"Astagfirullah" teriak Hazel spontan dan memegang dadanya kaget.
Bukan tanpa sebab Hazel ber-teriak, saat ia keluar dari ruang Osis dan berbelok ke kanan, tanpa diduga Gavin sudah bersandar disana dengan memasukan tangan kirinya kesaku celana dan mengunyah permen karet.
"Lu ngapain sih berdiri disini?" tanya Hazel
"Nih" Gavin tak menjawab pertanyaan Hazel, ia malah menyodorkan map merah yang sedari tadi ia taruh di saku kanan celananya.
"Eh apaan nih?" tanya Hazel sembari menyambar map merah itu "Alhamdulillah. Thanks ya gav, gue pikir nih map ilang" kata Hazel antusias
"Hm.. B aja kali, gitu aja pakek terima kasih" jawab Gavin dengan nada datar
"Lah kan gue harus terima kasih, ya masa gue harus minta maaf aneh lu. Eh btw gimana nih map bisa di lu?" tanya Hazel sembari mengangkat map merah itu
*flashback on
"Dia cantik" katanya tanpa sadar "Eh gue ngomong apaan sih?" katanya sembari menggelengkan kepalanya dan memasang earphone yang menggantung sempurna dileher nya itu. Ia kembali ke kegiatannya sebelum datangnya Hazel, yaitu mendengarkan lagu ber-genre djm,genre kesukaannya.
Tak berselang beberapa lama ia sudah mulai lapar disini, tepatnya dibalkon ini. Ia lupa tidak membawa tasnya dalam acara bolos nya kali ini, padahal dompetnya itu ia taruh ditas nya itu. Ia juga tak membawa uang sepeser-pun disakunya. Sial..
Gavin berdiri dari posisi duduknya dan hendak memutarkan badannya, namun sebelum itu terjadi matanya menangkap sebuah map merah dan buku diary warna biru laut.
Pasti punya tuh cewek. Dasar ceroboh, gumam Gavin
Ia mengambil kedua benda itu dan mengurungkan niatnya untuk kembalu kekelas, ia lebih memilih membaca isi map dan buku diary itu.
"Map ini penting kan?, kasihan kalo ilang. Besok gue bakal balikin nih map, eh tapi buku diary nya?, gue masih penasaran apa yang ditulis sama tuh cewek. Gini deh gue balikin map nya dulu, toh dia nggak bakal nyadar. Iya gue balikin besok aja" kata Gavin sembari membuka halaman pertama dari buku diary itu
*flashback off
"Gue nemuin di balkon kemarin" jelas Gavin singkat
"Oh, merci gav. Gue nggak tau kalo nggak ada lu, pasti gue bakal diomelin sama Arka. Thanks sekali lagi gav" kata Hazel yang langsung masuk ke dalam ruang Osis
Gavin yang melihat Hazel masuk ke ruang Osis hanya bisa diam. Dan beberapa detik kemudian ia berjalan menjauh dari ruang Osis.
"Dari mana lu?" tanya Arka
"Nih map nya" kata Hazel sembari memberikan map merah. Arka yang menerimanya langsung mengambil map itu dan tersenyum puas setelah mendapatkan acc-an dari pak Cahyo itu.
"Yaudah kalo gitu, besok kita mulai" kata Arka yang hanya dibalas anggukan pelan oleh Hazel dan beberapa pengurus Osis yang ada disana.
•••
"Guys..gue titip tugas pak hernan ya" kata Hazel sembari memberikan buku tulis berwarna biru dengan pola polkadot.
"Lu mau dispen lagi zel?" tanya Aletha yang duduk sebangku dengan Hazel
"Enak amat hidup lu zel, dispen mulu. Gantian napa, sekali kali gue yang dispen" kata Colin yang duduk didepan meja Hazel
"Gue juga mau" sahut Ata
"Ikut-ikut mulu lu ta" ujar Colin dan hanya dibalas cengiran khas Ata, yang bagi teman-temannya lucu
"Mangkanya jadi pengurus Osis sekali-kali biar bisa ngerasain dispen" jawab Hazel singkat
"Maunya sih gitu, tapi gimana lagi. Udah takdir" kata Colin dengan memasang wajah pura-pura pasrah
"Eh lu mau dispen sekarang?" tanya Dira yang mejanya berada dibelakang bangku Hazel dan Aletha
"Nanti aja, gue mau ikut ulangan nya bu Endah dulu. Gue dispennya pas jam pelajaran pak hernan aja" jelas Hazel yang hanya dibalas anggukan oleh ke empat sahabatnya
"Eh emang ada ulangan ya?" tanya Colin
"Ada, emang lu lupa?" tanya Dira yang dibalas anggukan pelan oleh Colin
"Mampus gue, gue belum belajar lagi. Gue mau be-"
"Pagi anak-anak" sapa bu Endah yang langsung dibalas berbagai ekspresi dari murid yang ada didalam kelas.
Colin yang berniat belajar langsung mengurungkan niatnya dan menatap Hazel dengan tatapan zel-please-bantu-gue, Hazel yang mengerti arti tatapan Colin hanya menggidikan bahu gue-nggak-bisa-bantu, Colin yang melihat tingkah Hazel hanya bisa berdecak kesal dan kembali memandang ke depan.
"Baiklah anak-anak ulangan Biologi kita kali kita mulai, tapi sebelum itu kalian duduk menurut urutan absen ya. Cepat.." jelas bu Endah, tanpa berpikir lama semua siswa langsung duduk menurut absen mereka masing-masing.
*20 menit berlalu
"Zel.. Hazel, woy cumi" panggil Arka dari luar kelas Hazel ia berbicara dengan nada yang sangat pelan, yang mungkin hanya Arka dan tuhanlah yang tau.
Arka menghentakkan kakinya kesal dan berfikir keras untuk menemukan cara agar Hazel menoleh kearahnya. Ia sudah berdiri kurang lebih 5 menit lamanya.
Cling..
Arka mendapat ide supaya Hazel menoleh ke arah jendela
B E R S A M B U N G
*Note : Tinggalin jejak kalian, thanks udah nyempetin baca
KAMU SEDANG MEMBACA
MAYBE
Teen FictionSMA.. Sebuah masa dimana akan ada sebuah persahabatan dan cinta yang akan tumbuh Sebuah masa yang akan dikenang seumur hidup, dan itu mungkin juga akan dilakukan oleh mereka.Ya mereka.. Dari sahabat kemudian cinta Dari cinta kemudian benci Dari ben...