Kelihatannya Xuan Yuan Che hanya mujur dalam permainan sebelumnya, mendapatkan sekian banyak angka. Semua itu bukanlah hasil perbuatan dari gadis kecil ini, jadi mengapa ia harus takut pada seorang gadis kecil?
"Tentu saja, karena kakak ipar mengatakannya, Adik Ketujuh akan mematuhinya." Pangeran Ketujuh tersenyum sangat manis dan menyetujui perkataan Liu Yue, melempar selembar daun emas.
Hari ini, dirinya telah memenangkan tiga kediaman Xuan Yuan Che, dengan total nilai lebih dari 100 ribu lembar daun emas. Jumlah sekecil itu tentu saja tak masalah baginya.
"Kalian boleh mengocok dadu." Melihat kedua pihak sudah menaruh taruhan mereka, salah satu wanita penghibur yang bertindak sebagai juri memulai permainan dengan suara manis madunya.
Memegang mangkok hati-hati dengan kedua tangannya, Liu Yue mulai mengocok dadu dengan kasar.
Pangeran Ketujuh hanya bisa tertawa keras melihat adegan itu. Yang pasti ini bukanlah keahlian berjudi, gadis ini ternyata lebih bodoh daripada Kakak Ketiganya.
Hanya pria botak itu saja yang mengamati Liu Yue dengan seksama sambil mengerutkan keningnya. Namun ini bukan saatnya ia angkat bicara.
"4, 5, 5 lawan 1, 2, 6. Pangeran Ketujuh menang."
Melihat hasilnya, Liu Yue menengok ke Xuan Yuan Che, mengerjapkan matanya dengan sedih, "Kita bernasib sangat buruk ... semua kemujuran kita ternyata sudah habis ..."
Xuan Yuan Che memeluk Liu Yue dengan kedua tangannya. Melihat sekilas napsu membunuh tersembunyi di balik ekpresi murungnya, ia hanya bisa tertawa dan berkata, "Tidak apa-apa."
"Sekali lagi, kali ini dengan dua lembar daun emas."
"Aku ikut."
" 4, 5, 6 lawan 2, 3, 5. Pangeran Ketujuh menang."
Liu Yue mengawasi kedua lembar daun emas di tempatnya digeser menuju tempat Pangeran Ketujuh, ia mengertakkan giginya. Rasa tidak puas tampak pada wajahnya saat ia berkata, "Kali ini aku mau berjudi sedikit lebih besar."
"Tentu, apapun yang dipertaruhkan oleh kakak ipar, Adik Ketujuh akan mengikutinya." Pangeran Ketujuh tampaknya mengira kalau Liu Yue hanyalah seorang pejudi biasa yang akan marah kalau ia kalah taruhan. Dia tak berpikir banyak dan menjawab dengan cepat.
Hanya beberapa lembar daun emas, seberapa banyak sih?
Sesaat setelah dia menyelesaikan perkataannya, Pangeran Kedua dan Pangeran Kelima mulai mengerutkan kening mereka. Mereka memberikan pandangan menegur pada Pangeran Ketujuh, tapi tak mampu mengatakan apapun.
"Okay, kaulah yang mengatakan perkataan ini, Pangeran Ketujuh. Yang Mulia Pangeran Mahkota kau sudah mendengarnya dengan jelas, benar khan?" Liu Yue memandangi Xuan Yuan Cheng dan tertawa pelan, sikap dungu dan ekspresi kekanakkan yang tadi tampak di wajahnya tiba-tiba lenyap sepenuhnya dari wajah Liu Yue sekarang.
Di dalam ruangan, selain dari Pangeran Ketujuh yang berangasan, kedua Pangeran yang lain segera berubah pucat.
"Tentu saja." Xuan Yuan Cheng menatap pada Liu Yue dan mengangguk, tersenyum.
"Baiklah kalau begitu, Qiu Hen, bawakan aku taruhannya!" Liu Yue menggelungkan lengannya pada lengan Xuan Yuan Che.
Qiu Hen yang berdiri di belakang Xuan Yuan Che sejak ia masuk, segera maju dan membawa sebuah gulungan dari balik jubahnya. Dia menaruh itu di meja dengan hormat.
"Di sini tercatat tujuh kediaman di ibukota di bawah nama Xuan Yuan Che, bernilai 500 ribu lembar daun emas. Ada dua Toko Artifak Jade senilai 700 ribu lembar daun emas. Yang Mulia juga memiliki 30 ribu mu tanah dan kediaman para pelayan, senilai total 3,1 juta lembar daun emas. Jika memasukkan kediaman musim panas di Yanzhou dan Taizhou senilai 170 ribu lembar daun emas, maka total seluruh aset berjumlah 4,47 juta lembar daun emas."
* 1 Mu = 6.67 hektar
KAMU SEDANG MEMBACA
Descent of the Phoenix: 13 Years Old Princess Consort [Complete]
Historical Fiction[Novel Terjemahan] Bab 1-200 Pembunuh wanita terkuat dari pasukan pembunuhan khusus menemui ajalnya satu hari di misi. Yang mengejutkan, dia terbangun di dalam tubuh seorang gadis berusia 13 tahun, Mu Rong Liu Yue. Melalui kenangan masa lalu Liu Yue...