Return : First

24.8K 1.3K 174
                                    

15 September 2017

Felix terduduk di bangku kantin enggan menegakan kepalanya. Ditatap makan siangnya yang tiba tiba menjijikan. Selera makannya hilang, tentu saja, setelah dia disuguhi bangkai tikus di dalam lokernya, mana mau dia makan daging -yang menurutnya seperti daging tikus - yang diolah dengan bumbu merah itu.

Alih alih menganggapnya sebagai daging dan sambal, dia malah berimajinasi seakan akan daging itu adalah daging tikus dengan darahnya. Ah, menggelikan.

"Lee Yongbok!" seru Jisung, si pelaku utama penyebab loker Felix ada bangkai nya.

Tanpa menunggu lelaki berpipi gembil itu mengajak nya berbicara, Felix lebih dulu memukul kepalanya dengan sendok dan sumpit. Tenaga Felix itu tak bisa dibilang lemah ya, di banding seorang Han Jisung, Felix jauh lebih kuat.

"ASTAGA! Kepalaku bocor bodoh! Cepat panggil ambulan, sial, aku amnesia. Dimana aku? Kau sia-"

"DIAM BODOH! Berlebihan sekali sih, alay. Mau kupukul sekali lagi hah?!" Felix mengambil ancang ancang untuk memukul kepalanya lagi.

Jisung hanya terkekeh kecil sebelum tangannya beralih kearah pipi tirus itu dan menariknya kuat kuat. "Hehe, SELAMAT ULANG TAHUN BROTHER KESAYANGANNYA HAN JISUNG, PENDEK UMUR YA KAWAN!"

Mendengar hal itu, ditambah pipinya yang sakit dicubit si gembil, Felix memukul kepalanya lagi. "Sialan kau Han Jisung!"

"Dan kau memukul kepalaku lagi bodoh! Bagaimana kalau kepalaku bocor?!" Jisung berteriak sambil mengelus kepalanya.

"Siapa suruh kau menaruh bangkai tikus di lokerku Sung!" Felix duduk kembali dan menggeser makan siangnya ke samping. Selera makannya habis ditelan si bangkai tikus itu.

Jisung hanya tertawa, dia beralasan bahwa muka Felix itu mirip dengan tikus, makanya dia menghadiahkan bangkai tikus untuknya.

"Aku teman yang baik bukan? Hehe."

"Baik apanya bangsat, gila iya!"

...

Felix adalah seorang mahasiswa tingkat pertama yang baru saja berulang tahun. Dia adalah seseorang yang jenius dan cermat. Dia tak memiliki banyak teman, namun dia tak juga memilih milih teman.

Setiap hari dia pulang pergi menggunakan motor. Dia tinggal disebuah apartemen sederhana, dan dia tinggal sendiri. Ayah dan ibunya tinggal di Australi untuk masalah pekerjaan. Felix juga merupakan anak tunggal.

Hidupnya pas-pasan, hanya cukup untuk makan dan beli bensin. Untungnya dia bukan orang yang senang jalan jalan, sehingga terkadang dia masih bisa menyimpan uangnya untuk keperluan lainnya.

...

"Tidak, Aku kan sudah bilang aku tidak bisa ikut ke pesta itu Han Jisung, aku takut mabuk!" Felix berusaha melepaskan tangan Jisung yang membelit di lengannya, berusaha menarik Felix masuk kedalam mobil dan membawanya pergi menuju sebuah pesta perayaan untuk orang yang berulang tahun itu.

"Kau tega Lix? Aku dan yang lain sudah dengan ikhlas membuatkannya untukmu namun kau tak datang? Hah!" Jisung bertanya dengan dramatis, "lagian kau kan bisa tak usah ikut minum alkohol!"

Felix jengah, Han Jisung itu benar benar keras kepala, "Ah yasudah, aku ikut! Tapi motorku?"

Jisung nampak berpikir, "besok saja diambil, hari ini dan pagi nanti kau ku antar. Oke? Ayo masuk cepat!"

Felix hanya mengalah, ia sudah cukup kenyang dengan keras kepala sang sahabat, sudah cukup dengan digeret dari kamar mandi pria hingga ke parkiran. Mungkin kalau dia menolak lagi, dipastikan dia diikat paksa lalu dimasukan kedalam bagasi. Haha.

▶Return◀[ChangLix]🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang