Felix tak mengenal Changbin, begitu pula sebaliknya. Hanya saja, mereka tahu nama masing masing. Dimana Seo Changbin yang dikenal karena kepintaranya dan, Felix?
Mungkin sebenarnya Felix ini hanya pelajar biasa, namun siapa yang tidak mengenal Felix kalau saja Jisung -si berisik ini selalu menempel dan meneriaki nama Felix tiap hari. Dan Jisung sendiri mengenal Changbin karena orang tuanya lah yang memberikannya beasiswa.
Felix dan Changbin berbeda jurusan, berbeda tingkatan, dan berbeda gedung fakultas. Hanya saja Felix selalu datang ke fakultas dimana Changbin ada, karena sang sahabat tidak satu fakultas dengannya melainkan satu fakultas dengan Seo Changbin. Hingga secara otomatis Felix hafal dengan betul wajah dingin dengan aura gelap itu.
...
"Ah Seungmin, maaf, ada sedikit kecelakaan kecil disini."
"..."
"Felix dan aku baik baik saja, ya tak usah khawatir. Kalau sudah selesai aku akan kesana secepatnya!"
Jisung menutup sambungan teleponnya. Arah matanya masih terus menatap Felix yang berdiri mematung sambil melihat seorang Seo Changbin. Pandangannya mengisyaratkan kekhawatiran? Ketakutan? Atau kaget? Ah entah, pandangan Felix itu tak pernah bisa dibaca.
"Kau kecelakaan atau..." Jisung menjeda kalimatnya. Dia juga ragu dengan keputusannya untuk bertanya.
"kau tak perlu tahu." Sanggah Changbin dingin.
Tak perlu tahu?
Tunggu dulu, Jisung dan Felix benar benar ingin tahu sekarang, dan dia bilang tak perlu tahu?
Memangnya dia pikir Felix dan Jisung tak terkejut dan bertanya tanya kenapa Changbin bisa melayang dan tiba tiba jatuh di mobil Jisung? Dan lagi, luka luka yang ada di wajahnya. Siapa yang tidak penasaran coba.
"Mau diantar ke rumah sakit?" tawar Felix mencoba membantu, diikuti dengan Jisung yang menyetujui usulan tersebut.
"Tidak." Dan lagi Changbin menjawabnya dingin.
Felix dan Jisung bingung. Memang sih mereka tidak kenal Changbin, jadi mungkin terasa aneh dan canggung. Tapi apa orang ini tidak memiliki rasa sakit atau apapun begitu? Padahal Felix yakin tulang rusuk Changbin remuk karena membentur kaca sangat keras.
"aku hanya minta tolong-" ucapnya sebelum dia berdiri dari duduknya.
"apa?"
"Bawa aku pergi kemanapun asal tidak ke rumah sakit. Ke kampus pun tak masalah." Changbin berusaha mati matian agar tak terdengar ringisan diantara kata katanya. Mungkin tulang nya patah, atau kulitnya sobek. Karena dada dan kakinya benar benar sakit sekarang.
Felix dan Jisung pun mengangguk. Tak apa membantu, urusan pesta bisa di tunda dulu. Ada yang lebih penting, dan lagian Seungmin dan Jeongin tak akan marah karena menunggu lama di mansion mewah milik Jisung.
"Mau kubantu jalan?" Felix menawarkan bantuan disaat melihat Changbin yang kesulitan.
Dan lagi Changbin menolaknya dengan dingin. Tatapannya seperti orang yang tak ingin diganggu, namun Felix bisa merasakan bahwa ada aura agresif yang menguar dari tubuhnya. Seperti ingin bertengkar, menonjok seseorang, atau membunuh? Ah entah, Felix jadi takut sendiri memikirkannya.
...
Akhirnya mereka memutuskan untuk mengantarkannya ke kampus. Awalnya mereka berfikir lebih baik megantarkannya ke rumah, namun Changbin menolaknya. Dia beralasan kalau rumahnya terlalu jauh dan tak ingin merepotkan. Tentu saja dengan aura dinginnya.
"kau bawa kendaraan kan? Atau mau diantar ke ruang kesehatan dulu?" Tanya Jisung sambil mengeluarkan setengah kepalanya.
Changbin yang sudah ke luar mobil hanya menggelengkan kepalanya dan langsung berlalu tanpa mengucapkan kata apapun, bahkan terimakasih. Felix dan Jisung yang melihatnya jengkel sendiri. Jujur ya, first opinion mereka untuk Changbin itu sangat buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
▶Return◀[ChangLix]🔞
Fanfiction[SLOW UPDT] [Judul awal Boss] Felix, hanya siswa biasa pada awalnya. Seseorang yang tak ia kenal tiba tiba masuk dan menyeretnya untuk hidup dalam kegelapan yang lelaki itu buat. Seo Changbin, lelaki ini lah yang membuat Felix terombang ambing. Dan...