"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu. Nikmati waktu bersantai kal―"
"Hyung maaf aku sedikit terlambat." Ujar seseorang yang baru saja memasuki rumah itu dan sukses membuat ucapan Haemi terpotong. Semua yang berada di ruangan lekas melemparkan pandangan ke arah sumber suara. Haemi diam mematung, pria yang tadi baru saja memasuki ruangan itu menatap ke arah Haemi hingga akhirnya kedua mata mereka bertemu di satu titik.
Oh my god! Kami benar-benar bertemu lagi, Haemi membatin dalam hatinya. Mengutuk bahagia karena ia bisa bertemu lagi dengan Jungkook. Jimin berdecih memerhatikan keduanya.
"Hm―Jungkook-ah kau tidak lelah berdiri di sana?" tanya Hoseok sambil tersenyum mengerti. Jungkook tersadar, ia tersenyum kecil dengan kedua mata bulatnya yang menyipit.
"Maaf Hyung. Ah―tapi bolehkah aku ke toilet lebih dulu? Selama dalam perjalanan tadi aku menahan ingin buang air kecil haha." Kata pria itu dengan iringan tawa. Hoseok dan yang lain tertawa mendengar penuturan Jungkook sementara Haemi malah berusaha menahan tawanya.
"Haemi-ya tolong antarkan Jungkook ke toilet." Pinta Hoseok lembut.
"Ah baiklah."
"Hanya mengantarnya Haemi-ya, kau tak perlu ikut masuk. Bisa-bisa dia meminta service darimu." Jimin terkekeh, Jungkook meluncurkan tatapan tajamnya ke arah Jimin seolah-olah bersiap hendak mencekik leher pria yang sudah dianggapnya kakak itu. Haemi tampak bingung dengan ucapan Jimin barusan.
"Service apa?" tanya Haemi polos, kedua matanya mengerjap cepat.
"Yah! Park Jimin kau mau mati ya?" tukas Hoseok hendak memukul sepupunya namun Jimin lebih dulu menghindar, berlari hingga ke belakang sofa di mana Namjoon tengah duduk dengan tenang.
"Ah, Haemi-ssi aku sudah tidak tahan lagi. Bisakah kau memberitahuku di mana toiletnya?" tanya Jungkook mencoba mengalihkan pembicaraan. Haemi mengangguk sambil tersenyum, mengabaikan pertanyaannya yang masih belum mendapat jawaban. Haemi memang masih terlalu polos dalam hal seksual, karena itu ia sama sekali tak mengerti dengan maksud dari ucapan Jimin barusan.
Keduanya lekas melangkah meninggalkan ruang tamu. Haemi berjalan di depan Jungkook lalu menunjukkan letak toilet yang tak jauh dari dapur.
"Ini toiletnya. Aku permisi." Kata Haemi dengan senyuman. Jungkook mengangguk, membalas senyum gadis itu, hingga akhirnya Haemi berlalu menuju ke dapur.
....
Kurang dari lima menit berlalu, Jungkook keluar dari toilet sambil merapikan pakaiannya. Ini adalah kali pertama ia diundang untuk mengunjungi rumah Hoseok sebagai langkah pendekatan agar bisnis mereka dapat terlaksana dengan baik. Bukan hanya itu, Hoseok juga ingin lebih mengenal relasi bisnisnya.
Baru saja hendak melangkahkan kaki menuju ke ruang tamu, tiba-tiba Jungkook berhenti. Ia mendengar suara berisik dari arah dapur. Jungkook memutar arah, melangkah ke arah dapur hingga akhirnya menemukan Haemi tengah sibuk di sana. Gadis itu langsung tersadar bahwa ada seseorang yang tengah memerhatikannya, ia sedikit terkejut ketika tahu bahwa orang itu adalah Jungkook.
"A―ada apa? Apa kau membutuhkan sesuatu?" tanya gadis itu bingung. Jungkook tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
"Tidak, aku hanya merasa penasaran karena mendengar suara berisik yang berasal dari arah sini. Kau sedang memasak?" Haemi tersenyum malu lekas mengangguk pelan.
"Ah―maaf sebelumnya, aku harus memanggilmu bagaimana?" tanya Haemi menyadari bahwa ia sedikit kurang sopan pada pria itu.
"Sama kan saja dengan caramu memanggil Hyung yang lainnya. Tapi jika kau ingin memanggilku dengan nama juga tidak masalah." Balas Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Toy
Fanfiction(DI PRIVATE, FOLLOW TERLEBIH DAHULU UNTUK MEMBACA) [21+] Awalnya, Jeon Jungkook pikir ia dapat memiliki gadis itu hingga akhir hayatㅡmembawa kabur raga dengan sesuka hatinya. Namun, imajinasinya yang indah berakhir berbuah pahit saat diakhir cerita...