August 1, 2018
-----------------------------------------Thomas menatap ke lantai Berg. Namun, pandangannya menerawang jauh, mengunjungi ingatannya kala Johnson mengumungkan Newt tidak imun. Sesuatu seakan memukulnya tepat di dada. Dia kesulitan mengalirkan oksigen ke paru-parunya, membuatnya megap-megap. Kepalanya seketika terasa berdenyut. Itu jenis rasa sakit yang sama. Dan dia masih belum bisa menanganinya dengan baik.
"Pasti ada suatu cara," Thomas berdesis. Dia menatap Minho dan Newt, mencari persetujuan. Minho hanya memaksakan sebuah seriangan. Newt justru memilih untuk menghindari tatapannya.
"Someway. Somehow." Newt bergumam. Dia berjalan lunglai meninggalkan ruangan.
"Hans, bagaimana mereka? Bisa disembuhkan?" Minho mengganti sasaran pandangannya, menandai bahasan mengenai dirinya sudah berakhir.
"Serumnya sedang bekerja." Hans bangkit setelah membereskan suntikan terakhir yang dia gunakan. "Tingkat keberhasilan serum ini sama dengan yang kalian ketahui. Jadi, mereka akan segera pulih."
"Good that." Minho menjawab tanpa bisa menutupi seluruh gurat kecemasan di wajahnya. "Aku akan pergi mengecek tiga shanks itu."
Thomas mengikuti Minho yang beranjak dari ruangan dengan pandangannya. Mungkinkah ini jawaban dari firasat itu? Minho?
"Kamu baik-baik saja?" Brenda sudah berdiri di samping Thomas.
"Ya, aku tidak apa-apa." Thomas mengangguk. "Hanya sulit mempercayai yang terjadi pada Minho. Kita seharusnya datang ke sini untuk melengkapi kelompok kita. Ternyata, Minho-"
"Shh," Brenda menempatkan telunjuknya di depan bibir Thomas, menghentikannya melepaskan kata-kata berikutnya. "Kamu sudah mengatakannya, kita akan menemukan caranya. Dia akan baik-baik saja."
***
Malamnya, Minho mengumpulkan semua yang tersisa. Ada sekitar dua puluh orang yang duduk rapi menghadapnya. Mereka adalah anak-anak yang diselamatkan dari WICKED, digabung dengan kelompok Newt. Harriet dan Frank juga ada di sana, siap mengikuti Gathering yang akan segera dipimpin oleh Minho. Sementara Thomas berdiri di muka pintu, bersandar pada dinding dengan tangan terlipat, memerhatikan.
Dengan didahului menarik napas dalam, Minho mulai berbicara, "Seperti yang kalian ketahui, shanks, kejadian pagi tadi sungguh di luar dugaan. Karena itu, aku memutuskan untuk bertemu kalian satu kali lagi sebelum aku menjadi gila dan tidak bisa mengambil keputusan apa pun."
Untuk alasan yang sangat jelas, Thomas tidak menyukai kalimat terakhir Minho.
"Aku telah menceritakan semua yang WICKED lakukan kepada kita, semua kebusukan mereka, semua percobaan gila mereka. Itu bukan cerita bualan. Bukan cerita pengantar tidur untuk anak-anak. Aku jamin, tidak akan ada anak-anak yang mau mendengarkan cerita kita di percobaan labirin atau percobaan Scorch sebelum mereka tidur." Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan.
Kedua puluh anak itu menaruh perhatian penuh padanya. Thomas tidak tahu yang menjadikan mereka patuh adalah sosok kepemimpinan Minho atau bentuk rasa takut mereka. Kombinasi keduanya terasa sangat sempurna. Minho memang kerap kali terlihat menakutkan meskipun dengan mata sipit dan lesung pipitnya. Apalagi jika sudah melihat dia bertarung. Di samping itu, bakat kepemimpinan Minho memang tidak diragukan.
"Aku tidak mengharapkan kejadian tadi pagi terulang. Jika ada yang berpikir ingin kembali ke WICKED, apa pun alasannya, katakan sekarang! Kita hanya akan menyelamatkan orang-orang yang mau diselamatkan. Jika kalian memilih untuk tetap berada di sini dan menghasut yang lain dengan kebohongan WICKED yang kalian percayai, apalagi berani mencelakai yang lain, kupastikan kalian akan menyesal telah berpikir untuk melakukannya." Alih-alih mengucapkan dengan nada mengancam, Minho lebih terdengar memperingati.
KAMU SEDANG MEMBACA
After the Crank (FF TMR)
Fanfiction[The Wattys 2020 fan fiction winner] Aku berada di surga. Thomas mengingatkan dirinya. Dia sudah seharunya menjalani hari demi hari dengan suka cita. Dia aman dari flare, ada ataupun tidak ada obatnya. Dia juga terbebas dari WICKED dan segala omong...