Bagas dan Chelsea melewati hari-hari di sekolah bersama. Chelsea yang dingin sedikit demi sedikit berubah menjadi manis dan ramah. Bahkan akhir-akhir ini dia lebih banyak tersenyum dan itu semua berkat Bagas.
Setelah melewati hari yang melelahkan dengan persiapan ujian akhir dan sebagainya, hari ini Bagas dan Chelsea pergi ke salahsatu tempat hiburan. Dan mereka berakhir di bioskop.
Chelsea dan Bagas menikmati cerita sebelum akhirnya Bagas bersuara.
"Chel"
"Hm" jawab Chelsea singkat. Pandangannya masih fokus pada layar besar di depannya.
"Kalau misal ada orang suka sama lo tapi dia gak bisa di sisi lo alias LDR gimana Chel?" tanya Bagas
"Gue gak masalah. Selama dia aman gue juga bakalan jaga kepercayaan dia" jawab Chelsea
"Kalau misal ada yang suka sama lo dan ngajak LDR gimana Chel?"
"Ya itu tadi, gue gak masalah soal LDR atau dia selingkuh sekalipun asal dia masih sayang sama gue. Kecuali kalau dia udah jadi bangsat dengan main perempuan. Gue bakal pergi tanpa dia minta" jawab Chelsea. Mulutnya sibuk mengunyah popcorn di tangan.
"Lo realistis banget sih Chel"
"Ya gimana. Yang lo tanyain kan soal pacaran. Besar kemungkinan orang pacaran bakalan putus. Bener emang kalau kita sebisa mungkin ngejaga pasangan kita, tapi bukan berarti muati kaya' pasangan menikah kan?" ucap Chelsea
"Lagian nih ya Gas, yang namanya jodoh itu Tuhan yang ngatur. Kita cuma usaha. Dan pacaran salah satu usaha buat ngedapetin jodoh. Kalau Tuhan setuju, ya walaupun kita gak ngapa-ngapain bakalan aja kita jadi jodoh dia. Kalau Tuhan gak setuju, mau di gimain juga gak bakal dah tuh jadi pasangan" lanjut Chelsea
"Ini ngapain jadi bahas jodoh sih" kekeh Chelsea
Setelah film selesai, Bagas dan Chelsea keluar dari sana dan Bagas tidak langsung mengajaknya pulang. Masih ada hal yang harus dia bilang sama Chelsea.
"Chel," ucap Bagas lagi
"Hm" lagi-lagi hanya itu jawaban Chelsea
"Gue bakalan sekolah di luar negeri" ucap Bagas
"Wah.. Bagus dong Gas! Lo ngambil jurusan apa?" tanya Chelsea antusias
"Musik" balas Bagas singkat. Jujur Bagas sedikit kecewa dengan jawaban Chelsea. Bagas pikir Chelsea bakalan kecewa atau setidaknya menahannya barang sebentar. Tapi dugaannya meleset.
"Lo dua minggu lagi ujian kan Gas. Jadi, mulai besok lo harus udah fokus dan... Kita jangan ketemu dulu deh, atau lo bakalan main mulu sama gue" ucap Chelsea menunjukkan deretan gigi putihnya
"Gak ketemu?" ulang Bagas
Chelsea mengangguk mantap.
"Biar lo fokus" jawab Chelsea mengetuk dahi Bagas pelan.
"Chel. Gue suka sama lo" ucap Bagas menghentikan langkah Chelsea
Chelsea terkejut, dia menatap balik Bagas.
"Apa? Maksud gue, kenapa?" tanya Chelsea heran
"Gue suka sama lo. Sejak pertama gue ngeliat lo. Semua yang gue lakuin ke lo bukan sekedar iseng. Tapi gue serius. Gue serius sama perasaan gue" jelas Bagas
"Gas, lo belum tahu gue" jawab Chelsea
"Udah! Gue udah tahu semua hal tentang lo. Gue tahu lo suka es krim sama cokelat. Gue tahu lo penggemar berat musik sama tidur. Gue tahu lo suka nonton film korea. Gue tahu lo pinter tapi malesan. Dan gue juga tahu kalau lo sempet trauma main basket" jelas Bagas
Chelsea menghembuskan nafas panjang
"Lo cuma tahu sisi baik gue Gas. Itu semua, hanya sebagian sisi hidup gue" jawab Chelsea
"Terus kenapa? Kalau kita pacaran gue bakalan tahu lama-kelamaan gimana sama hidup lo" Bagas tetap bersikukuh
"Lo siap?" tantang Chelsea
"Apa alasan yang bikin gue gak siap?"
"Gas, gue udah suka sama oranglain" jawab Chelsea singkat dan telak. Jawaban itu menohok ulu hati Bagas.
Tapi Bagas enggan menyerah, dia masih terus mengejar Chelsea.
"Gue gak peduli. Gue yakin gue bakal bisa bikin lo jatuh cinta sama gue"
"Gas... Jangan sakitin diri lo sendiri dengan suka sama gue. Lo bener-bener belum tahu gue" ucap Chelsea singkat
"Apa yang gak gue tahu soal lo?! Saat sebagian hiduo lo aja gue tahu!" ucap Bagas frustasi sementara Chelsea masih tenang.
"Ayah gue? Pebisnis kotor yang bahkan gak pernah bisa lo bayangin. Dia mati di tangan seorang detektif taat aturan bernama Saputra. Ayah lo." jelas Chelsea tenang
Bagas membelalakan matanya kaget. Cengkeramannya pada lengan Chelsea bahkan terlepas begitu saja.
"Gue gak mau kita pisah dengan cara ini. Tapi lo yang minta gas. Semoga lo selalu bahagia" ucap Chelsea sebelum benar-benar meninggalkan Bagas.
Bagas menatap punggung Chelsea yang semakin jauh dari pandangannya. Dia sungguh terkejut dengan fakta yang baru saja dia terima. Apakah penyebab Chelsea menjadi dingin adalah kematian ayahnya?
_
Chelsea menghembuskan nafas panjang sebelum memutar knop pintu dan masuk.
"Hai kak" sapa Chelsea ramah pada pasien yang terbaring dengan banyak alat bantu di tubuhnya. Alvin.
"Kau tahu tidak kak, aku sudah bicara pada pria itu" ucap Chelsea menyeret kursi dan duduk di sebelah ranjang Alvin.
"Dia nampak terkejut dengan penjelasanku dan aku tidak heran karena itu. Setidaknya aku sudah lega mengatakan itu padanya" Chelsea menyunggingkan senyumnya.
"Sudah hampir satu tahun apa kakak benar-benar tidak ingin bangun? Kakak ingat? Kakak pernah bilang kepadaku kalau kakak akan menyeret dan melemparku ke kolam renang kalau aku tidak bangun dari tidurku. Apakah aku bisa melakukan itu juga pada kakak?" ucap Chelsea yang matanya mulai berkaca-kaca.
"Kumohon bangunlah" ucap Chelsea menelungkupkan wajahnya.
"Sedang apa kau disini?" tanya seseorang tiba-tiba membuat Chelsea cepat-cepat menghapus air matanya kasar dan bangkit dari tempat duduknya
"Kak.. Aku..."
"Sudah kukatakan untuk berhenti mengunjunginya. Apa kau tuli?" ucapnya tajam
Chelsea hanya menunduk dalam
"Aku tidak bisa" jawab Chelsea lirih
"Kenapa? Apa karena dia belum mati lantas kau tidak bisa meninggalkannya? Kau mau menunggunya mati dulu baru kau bisa pergi?!" ucapnya kasar
"Kak! Aku menyukainya. Aku mencintai kak Alvin apa itu salah?!" balas Chelsea berteriak
"Aku mencintainya. Apa itu sebuah disa besar? Tidakkah kau tahu setiap manusia memiliki hak untuk jatuh cinta?!" balas Chelsea
"Benar. Tapi tidak untuk kau dan Alvin"
_
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, You
Fanfiction"gue suka sama lo. udah gitu aja" On 22 mei 2018 #12 in #chelgas #23 in #icl #56 in #bagas #30 in #chelsea On 24 mei 2018 #31 in #chelsea #70 in #bagas #28 in #icl #17 in #chelgas #15 in #icl Thanks so much😘😘