Chel, lo kemana?

333 16 26
                                    

Bagas menghembuskan nafas panjang. Dia baru saja tiba di Hongkong dan baru saja dapat merebahkan diri di atas kasur yang akan menjadi teman perjalanannya kedepan.

Bagas buru-buru mengaktifkan ponselnya. Setelah mengganti kartu yang sama dengan negara tersebut, dia mengaktifkan data dan membiarkan beberapa menit sampai notifikasi di telephonenya benar-benar sudah masuk semua.

Dengan semangat Bagas membuka Line dan kecewa ketika tidak mendapat pesan satupun dari Chelsea. Berpindah ke WhatsApp, sama nihilnya. Instagram, Facebook, Twitter ataupun pesan singkat tidak ada satupun kalimat dari Chelsea mampir pada ponselnya. Bagas mendengus kecewa.

"Apa Chelsea belum selesai dengan urusannya?" gumam Bagas

Dia baru akan mengirimkan pesan pada Chelsea sebelum teman satu kamarnya masuk dan mengajak Bagas membicarakan banyak hal.

Bagas melupakan satu hal, dia tidak benar-benar membaca pesan dari teman-temannya karena menganggap hal itu tidak penting sementara ada satu pesan dari tumpukan pesan lain yang sesungguhnya begitu penting.

Bagas membiarkan ponselnya tergeletak di atas tempat tidur, sedang dia pergi keluar dengan teman satu kamarnya yang berasal dari Amerika tersebut-Mike-.

_
"Gas, are you ok?" tanya Mike karena sejak tadi Bagas hanya memandang laut lepas tanpa tertarik dengan kopi dan makanan di depannya.

"Ah, sorry... I'm ok" balas Bagas singkat

"If you have any problem, perhaps you can tell me" tawar Mike

"We are friend, don't fprget about it" lanjut Mike lagi bersemangat yang membuat Bagas tersenyum

"I just think about my girlfriend. She not send anythung for me. She not accompany and say goodbye for me." keluh Bagas akhirnya

Mike tersenyum simpul

"How long you with her?"

"Eh? Maybe 1 month"

"How about your girlfriend?" tanya Mike lagi

"She is bad girl" kekeh Bagas singkat membuat Mike ikut tertawa

"She is a girl with logic-mathemathic thinking" lanjutnya

"She didn't like something romantic as drama and another. She use mind then heart. She is my girl" cerita Bagas tanpa menghilangkan senyum di wajahnya

"And you is a boy that need a romantic love story" tawa Mike membuat Bagas merengut sebal

"Don't worry bro. Girl like her, always consist with they argument because they are used mind not heart. If she was choose you, that mean you are the best for her" ucap Mike menyemangati Bagas dengan menepuk pelan pundak lelaki itu

"Thanks bro" jawab Bagas

'Gue percaya, lo lebih bisa di andelin daripada gue Chel' batin Bagas menatap gelang pemberian Chelsea yang melingkar di tangannya.

_

Bagas dan Mike kembali ke apartemen sebelum pukul enam. Besok mereka sudah harus mulai kuliah dan malam ini mereka harus istirahat.

Bagas melempar tubuh di atas tempat tidur dan membuka ponselnya. Sekali lagi dia kecewa karena tidak mendapati satupun pesan dari Chelsea. Namun ada yang mengganggu penglihatannya. Nama Diffa memenuhi layar ponselnya. Penasaran, Bagas segera membuka aplikasi Line dan membaca pesan Diffa. Betapa terkejutnya pria itu membaca isi pesan Diffa. Bagas menjatuhkan lengannya lemas. Dan air mata menggenang di pelupuk matanya.

***

Chelsea membuka mata setelah hampir satu bulan koma. Hal pertama yang dia lihat adalah seorang pria dengan seragam sekolah tengah membaca buku di sofa yang jaraknya tidak jauh dari tempat tidurnya sekarang.

Chelsea mengedarkan pandangannya sejenak dan berusaha mengangkat tangannya.

Kegiatan Chelsea itu menarik perhatian pria yang sejak tadi membaca buku-Diffa-. Dia segera menghampiri Chelsea dan menekan tombol untuk memanggil dokter untuk selanjutnya menelphone keluarga Chelsea.

Setelah setengah jam lebih, dokter keluar dari ruangan Chelsea yang langsung disambut antusias oleh mama dan adik Chelsea serta Diffa.

"Ada kemungkinan Chelsea akan mengalami amnesia berkepanjangan. Walau tidak permanen, namun koma yang cukup lama serta benturan keras di kepala membuat kerja otaknya serta beberapa fungsi memori otaknya kurang baik. Tapi tenang saja, kalau kalian sabar membantunya mengingat sekitar dia akan belajar dengan cepat. Saya percaya itu" jelas dokter membuat mereka terkejut

"Chelsea kehilangan ingatannya?" gumam Diffa

Sementara Troy segera masuk kedalam kamar kakaknya setelah menghembuskan nafas menguatkan diri. Troy melihat kakaknya tengah memandang bingung sekitarnya.

"Kak?" ucap Troy memegang lengan Chelsea lembut sambil melemparkan senyum terbaiknya.

Chelsea mengerutkan kening heran.

"Kakak tidak ingat aku? Aku Troy, adik sekaligus saudara lelaki kakak satu-satunya. Dan yang sedang di ambang pintu itu mama. Mama kakak dan aku" jelas Troy hati-hati

"Adik? Mama?" ulang Chelsea

"Nama kakak, Agatha Chelsea Teriyanto. Cantik bukan? Nah, kalau yang pakai seragam SMA itu namanya Diffa, dia teman sekolah kakak" jelas Troy panjang lebar

Chelsea memegang kepalanya,

"Chelsea?" sekali lagi dia bergumam kemudian melemparkan pandangan kearah Troy, mama dan Diffa kemudian kepada dirinya sendiri.

"Kak?" panggil Diffa lagi

"Jangan memaksakan diri. Aku akan rajin kemari dan menceritakan banyak hal agar kakak cepat ingat semuanya, oke?" lanjut Troy memekuk kakak perempuannya tersebut.

Chelsea hanya mengangguk singkat. Dia benar-benar tidak mengingat apapun termasuk namanya sendiri. Kecuali wajah seorang pria yang terakhir kali Chelsea ingat sebelum dia pinsan.

Diffa mendekat kearah Chelsea dan tersenyum hangat setelah mama Chelsea memeluk gadis itu.

"Chel, kalau ada hal yang lo pengen tahu soal sekolah atau apapun. Gue bakalan bantu lo. Oke?" ucap Diffa

"Kau juga bisa tanyakan apapun pada mama. Mama tahu makanan kesukaanmu, kebiasaan, film favorit  banyak hal. Jadi tanyakan apapun pada mama, mama pasti tahu" ucap Mama Chelsea menahan air matanya yang sudah mau tumpah tersebut.

"Terimakasih. Aku memang belum mengingat apapun, tapi kalian sangat baik. Maaf kalau aku tidak mengingat kalian, mama, Diffa dan Troy" ucap Chelsea sedikit kecewa.

"Sebenarnya, ada wajah seseorang yang aku ingat tapi aku tidak tahu siapa namanya" ucap Chelsea

Troy dan mama saling berpandangan, mereka menebak-nebak.
'Apa itu Alvin atau Teriyanto ayahnya?'

Lain dengan Troy dan Mama Chelsea, Duffa justru mengingat satu orang.

'Bagas'

_

Baby, YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang