Hoseok melangkah cepat ke arah Jungkook ketika ia berhasil menemukan sosok yang sengaja ia cari. Ia lekas mencengkram kuat lengan Jungkook dan membuat pria itu menoleh.
"Di mana Haemi?" ujar Hoseok dengan tatapan tajam dan tampak khawatir.
"Aku juga sedang mencarinya. Tadi dia mengatakan ingin pergi ke toil―"
"Yah! Aku pernah mengatakan padamu untuk menjaga Haemi. Kenapa kau bodoh sekali!" bentak Hoseok serius namun tak sampai terdengar di telinga tamu undangan yang lain karena suasananya terlalu berisik. Jungkook menatap bingung.
"Ada apa Hyung? Kenapa kau semarah itu?"
"Aku pernah mengatakan padamu mengenai obsesi Taehyung pada Haemi? Dia sudah mengetahui hubungan kalian. Kim Taehyung ada di sini apa kau tak menyadarinya?! Cepat cari Haemi!"
....
Haemi membuka kedua matanya dengan perlahan kala ia merasakan cahaya silau mulai menghampiri kelopak matanya. Ia mengamati ruangan itu dengan perasaan bingung. Saat ini Haemi sedang berada di sebuah kamar dan ia masih tersungkur di atas lantai ruangan itu. Tak lama kemudian, ia mendengar suara ketukan langkah yang mendekat ke arahnya. Sebelum sempat menengok ke belakang, tiba-tiba Haemi mendapatkan sebuah cambukan keras pada punggungnya yang berbalut gaun bernuansa hitam tanpa lengan.
"Akh!" Haemi meloloskan rintihannya sesaat kemudian, membatalkan niatnya untuk menengok ke belakang sana. Ketika ia hendak menoleh lagi untuk menemukan pelaku yang mendaratkan cambukan itu tiba-tiba―
PLAK!
Sebuah cambukan kembali mendarat di punggungnya namun dengan arah yang berlawanan sehingga dapat dipastikan bahwa cambukan itu kini sudah membekas membentuk tanda silang. Haemi meringis dan merintih kesakitan, tak mampu berkata apapun.
"Hiks," suara isakan kini mulai terdengar. Air mata mengalir deras membasahi kedua pipi Haemi.
Ia dapat mendengar suara gemuruh napas seseorang yang berada di belakangnya. Haemi masih terisak dan menangis merasakan perih pada punggungnya.
PLAK!
Cambukan mendarat lagi hingga membuat gadis itu mulai hapal dengan tekstur benda yang menyentuh punggungnya. Ia yakin benda yang dicambukkan pada tubuhnya itu adalah sebuah ikat pinggang.
Taehyung menunjukkan senyum seringai. Membiarkan helai ikat pinggang miliknya menyentuh permukaan lantai dan ia mulai melangkah perlahan. Ia menghentikan langkah dan berjongkok tepat di samping Haemi yang masih menangis menahan rasa sakitnya.
"Ta―Taehyung-Oppa?" ujar gadis itu memastikan tanpa memandang pria di sampingnya. Haemi masih ingat ruangan itu, tepatnya kamar milik Taehyung yang pernah ia masuki hingga beberapa kali setiap kali ia berkunjung.
"Hm?" pria itu berdehem santai dengan iringan senyum sadis. "Berhenti menangis," ujar Taehyung sambil menarik dagu gadis itu agar lekas menatap ke arahnya. Wajah Haemi tampak dipenuhi dengan air mata saat ini. Isakan tak henti terlontar. Taehyung meluncurkan tatapan tajam, lekas berdiri dan menarik sebelah lengan Haemi dengan paksa. Gadis itu lekas memberontak untuk melepaskan diri walau sebenarnya ia sedikit kesulitan untuk berdiri karena kaki kanannya terasa sakit. Kaki kanan Haemi mungkin mengalami cidera ringan setelah sempat tersungkur beberapa waktu lalu.
"Oppa hiks," Haemi terus terisak, memohon agar pria itu melepaskannya. Taehyung kembali mendaratkan tatapan tajam, tak segan untuk menyeret tubuh Haemi mendekat pada ranjangnya namun sang gadis tak henti memberontak.
PLAK!
Kali ini sebuah tamparan mendarat mulus tepat di sisi wajah cantik Haemi. Napas Taehyung bergemuruh hebat, menatap tubuh Haemi yang tampak sangat berkeringat begitupula dirinya. Haemi merintih, tubuhnya tampak gemetaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Toy
أدب الهواة(DI PRIVATE, FOLLOW TERLEBIH DAHULU UNTUK MEMBACA) [21+] Awalnya, Jeon Jungkook pikir ia dapat memiliki gadis itu hingga akhir hayatㅡmembawa kabur raga dengan sesuka hatinya. Namun, imajinasinya yang indah berakhir berbuah pahit saat diakhir cerita...