outrologue

4K 701 38
                                    


Menatap langit yang mulai kekuningan, senja terasa lebih sejuk dari biasanya. Dengan Gibran duduk di sebelah Nadhira, menikmati sore hari, dengan Nadhira di sisinya.

Meski begitu, Gibran tak bisa sedikitpun fokus pada senja di sejauh mata memandang.

Dia terfokus pada senjanya, Nadhira.

Karena di sore hari,
Semuanya terjadi.
Berakhir dan di mulainya.
Sebab, kamu lah senjaku.
Senja yang mampu mendengar
Segala keluh kesah,
Juga segala kebahagiaan.

Terima kasih,
Kamu senjaku.
Sejak dua tahun lalu.

Biru.
Semua hal pahit terasa biru.
Senja pun.

Namun kamu,
Membuatku menerima biru itu.

"Mau tau nggak?"

Nadhira menoleh, menatap Gibran yang duduk di teras bersamanya. Ini langka, sejak dua tahun terkahir, baru pertama kali ini mereka melakukan ini lagi.

"Aku batuk hampir seminggu,"

"Apa?"

"Rokok gak enak, tapi aku lari ke siapa lagi dong?"

Nadhira tertawa.

Jangan jadi yang lain.
Sebab,
Kamu bisa berlari pada senjamu,
Tanpa harus berlari pada yang lain.

Tak apa walau warnanya biru,
Kamu bisa berlari padaku
kapanpun kamu mau.

Fin.

Thankyou for reading! 💙

blue dusk ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang