Pt. 14

9.2K 317 9
                                    

Kini malam telah berganti pagi namun sepasang kekasih itu tampaknya masih betah berpelukan satu sama lain di balik hangatnya selimut. Jungkook mengerang lembut kala merasakan sinar matahari mulai menyentuh kelopak mata. Ia mengerjapkan kedua mata sambil menggeliat, meraup udara segar pagi hari yang membuatnya merasa nyaman. Di sisinya, kini seorang gadis tampak terlelap nyaman dengan tangan kanan yang melingkar pada pinggulnya. Tubuh mereka masih dalam keadaan telanjang di balik selimut itu.

Jungkook menatap lembut ke arah wajah cantik sang gadis. Perlahan ia mulai mengulas senyuman lembut tak lama kemudian bergerak mendaratkan kecupan pada kening Haemi lalu menyingkirkan tangan gadis itu dengan perlahan. Ia lekas mengambil selembar handuk, lalu memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian, Jungkook sudah keluar dari kamar mandi dengan seragam kerjanya yang lengkap. Ditatapnya sang gadis masih terlelap dengan posisi yang sama, ia mengerti bahwa gadis itu pasti benar-benar kelelahan karena semalam mereka bermain terlalu lama. Jungkook mengancingkan kemeja bagian pergelangan tangan yang ia kenakan sambil mendekat ke arah ranjang.

"Sayang," bisik Jungkook tepat pada telinga sang gadis. Sejenak ia tersenyum lembut ketika melihat tubuh Haemi mulai menggeliat, tak lama kemudian Jungkook mendengar rintihan sang gadis. Haemi mengernyit lalu membuka mata dengan perlahan lekas mempertemukan matanya dengan sepasang manik milik Jungkook.

"Ah, Oppa maaf aku kesiangan. Apa Oppa ingin membawa bekal? Aku akan menyiapkannya."

"Tidak, hari ini beristirahatlah. Kau pasti kelelahan," ujar Jungkook mengerti. Haemi mengangguk sambil tersenyum lemah. "Sekarang lebih baik kau membersihkan diri dulu. Aku akan mencuci selimut dan sprainya,"

"Kenapa tidak mencucinya di laundry saja?" tanya sang gadis dengan tatapan polos. Jungkook lekas menyibakkan setengah selimut yang menutupi tubuh telanjang Haemi, hingga menampakkan beberapa bercak merah menghiasi bagian sprai.

"Jika petugas laundry bertanya ini bercak apa―apakah aku harus menjawab, ini darah keperawanan gadisku atau ah gadisku mengalami datang bulan atau aku tak sengaja melukai diriku, kira-kira aku harus menjawab apa?" tanya Jungkook dengan iringan senyum gemas. Haemi menggigit bibir bawahnya, merasa malu.

"Biarkan aku mencucinya," ujar sang gadis.

"Bersihkan dirimu terlebih dahulu. Nanti kau bisa menggunakan mesin cuci di dapur." Kata Jungkook. Haemi mengangguk pelan sementara Jungkook mulai memungut linggery hitam di atas lantai yang semalam dikenakan gadisnya. Setelahnya, Haemi pun mengenakan gaun tipis itu, beranjak tegak dari ranjang namun tanpa disadari tubuhnya terlalu lemah. Bagian kewanitaannya masih terasa nyeri hingga saat ini dan tak memungkinkan dirinya untuk berjalan dengan mudah. Jungkook langsung menahan tubuh gadisnya sebelum terjatuh.

"Pasti masih terasa sakit ya?" tanya Jungkook, gadis itu membalas dengan deheman. Jungkook lekas menggendong tubuh kecil Haemi secara bridal style dengan gerakan spontan, kedua tangan gadis itu langsung mengalung pada tengkuknya. "Aku akan membantumu membersihkan tubuh―"

"Tidak, Oppa bisa terlambat kerja nanti. Aku akan melakukannya sendiri,"

"Aku pimpinannya, jadi bebas datang kapan pun." Sahut Jungkook menyombongkan diri. Haemi melengos.

"Aku tak ingin dimandikan Oppa," rengek sang gadis lantas membuat kekasihnya terkekeh pelan.

"Baiklah."

....

Dua bulan sudah hubungan Jungkook dan Haemi terjalin. Namun selama dua bulan itu pula, mereka hanya bercinta sebanyak satu kali dan belum pernah mencoba untuk kembali melakukan hubungan intim dikarenakan jadwal keduanya terlampau padat. Haemi sibuk mengurus skripsi kuliahnya sedang Jungkook sering melakukan bisnis ke luar kota mau pun luar negeri.

My ToyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang