Siapin hati kalian :') Siapin tisu juga kalau perlu
..
..
.Langsung cekidot
...
..
.LeeHyerin'sPOV
"Peluk aku Hyerin,"gumam Jongdae perlahan. Perlahan kepalanya menunduk dan membenamkannya pada leherku.
"Jongdae-ya! Wae..,"
"Aku tidak tau kapan kita akan bertemu lagi. Jadi sekarang, peluk aku Hyerin." Jongdae merapatkan pelukannya. "Dan jadilah milikku,"
DEG!
"M..maksudnya ..?" suaraku bergetar karena pernyataan Jongdae yang tiba-tiba. Akal sehatku mulai tidak bekerja. Bahkan, aku berfikir bahwa sedang bermimpi. "Lo pasti berc.."
Aku merasakan kepala Jongdae menggeleng kuat di leherku.
"Tidak," Jongdae berbisik dengan nada suara aneh. Sebuah isakan. Ku kira dia .. dia sedang menangis ?
"Jongdae..," aku pun membalas pelukannya dengan hati-hati. "Cerita sama gue apa yang sebenarnya terjadi."
Dengan perlahan Jongdae melepaskan pelukannya dan menatapku dengan tatapan cemas. Aku dapat melihat bulir air mata yang masih tersisa di kedua sudut matanya.
Jongdae benar-benar menangis.
"Wae ureo*?" spontan aku mengulurkan tanganku menghapus sedikit air mata yang masih tertinggal. Jongdae tersenyum manis, tapi wajahnya menunjukkan raut kesedihan.
"Ikut aku," Jongdae menggenggam tangan kananku dengan lembut. "Aku akan menjelaskan semuanya."
Aku ? Sejak kapan Jongdae menggunakan kata ganti orang dengan formal kepadaku ?
Ah mungkin saja karena dia sedang ada dalam masalah.
Aku pun mengangguk dan mencoba berfikir positif.
Jongdae pun mengajakku keluar dari lorong kamar IGD menuju ke gazebo depan. Sekilas aku dapat mendengar Mingyu yang memanggilku dari belakang. Namun ketika aku menoleh, Taemin sudah menarik Mingyu untuk kembali duduk dan mencegahnya mengikuti kami.
Beberapa saat kemudian, aku dan Jongdae sudah duduk di gazebo besar dekat dengan kantin rumah sakit. Gazebo itu cukup besar untuk menampung sepuluh orang. Kebetulan sekali, gazebo itu sekarang kosong, dan hanya ada kami berdua.
"Apa yang sebenarnya terjadi ?" rasa penasaranku mengalahkan hal lain yang sedang aku rasakan. Aku benar-benar ingin segera tau apa yang menyebabkan Jongdae .. hm .. menyebabkan Jongdae mengungkapkannya kepadaku.
Mataku menangkap raut wajah Jongdae yang masih bersedih. Sejenak ia menarik napas panjang, menghembuskannya, dan terdiam. Dia melakukannya selama beberapa saat. Dan saat hendak berbicara ia mengatupkan bibirnya lagi, seolah lupa cara untuk memulai pembicaraan.
"Gunakan bahasa korea saja," aku pun mencoba mempermudah Jongdae. Mungkin dengan menggunakan bahasa korea, Jongdae lebih dapat mengontrol emosinya dan dapat berbicara dengan lancar.
Tapi diluar dugaanku, Jongdae menggelengkan kepalanya, kemudian menarik napas lagi.
"Aku akan cerita, tapi kamu harus janji satu hal," Jongdae manatapku dengan tatapan intens yang sama sekali tidak teralihkan. "jangan beritahukan hal ini kepada siapapun. Bahkan pada Taemin, Jeno, atau Mingyu dan teman-teman yang lain."
Dahiku spontan berkerut.
Ini permintaan yang aneh. Bukan. Bukan hanya aneh, tapi terdengar seperti permintaan yang akan membawa sebuah berita buruk. Entah kenapa firasatku mengatakan hal semacam itu. Tapi semoga saja firasatku salah.
![](https://img.wattpad.com/cover/132174260-288-k548589.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KIM (김) [COMPLETE]
Fanfiction[Highest rank] #10 in LeeTaemin 050718 [PROSES EDIT] Proses editing yang melelahkan akan segera dimulai! 시이이이작! *** Mereka semua tampan! Apa yang harus kulakukan ? Seseorang, siapapun, tolong aku!! -LeeHyerin ***