"Aku mengecewakannya," Thomas memecah keheningan. "Newt membenciku karena aku tidak bisa memenuhi satu-satunya permintaannya." Matanya berkaca-kaca. Thomas berusaha keras agar dia tidak menangis lagi.Minho menatap ke bawah. Air mata masih mengalir di pipinya-Minho segera menghapusnya. Thomas bersumpah tidak pernah melihat Minho sesedih ini. Dia selalu bisa mengontrol dirinya, dengan mudah berdamai dengan kematian teman-temannya. Situasinya berbeda sekarang. Mereka tidak sedang dalam situasi berbahaya yang menuntut mereka untuk cepat mengambil tindakan. Minho memiliki banyak waktu untuk meratapi kesedihannya. Di samping itu, ini tentang Newt, teman baiknya sejak dia terdampar di maze. Tidak heran Minho sesedih itu. Kembali ke Maze, Thomas ingat Newt terlihat sesedih ini karena kemungkinan Minho dan Alby mati.
"Tidak Thomas." Minho berkata sunguh-sungguh. "Setidaknya kamu telah mencobanya. Newt tidak akan membiarkanmu merisikokan keselamatanmu. Aku yakin dia akan membenci dirinya jika kamu terbunuh demi memenuhi permintaan terakhirnya."
"Mungkin." Thomas tampak ragu mengatakan yang dia pikirkan. Kalimat-kalimatnya hanya dapat mencapai tenggorokannya. Rasa bersalah yang lain memblok jalannya. Tapi, dia ingin mengatakannya, terlebih kepada salah satu teman terbaiknya. Jadi, Thomas mendorong dirinya untuk berbicara. "Bagaimana jika ... aku benar-benar bisa membantu mereka menemukan obatnya? Jika kita dapat menyelamatkan Newt?"
"Dude, tidak ada obatnya. Kamu telah memberitahuku mereka membutuhkan otakmu untuk melengkapi cetak biru, untuk membuat obatnya. Mereka tidak dapat menjamin itu dapat bekerja. Jika mereka benar-benar bisa membuat obatnya, aku yakin mereka membutuhkan waktu yang lama. Sebelum mereka selesai, mungkin Newt sudah ..." Minho gagal menyuarakan satu kata lagi. Dia tidak dapat mengatakannya. "Jangan pernah berpikir seperti itu, Thomas! Jangan membuat dirimu bersalah dengan pikiran bodoh itu!" Minho menaruh tangannya di bahu Thomas, meremasnya. "Kita tidak bisa selamanya di sini. Ayo, kita menemui Frypan dan berharap dia masih memiliki sesuatu untuk kita sarapan."
Thomas bangun perlahan. Minho benar. Dia lapar.
***
Thomas dan Minho datang sangat terlambat untuk sarapan. Untungnya, Frypan menyisakan sepiring penuh ikan bakar dan kentang. Mereka makan dengan tenang. Tidak ada yang ingin melanjutkan pembicaraan mereka di pantai. Dengan begitu, mereka membutuhkan lima menit untuk menghabiskan makanan.
Orang-orang bertebaran di sekitar, mengerjakan bagian mereka masing-masing. Pembagian pekerjaan di sini tidak jauh berbeda dengan di Glade. Track Hoes, Cooks, Builders, Sloppers, Baggers, Med-jacks, Blood Housers, tidak ada Runners dan Map makers, dan ada Rangers, Hunter, serta Sitter. Yang terakhir bertugas menjaga anak-anak dan mengejari beberapa hal yang seharusnya mereka dapatkan di sekolah. Thomas tidak pernah menyukai pekerjaan sebagai Blood Houser, tapi dia cukup senang ikut berburu dengan Aris yang merupakan pemimpinnya.
Gally melihat Thomas dan Minho. Dia bergabung dengan mereka. Wajahnya muram.
"Ada apa, Gally?" Minho dapat memahami Gally ingin mengatakan sesuatu.
"Ini tentang Harriet," Gally memberitahu. "Dia semakin memburuk."
Dua hari yang lalu, Hariet mengalami kecelakaan. Ketika berjaga di dekat hutan, Harriet mendengar seseorang berteriak. Dia bergegas masuk ke dalam hutan dan melihat Aris sedang diserang serigala. Harriet membantunya. Namun, hewan buas itu justru menyerangnya. Sebelum hewan buas itu menghabisinya, Jorge dan Sonya datang membantu. Mereka membawa Harriet kembali ke permukiman. Dia terluka parah.
"Tidak ada obat di sini. Jelas, tidak ada suplai." Gally mengeluh. "Di sini aman. Tapi, kita seperti kembali ke zaman batu."
Gally benar. Lebih sulit membangun kehidupan di sini daripada di Glade. Di Glade, Creator mengirimi apa-apa yang mereka butuhkan. Di sini, mereka hanya dapat memanfaatkan semua yang disediakan alam. Tidak ada listrik. Tidak ada obat tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
After the Crank (FF TMR)
Fanfiction[The Wattys 2020 fan fiction winner] Aku berada di surga. Thomas mengingatkan dirinya. Dia sudah seharunya menjalani hari demi hari dengan suka cita. Dia aman dari flare, ada ataupun tidak ada obatnya. Dia juga terbebas dari WICKED dan segala omong...