Hari ini adalah hari penting bagi Jimin, di mana ia akhirnya dihadapkan pada banyak orang dari berbagai macam kalangan. Minggu lalu ketika kedua keluarga itu bertemu dalam acara makan malam, ternyata rencana pertunangan pun mendadak berubah menjadi acara pernikahan. Tentu saja hal itu membuat Taeri dan Jimin terkejut, keduanya berada di antara siap dan tidak siap namun pada akhirnya mereka hanya dapat menerima keputusan keluarga. Bahkan Taehyung yang memiliki bisnis di luar negeri akhirnya langsung kembali ke Seoul demi menghadiri pernikahan sang kakak.
Jimin memerhatikan satu persatu tamu undangan yang berdatangan. Ia menghela napas berkali-kali, gugup karena ini adalah kali pertama baginya. Sosok pria tampan lain kini berada di ujung tangga sambil memerhatikan mimik wajah calon kakak iparnya. Sejenak, Taehyung hanya mampu menatap sendu ke arah pria itu. Kini Jimin tampak mengobrol dengan Hoseok yang tengah menggandeng Hana.
"Heol, ini sangat mengejutkan. Tiba-tiba aku mendapatkan undangan pernikahan, gila! Secepat inikah kau menikah? Kau mendahuluiku Jimin-ah. Apa kau menghamili Taeri?" ujar Hoseok bertubi-tubi seolah mengejek sepupunya itu. Jimin meluncurkan tatapan tajam, mencoba menghardik Hoseok.
"Hei sialan, aku tidak pernah lupa memakai pengaman. Taeri tidak hamil. Kedua orang tua kami yang meminta pertunangan berubah menjadi pernikahan, mereka mulai sibuk membicarakan warisan, tahta dan lain-lain. Ini membuatku pusing." Sahut pria seksi itu sambil memasang wajah sebal. Hoseok lekas terkekeh pelan mendengarnya.
"Rileks Jim, kalau sudah begini berarti memang sudah takdirnya." Ujar Hana dengan iringan senyum. Jimin menatap ke arah gadis itu.
"Wow kekasih sepupuku ini benar-benar dewasa ya. Apa kau ingin membuatku jatuh cinta padamu hm Nona Shin?" goda Jimin sembari menaik turunkan alisnya lantas membuat Hoseok lekas menarik dasi yang mengalung pada leher Jimin hingga wajah mereka saling berdekatan.
"Kau ingin mati di hari pernikahanmu?" ancam Hoseok sedang Jimin mengerang, berusaha melepaskan diri.
"Hyung aku hanya bercanda." Ujar pria itu. Hana tertawa geli melihat keduanya, bergegas melerai.
Tak lama kemudian Taehyung berjalan mendekat ke arah mereka, memasang senyuman dengan kedua tangan menyusup di balik saku celana. Hoseok dan Hana ikut tersenyum sedang Jimin sibuk membenarkan dasi yang melingkar di lehernya.
"Lama tak berjumpa Taehyung-ah, kudengar kau sedang ada bisnis di Prancis?" tanya Hoseok setelah keduanya bersalaman. Taehyung mengangguk membenarkan.
"Um, kau hanya bersama Hana-Noona Hyung? Di mana Haemi?" tanya pria itu kali ini setelah menyadari bahwa gadis pujaannya tak ada di sana. Hoseok dan Jimin saling menatap kali ini. Jimin dan juga Hana adalah orang-orang yang kini juga sudah mengetahui bahwa Haemi tengah menjalin hubungan dengan Jungkook. Ketiganya sangat mengerti seberapa besar obsesi Taehyung terhadap Haemi, oleh karenanya kali ini mereka benar-benar bingung untuk memberikan jawaban.
Hana menyenggol lengan kekasihnya dengan pelan membuat Hoseok menorehkan kepalanya.
"Aku haus, ayo kita cari minum." Ujar Hana dengan tatapan memelas. Ia sedang berusaha mengalihkan pembicaraan agar Hoseok dapat lolos dari pertanyaan yang barusan Taehyung lontarkan.
"Ah―ayo Sayang." Ujar Hoseok sedikit gugup. "Aku akan menemani Hana dulu," kata pria itu sambil menatap Jimin dan Taehyung bergantian. Hana bergegas menarik lengan kekasihnya hingga mereka berlalu. Taehyung menatap bingung, tak lama kemudian mengalihkan pandangan ke arah Jimin.
"Haemi akan datang kan?" tanya Taehyung pada calon kakak iparnya. Jimin berdehem pelan tanpa menunjukkan ekspresi apapun.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Toy
Fanfiction(DI PRIVATE, FOLLOW TERLEBIH DAHULU UNTUK MEMBACA) [21+] Awalnya, Jeon Jungkook pikir ia dapat memiliki gadis itu hingga akhir hayatㅡmembawa kabur raga dengan sesuka hatinya. Namun, imajinasinya yang indah berakhir berbuah pahit saat diakhir cerita...