Besok, adalah hari dimana Nadhira mengikuti lomba saman di salah satu sekolah. Dan Gibran nggak pernah tau Nadhira mau lomba.
Nadhira sangat mau memberi tahunya, namun tak perna sempat. Lagi pula Gibran juga nggak nanya apa kesibukan Nadhira saat ini.
"Abang Nadhif dateng yaaa? Mama sama Papa kan besok nggak bisa," bujuk Nadhira saat mereka berada di ruang makan, untuk sarapan, bersama Nadhif serta Papa Mamanya.
"Haduh gimana ya dek, abang usahanin ya?" Nadhif Jungwoo tersenyum manis menyakinkan sang adik. Nadhira memekik girang. Nadhif ini sangat sayang sama adiknya juga Nadhira yang sayang sama abangnya.
Jadi hal sekecil ini, bikin Nadhira kadang seneng bukan main.
"Maaf ya, Papa masih lembur sebelum dapet libur panjaaaaang. Nanti kita liburan kok!" Kata Taemin pada Nadhira. Nadhira dan Nadhif reflek pandang-pandangan, mereka tertawa lalu berseru.
Hubungan adik-kakak Nadhira dan Nadhif memang selucu itu.
"Adek, itu temennya jemput tuh!" Naeun berseru ketika dia lagi mencuci piring, mendengar suara motor.
"Oh Adrian ya Ma? Aku berangkat ya semuaa! Assalamualakum."
Nadhira buru-buru menggunakkan sepatunya, takut membuat Adrian menunggu karena dia banyak merepotkan Adrian.
"Nadhira, cepetan kita telat!"
"Lah, Gibran???"
Nadhira cepat-cepat menaiki motor Gibran padahal banyak yang mau ia tanyakan.
"Kaget ya?" Gibran memulai perbincangan di sela-sela perjalanan, mengerti bahwa Nadhira bingung kenapa malah Gibran yang menjemputnya.
"Kasian Adiran kejauhan jemput elo Nad, biar gua aja, yang deketan." Ini alasan macam apa sih? Gibran memang lagi mengada-ada, buktinya dia malah cengar-cengir.
Tapi, lucunya Nadhira juga tersenyum. Tak mengerti bisa sesenang ini. Gibran perlahan menjadi Gibrannya yang dulu.
🐈🐱
"Tumben lur kaga ngewarkop, ngapa lu?" Haechan Hadid menepuk pundak Gibran yang tengah memakan baksonya. Hampir keselek kalau saja Sanha tak memberinya air mineral.
"Kepo aja biji kecambah," gerutu Gibran pada Haechan yang cuma haha-hehe.
"Anjing lah mulut gua sepet banget kaga nyebat seharian." Lanjut Gibran, meminum air mineralnya.
"Lah, perjuangan bro, demi nyai." Celetuk Jaemin. Iya hampir satu gengan disini tau kalau emang ya, Gibran ini naksir sama sahabatnya sendiri.
Soalnya ketara banget. Kalau di depan Nadhira aja sok manis gitu kalau di depann temen-temennya misuh-misuh mulu.
"Aduh ayang, jadi nanti aku ngga bisa jemput kamu?" Gibran menoleh pada Hyunjoon Jafar aka Hwall yang tengah menelepon seseorang, Natasha Heejin, kekasihnya.
"Buset, lo sejak kapan jadi bucin dah? Lagian ngapa si kaga lu tunggu aja Heejin nya?" Tanya Gibran setelah Hwall memutuskan sambungannya,"dia kan saman besok lomba, sampe sore latihannya lah anjing gua ga sebucin itu mau nungguin dia." Jawab Hwall.
Gibran menganggukkan kepala, menyuap baksonya lagi sampai sadar sesuatu. Dia melotot.
"Mau lomba??? Saman mau lomba????"
"Iya, cewek gua bilang. Besok lombanya," jawab Jeno. Gibran keselek beneran. Aduh Nadhira kan eskulnya saman jadi dia juga ikut dong????
"Hehehe bosku, bayarin yaaak-Bu ini bakso di bayarin sama bos Jeno yaa." Gibran ngibrit keluar kantin,"ANJING." Kata Jeno.
Ini udah jam pulang sekolah, makanya Gibran berani keliyuran depan koridor deket anak saman latihan.
Beneran Nadhira lagi latihan disana. Gibran senyam-senyum sendiri. Men, Nadhira secantik itu dimatanya Gibran.
Gibran terus lari-lari ke kantin lagi, beliin minum buat Nadhira. Balik lari ke koridor, Nadhira udah selesai, mau pulang.
Ini hari yang baik untuk Gibran rupanya.
Dia rela nunggu sejam demi Nadhiranya selesai. Dan ini yang dia dapat.
"Gibran? ngapain?"
Gibran malah menyodorkan sebolot air mineral, dia tersenyum,"nungguin lo lah Nad." mereka berjalan beriringan menuju parkiran,"kok tumben?"
"Yaaaa daripada....gua ngelakuin hal yang nggak jelas..mending nungguin lo..." ucapnya sembari membernarkan rambut Nadhira yang berantakan.
Nadhira terdiam. Dadanya bergemuruh. Melihat Gibran sedekat ini membuat kerja jantungnya tak normal.
"Capek ya? Ayo pulang aja, laper nggak?"
Hih Gibran...hari ini dia kenapa deh? Kok sukses banget bikin Nadhira jantungan begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
blue dusk ✔️
Fanfictionintinya, senja tak pernah terlihat seindah itu ketika gibran menemui nadhira. 2018, by nat.