Nadhira berusaha menyangkal perasaan ini. Namun nihil, hatinya tak bisa menyangkal jika ini adalah perasaan kecewa.
Pasalnya Gibran lagi-lagi menjauh, sejak dia dekat dengan Adrian.
Harusnya tak begini, harusnya Nadhira merasa biasa saja dan apa yang ia harapkan dari Gibran?
Sudah dua hari, mereka kembali berjauhan. Padahal perlahan hari Nadhira kembali bangkit untuk mengejar Gibran.
Namun mengapa Gibran malah melunturkan semuanya?
Dengan mengajak Chaeyoung pulang disana, Nadhira menerima ajakan Sunwoo Faqih, sepupunya, untuk pulang.
"Ngelamun aja nyeti, jadi nga? Katanya mau ke toko buku?" Tanya Sunwoo pada Nadhira yang duduk melamun di tempat duduknya sampai Sunwoo menghampirinya.
"Ngagetin aja, monyet. Iya ayo buru, laperrr." Ucap Nadhira berdiri lalu mereka pergi toko buku sekitar mall dekat sekolah mereka.
Oh, apa yang barusan Nadhira dan Sunwoo lihat ketika mereka memasuki mall tersebut? Gibran dan Chaeyoung.
🐱🐈
"Nadhira."
"Chae, ayo pulang."
Chaeyoung di tarik pergi oleh Sunwoo, sedangkan Gibran dan Nadhira malah terjebak disini. Tentang Gibran dan Chaeyoung, mereka memang dekat karena dulu pernah sekelas dan sekarang, setelah Nadhira dekat dengan Adrian, Gibran memilih mencari kesibukan, bersama Chaeyoung.
Halaaaaah. Percuma mau mepet Chaeyoung. Itu cewek kemana-mana, berantempun sama Sunwoo dan gimana Gibran mau pepet kalau dia terus-terusan memikikan gadis di hadapannya ini?
"Ayo balik."
Gibran dalam keadaan yang tak menentu. Masih baik Ndhira hanya jalan bersama sepupunya, bukan Adrian lagi.
"Udah makan kan lo, Nad?" tanya Gibran pada Nadhira yang berada di sebelahnya, menunduk. Nadhira hanya mengangguk sebagai jawaban.
Ini Gibran mau sok gak peduli tapi peduli?
Gimana caranya mau mundur kalau kayak gini? Oh, Gibran, Kamu nggak akan bisa mundur.
"Gib, langsung pulang aja kan? Adrian mau kerumah." sampai di parkiran Nadhira berucap sembari memakai helmnya. Mendengar nama Adrian, lagi-lagi cowok itu murung.
"ADRIAN AJA LAGI? ELAH." dalam hati Gibran begitu. Gak berani ngeliatin kalau dia ini cemburu padahal sebenarnya Nadhira melihat gerak-gerik aneh dari kemarin pas Nadhira sama Adrian jadi makin deket.
Siapa sih orang lain selain Nadhira yang mengerti bagaimana itu seorang Hyunjin Al-Gibran?
Tapi untuk sekarang Nadhira tak ingin menanyakan kenapa Gibran. Menunggu Gibran yang menjelaskan semuanya padanya. Karena mereka di batasi dengan kata sahabat.
"Makasih Gib. Gue masuk ya." sesampainya di depan rumah Nadhira, Gibran langsung masuk rumahnya. Dan Adrian sudah duduk di teras sembari bermain dengan kucing Nadhira, Aman namanya.
Gibran buru-buru memasuki rumahnya, mengganti bajunya lalu berlari ke arah jendela, memperhatikan Nadhira dan Adrian disana.
"SIALLL, nga keliatan. Mereka lagi ngapain, ya? Gangguin aja apa ya?"
Aduh, kalau yang lagi jatuh cinta mah jadi konyol begini juga udah biasa.
--
Aku double biar chap selanjutnya langsung gemes gemesan aja cia
Btw yg pernah baca page 24, chap 16 kl gasalah judulnya cemburu, ini related tp bedanya disana chae sm 2hyunjin nga sekelas, kl dsini chae sekelasnya sm nadhira, disana jg nadhira itu sebagai mantannya gibran sjsjsskwkw
Bsk aku mau kasi sesuatu! Stay tune😋🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
blue dusk ✔️
Fiksi Penggemarintinya, senja tak pernah terlihat seindah itu ketika gibran menemui nadhira. 2018, by nat.