. perbedaan usia ku dengannya tak mematahkan cintaku padanya. "NASSAR FHARIS YUDHATHAMA" dilema akan Cinta dan orang tua. aku mengerti ketakutan orang tua ku tapi aku berharap s...