"Saya sama sekali nggak keberatan kalau kamu mau kita pura-pura pacaran seperti yang udah digosipin. Kamu bisa pakai nama saya buat naikin reputasi kamu dan hotel-hotel kamu di masyarakat dan menggali keuntungan dari itu." Evelyn mungkin setelah ini akan mendapati dirinya sendiri gila karena memberikan umpan pada Rafka. Namun, entah kenapa ia merasa tidak keberatan akan hal itu. Sejak pertama bertemu hingga sekarang, Evelyn selalu gagal menghilangkan bayang-bayang Rafka di kepalanya. Ia bahkan masih mengingat hembusan napas Rafka di balik telinganya, juga genggaman tangannya yang terasa kaku.
Ia sama sekali tidak menyesal karena memaksa Mbak Titi mengosongkan jadwalnya dan mengatakan 'ya' saat Rafka meneleponnya kemarin. Ia malah bersyukur tidak melewatkan pertemuannya dengan Rafka malam ini. Saat Rafka berjalan masuk, Evelyn mendapati dirinya menahan napas selama Rafka berjalan. Ia merasa tak lagi bisa mengunyah karena dadanya terasa penuh sesak oleh debaran jantungnya sendiri.
"Atau gue punya penawaran yang lain..." lanjut Rafka.
"Apa tawaran lo?" tembak Meta langsung. Sejak tadi ia risih memperhatikan jemari Rafka yang entah sejak kapan bermain di pinggiran map yang dibawanya.
Hal itu membuat Rafka tersenyum culas. Ia mengeluarkan beberapa lembar kertas dan memberikannya pada Meta dan Evelyn. Didorongnya dua buah pulpen mahal ke tengah meja. Meta dan Evelyn menerima kertas itu dengan alis berkerut dan membacanya. Ekspresi Evelyn tidak terbaca, sedangkan Meta jelas terkejutnya. Wajahnya kemudian memerah karena emosinya ikut merangkak naik seiring dengan kata demi kata yang berhasil ia baca dan Rafka menikmati itu.
"For Free? Gratis? Nggak dibayar?" tanya Meta dengan nada yang menyiratkan ketidaksetujuannya.
"Kalau kalian dibayar, namanya ngasih kalian kerjaan. Sama sekali nggak ngasih keuntungan ke gue. Not solely for free, sih. Ada pengecualian kalau proyek yang kalian kerjakan terbukti menghasilkan keuntungan pada perusahaan, ya kalian bisa aja kecipratan keuntungannya. Hanya saja besaran royalti yang akan kalian dapatkan nggak akan ditulis di kontrak dan hanya bergantung pada kesepakatan yang disetujui oleh pihak Hotel Pramoedya."
Meta terdiam. Pemotretan maupun pembuatan video untuk promosi sebenarnya tidak terlalu sulit kalau Fiki ikut bersamanya. Tapi masalahnya Rafka tidak akan membayarnya dengan sepeser pun uang kalau belum terbukti keuntungannya meningkat dan ia tidak tahu apakah peningkatan keuntungan itu akan terjadi atau tidak. Kalau ia mengotot untuk membawa Fiki, ia harus membayar Fiki dengan uang siapa? Sedangkan cicilan pinjaman untuk membangun studio saja masih belum berhasil ia dan Gale lunasi? Meta mengusap dahinya, kemudian berlanjut pada rambut dan mengistirahatkan tangannya di tengkuk.
"Ambassador untuk iklan Hotel Pramoedya secara general?" Evelyn ganti bertanya. Sesekali ia menikmati ekspresi Rafka yang sedikit berubah-ubah.
"Meta akan bekerja secara khusus dengan tim pemasaran dari hotel yang baru akan buka di Jogja. Sedangkan lo akan jadi ambassador untuk Hotel Pramoedya secara umum. Foto lo akan digunakan di berbagai iklan dari Hotel Pramoedya, termasuk billboard, beberapa neon box di wilayah bandara, juga iklan digital. Atau kalo elo mau endorse di Instagram lo, gue sama sekali nggak keberatan. Semuanya akan diurus oleh perusahaan advertising yang udah lama kerjasama sama Hotel Pramoedya. Gue akan hubungi lo atau manajer lo lebih lanjut buat ngomongin hal itu."
"Jadi gue harus ke Jogja?" Meta kembali memastikan, walaupun ia yakin pemahamannya tidak salah. Oh, my, dia tidak ingin pergi ke Jogja.
"Yah, kalo elo bisa shooting dan ngambil gambar dari sini, gue nggak ngewajibin elo untuk berangkat," jawab Rafka penuh nada sarkas.
"Gue nggak bisa kalo nggak ada transport dan akomodasi," tawar Meta untuk yang terakhir kali. Sebenarnya ia bisa saja meminjam uang terlebih dahulu pada Dani dan mencicilnya dari bonus bulan depan, tapi tidak ada salahnya mencoba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora Boss
RomanceMenjadi model pengganti sebuah pemotretan majalah dadakan membuat identitas Rafka sebagai cucu pemilik hotel terungkap. Dia menuntut ganti rugi pada sang partner model dan fotografer untuk mempromosikan hotel milik kakeknya, tetapi ternyata bukan ha...
Wattpad Original
Ada 2 bab gratis lagi