Chapter 7 | Maybe

37 5 0
                                    

  "6 menit lagi kumpulkan jawaban kalian" ujar bu Endah atau lebih tepatnya

  Semua murid terlihat begitu resah, meskipun guru mereka memberi waktu sekitar 20 menit lebih tapi mereka tetap saja tidak bisa menjawab ulangan Biologi. Ya meskipun kelas mereka Ipa tapi bukan berarti mereka pintar dalam bidang Ipa, nyatanya diantara mereka hanya sedikit siswa yang pandai dalam bidang Ipa dan salah satunya adalah Hazel.

  Tidak seperti murid lain yang sedang gelagapan mencari contekan, Hazel terlihat tenang mengerjakan ulangan biologi itu. Biologi memang pelajaran yang sangat amat ia sukai, maka dari itu ia bisa mengerjakannya tanpa bantuan orang lain.

  "Meong.."

  Suara itu memecah keheningan di kelas Ipa-4. Semua mata langsung tertuju pada kucing kecil berwarna coklat bercampur putih itu.

  "Pussy.. Eh mau kemana?" teriak cowok yang masuk kedalam kelas Ipa-4 dengan sedikit berlari mengejar si kucing. Si kucing itu langsung saja lari kearah meja guru karna kaget.

  "Aahhhhhhh..usir, usirr" teriak bu Endah kencang dan meloncat dari kursi empuknya.

  "Pussy.. Jangan kesana" teriak cowok itu lagi

  Bukannya berhenti, si kucing malah berlari menghindar dari asal suara dan mengikuti bu Endah dari belakang. Semua murid menatap bu Endah-kucing-cowok itu dengan menahan tawa. Bayankan saja kalau kalian diposisi mereka, guru yang sangat amat disegani disekolah malah berlari kebirit-birit agar tak didekati oleh kucing. Bayangkan kucing yang imut plus lucu malah takut.

  "Arka!!!! Bawa keluar" teriak bu Endah

  "Ya allah bu, kucingnya nggak mau berhenti ngejar ibu nih. Suka kali sama ibu" ujar Arka polos

  "Arka awas kamu, husss..huss"

  Hampir sepuluh menit acara kejar-mengejar itu berlangsung dan kelihatan sekali kalau bu Endah sudah lelah, lebih tepatnya amat sangat lelah. Sumpah serapah dan kata-kata yang tak lazim pun keluar dari mulut guru itu, seisi kelas masih menahan tawa mereka.
 
  Tawa seluruh penghuni Ipa-4 langsung meledakkan tawa mereka setelah beberapa lama menahan sakit karna tawa yang mereka tahan. Bu Endahpun sudah menyerah dan berlari keluar dari kelas Ipa-4.

  "Thanks..pussy." kata Arka sembari menggendong kucing yang menjadi tokoh utama dalam keadaan ini. Ya cowok yang membawa kucing itu masuk kelas adalah Arka.

  "Syukurin, hahaha" kata Arka sembari tertawa terbahak-bahak

  "Sumpah kocak parah"

  "Hahaha"

  "Sinting lu ka"

  "Lu ngapain si ka?, dasar rusuh" kata Hazel semari menatap Arka bingung, ia sudah meredakan tawanya karna tak bisa menahan sakit dipipi dan perutnya yang mulai kram karna kejadian itu.

  "Gue tadi tuh niatnya manggil lu, trus gue ada ide buat ngerjain tuh guru. Salah sendiri ulangan gue dikasih nilai bebek nelur, jadi balas dendam gue" jelas Arka

  "Ka sering-sering kayak gitu, biar kita bisa contekan" kata Dani yang dibalas anggukan oleh seluruh penghuni kelas. Arka hanya menggacungkan jempol ke arah Dani.

  "Trus sekarang ngapain lu kesini?" tanya Hazel lagi

  "Ajak lu dispen, ayok.." ajak Arka, Hazel hanya menurut saja toh ia sudah menyelesailan ulangannya sejak tadi. Sebelum itu ia menitipkan lembar jawabannya ke Beni, teman yang duduk sebangku dengannya waktu ulangan ini.

•••

  Hazel sedikit berlari menuju ruang BP, ia sudah berpisah dengan Arka beberapa waktu lalu. Hazel mempercepat larinya membelah padatnya lorong itu.

  "Assalammualaikum, permisi pak" ujar Hazel menggetuk pintu dan berjalan masuk keruang BP 

  "Lama banget si-lu" bisik Arka yang duduk disebelah Hazel

  "Berisik lu" jawab Hazel pelan

  "Baiklah kalian mulai sekarang, tadi kalian sudah ngumumin kan?" tanya pak Cahyo yang dibalas anggukan oleh seluruh pengurus Osis yang ada di ruang BP "Kalian urus semua, dan untuk membantu kalian Pak Darma akan mengawasi kegiatan ini" lanjutnya

  Setelah mendapat perintah oleh Pak Cahyo seluruh pengurua Osis yang ada diruangan itu langsung beranjak pergi dan berjalan menuju lapangan basket.

  Hari ini adalah hari dimana seluruh Osis memberi hukuman kepada siswa yang sering bolos, pastinya dibantu sama beberapa guru.

  Seluruh anggota Osis melaksanakan tugas mereka yaitu memberikan hukuman pada beberapa siswa, hukumannya beda-beda. Ada yang suruh push up 50 kali, ngamilin daun yang jatuh dengan tangan kosong dan ada pula yang disuruh hormat ketiang bendera tanpa bergerak. Pengurus Osis mengawasi seluruh siswa itu, melihat bagaimana mereka mengerjakan tugas mereka masing-masing. Sebenarnya pengurus Osis sudah mendapatkan bagian yang-mereka-awasi sendiri-sendiri, tapi entah apa yang membuat beberapa pengurus seperti merapat ke daerah push up.

  "Kok pada ngumpul disini sih?" tanya Hazel yang sedari tadi memandang gerombolan itu dan baru saja sampai di gerombolan itu

  "Eh Hazel, ngg-nggak papa"

  "Kak Hazel"

  "Nggak papa apanya?, kalian liatin apaan sih?" tanya Hazel penasaran dan sedikit mengeser para teman yang lain "Jadi ini yang kalian liatin dari tadi?" tanya Hazel

B E R S A M B U N G

*Kalau suka vote ya

MAYBETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang