Part 11

2.7K 170 10
                                    

Alfa dan Cika tengah berada di taman rumah sakit. Taman yang dikelilingi pohon rindang membuat udaranya terasa sejuk. Ditambah semilir angin membuat siapa saja betah disana.

Banyak pula bunga dengan aneka macam menghiasi taman sederhana di rumah sakit itu. Cocok untuk mengobati rasa bosan pasien disana.

Sejenak Cika melirik kearah Alfa yang tengah memperhatikan sekelilingnya. Ia tersenyum saat melihat Alfa menyapa pasien yang ada di taman. Alfa memang ramah dan baik hati. Apalagi dengan wajah tampannya membuat semua orang terhipnotis. Alfa cukup terkenal di rumah sakit ini. Banyak suster bahkan para dokter mengaguminya. Yang pasti mereka single. Karena tidak mungkin jika sudah bersuami melirik dokter tampan ini.

Alfa menghela nafas. "Apa kondisinya memang seburuk itu?".

"Yang saya dengar langsung dari mamanya memang seperti itu. Kondisi Eva terus menurun beberapa hari ini. Tidak membuat tubuhnya drop. Tapi dokter lihat sendiri bagaimana lemahnya kondisi Eva tadi".

"Ya saya lihat", Alfa menyandarkan punggung di kursi yang didudukinya dengan Cika. "Apa Eva masih menolak untuk melakukan kemo?"

"Sudah banyak yang membujuk. Orang tuanya bahkan setiap hari terus berusaha membujuknya. Saya sendiri juga tidak bisa membujuknya", lirih Cika.

"Kemo adalah salah satu cara agar kanker ditubuhnya terangkat. Masih ada kesempatan besar untuk Eva sembuh total".

"Saya tau dok. Tapi Eva seperti merasakan ketakutan besar untuk menjalani kemoterapi".

Alfa menganggukkan kepala. "Itu sudah pasti. Orang dewasa pun akan merasa takut dan tidak tenang jika akan menjalankan proses kemoterapi".

"Kenapa dokter tidak mencoba membujuk Eva? Saya lihat Eva selama ini nurut dengan apa yang dokter perintah", usul Cika tiba-tiba.

Alfa menoleh, "Apa saya bisa membujuknya?".

Cika tersenyum kecil mendengar pertanyaan Alfa. Ada nada keraguan disana. Sangat kentara jelas.

"Saya percaya dokter bisa meyakinkan Eva. Kita coba dulu. Karena kita tidak akan tau hasil tanpa bertindak".

"Saya akan mencobanya".

"Dokter Alfa" panggil Cika pelan.

"Iya?".

"Semangat. Saya percaya sama dokter", ucap Cika tulus.

Alfa tersenyum simpul. "Terimakasih. Ah iya dimana orang tua Eva? Saya tidak melihat mereka tadi".

"Papanya pergi ke kantor. Ada urusan penting yang tidak bisa ditinggal. Dan mamanya sedang ke kantin rumah sakit untuk mencari makan. Karena itu Eva dijaga suster sementara mamanya belum kembali"

Alfa menatap jam yang terpasang di pergelangan tangannya. Ternyata mereka mengobrol cukup lama. Hampir 30 menit.

"Saya harap Eva benar-benar mau untuk menjalankan kemoterapi".

Cika mengangguk. "Saya juga berharap demikian dok".

"Maaf saya ditinggal. Saya masih ada pekerjaan".

Tak lama kemudian Alfa pamit keruangannya karena ia masih ada pasien yang harus dipantau. Cika memperhatikan setiap langkah Alfa yang semakin jauh dari pantauannya. Hingga punggung tegap pria itu benar-benar menghilang dari penglihatannya.

Senyum manis masih terpatri di wajah Cika sejak tadi mengobrol dan sampai sekarang ia sendirian di taman. Menikmati  setiap keindahan yang disuguhkan.

🌸🌸🌸

"Assalamu'alaikum", salam Alfa ketika ia masuk ke dalam rumah. Matanya menatap lembut wanita paruh baya yang duduk di sofa ruang tamu.

"Wa'alaikumsalam eh Alfa udah pulang nak?" tanya Widya kepada anak semata wayangnya ini.

Alfa mencium punggung tangan Widya dan bibirnya terangkat keatas. Melihat senyuman manis putranya membuat Widya mau tidak mau ikut tersenyum.

"Iya bunda. Alfa hari ini jadwal prakteknya sampe sore aja bun".

"Tumben. Biasanya sampe malam", sindir Widya.

Ya memang benar. Menjadi dokter muda benar-benar membuat Alfa sibuk. Meskipun baru dua tahun bekerja disana, Alfa sudah mendapat kepercayaan penuh dari pihak rumah sakit. Karena otaknya yang cerdas dan begitu lincah saat tes uji coba sebelum benar-benar ia diterima kerja.

Karena hal itulah tak jarang Alfa pulang hingga larut malam karena jadwal prakteknya yang padat. Bahkan saat sampai dirumah Alfa hanya makan sebentar setelahnya langsung ke kamar untuk beristirahat. Inilah yang terkadang membuat bundanya kesal. Karena waktu kebersamaan dengannya tidak sebanyak dulu.

Alfa merebahkan tubuhnya diatas sofa. Tepatnya disamping wanita yang sudah melahirkannya. Widya menatap prihatin putranya yang terlihat selalu terlihat lelah walau senyuman pria itu tidak pernah luntur. Tapi sekarang Widya bersyukur karena sebentar lagi Alfa akan menikah dan istrinya itu pasti akan mengurus Alfa dengan baik.

"Kamu sudah makan?" tanya Widya lagi. Tangannya terulur mengusap pipi putranya.

Alfa memegang tangan bundanya yang masih mengelus pipinya, "Belum bunda. Alfa sengaja tidak mampir kemanapun karena ingin malam ini kita makan bareng-bareng".

"Bunda senang. Akhirnya ada waktu longgar untuk bunda mengobrol dengan kamu".

"Kapan saja bunda bisa mengobral dengan Alfa. Bunda bisa mengunjungi Alfa di rumah sakit".

"Bukan berarti bunda kesal jadi bunda harus menengokmu setiap hari. Bunda tidak mau fokus anak bunda terpecah. Bukankah itu bisa berakibat fatal?".

"Bunda memang paling mengerti Alfa", Alfa tersenyum. "Ayah mana bun?", tanya Alfa ketika baru sadar jika ia belum melihat ayahnya.

"Ayah diatas sedang mandi. Kamu juga sana mandi. Bunda udah gak kuat nyium bau kamu", ucap Widya. Ia mengibaskan tangannya didepan putranya sebagai tanda mengusir.

"Bunda bohong nih. Alfa gak bau bun ini masih wangi", balas Alfa tidak terima.

"Wangi dari mana sih Al? Udah sana mandi", omel Widya. Itu hanya alibi. Putranya bahkan masih wangi walau seharian bekerja.

"Iya bundanya Alfa. Ya udah Alfa ke kamar dulu" Alfa mencium pipi Widya dan langsung berlari ke kamarnya sebelum mendapat amukan dari bundanya itu.

"Alfa!! Jorok banget sih kamu itu belum mandi" teriak Widya yang geram dengan kejailan anaknya ini.

Alfa yang sudah berada di kamar tertawa lepas karena ia berhasil mengerjai bundanya. Tanpa menunda lagi ia bergegas masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.

Setelah selesai mandi Alfa nampak terlihat lebih segar. Wajah lelahnya seketika hilang. Digantikan dengan wajah tampan yang berseri.

🌸🌸🌸

Assalamu'alaikum guysss

Apa kabar nih?? Semoga kalian semua sehat terus.

Yeiii update part baru lagi. Semoga kalian suka yaa.

Komen yang banyakkkkk. Jangan lupa vote juga. Selalu tinggalkan jejak setelah kalian membaca.

See you next part ♥️♥️

Wassalamu'alaikum

Cukup MengenalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang