Return : 13

4.9K 526 107
                                    

Mereka kini tinggal bertiga, Felix, Hyunjin dan Changbin. Sedangkan Jisung mengantarkan Jeongin pulang, karena pada awalnya lelaki berbehel itu memaksa untuk mendengar cerita yang rumit itu, tapi Felix dan yang lain enggan cerita, bahkan Jisung saja harus membujuknya dengan berjanji akan menceritakannya ketika sampai rumah. Tapi tetap saja, tidak semudah itu menceritakan hal yang penting ini pada orang lain.

"Jadi?" Hyunjin memancing mereka mengeluarkan suaranya, sungguh dia jengah menunggu sampai sejam hanya untuk mendengar penjelasan mereka.
"Cepatlah, ya aku tahu aku pun salah kabur dari sana dan punya hutang cerita padamu juga Bin, tapi ayolah."

Changbin akhirnya menghela nafas, mengumpulkan sesuatu yang menggelitik dadanya sedari tadi. "Felix memang orang yang sama dengan foto yang ada di dompet ku. Lee Yongbok. Dia adalah masa laluku yang sebenarnya adalah salah satu alasan ku masuk dalam genk sial ini. Dia alasan kenapa aku membenci si bangsat Bang dan yah dia seseorang yang berpengaruh untukku."

Felix hanya diam mendengar, dia juga tidak tahu banyak hal yang menyangkut dirinya dan Changbin. Dia masih belum bisa mengingatnya walau sekilas dia merasa familiar dengan wajah wajah ini. Kecuali Hyunjin yang sama sekali tidak ia tahu.

"Lalu--" Hyunjin mencoba memancing agar Changbin meneruskan kalimatnya.

"Apanya yang lalu sialan? Apa itu tidak cukup untuk kau mengerti?" Changbin mulai kesal, lelaki di depannya ini baru saja keluar dari rumah sakit tapi tingkahnya seperti berandal cilik jalanan, menjengkelkan.

"Ya lalu-, apa menurutmu cerita yang kau bicarakan tadi bisa membuatku mengerti? Memang aku kaget, tapi sejak kapan kau mulai sadar kalau Felix adalah sosok yang berharga untukmu?"

Changbin sedikit kikuk untuk menjawab, tapi Felix juga tidak bisa membantunya. Hanya sedikit hal yang baru terungkap, dan dia tidak mungkin membuat skenario dengan ingatannya yang masih samar samar.

"Intinya, aku tahu ini karena si bangsat Bang yang hampir membunuh dia." Changbin melirik kearah Felix yang hanya mendengar sambil menunduk.

Hyunjin menghela nafas berat sebelum dirinya bergidik ngeri dan menahan kepalanya yang terasa pusing, "kenapa semuanya berhubungan dengan malaikat maut jahat itu? Apa dia iblis sampai semua dosa dia yang perbuat... - ah tidak, aku membunuh orang berarti aku juga iblis..."

Setelahnya waktu berjalan dengan hening, tak ada satupun yang membuka suara hingga akhirnya Felix mulai membuka percakapan kembali.

Felix sebenarnya mulai penasaran, dia memutuskan untuk bertanya dengan hati hati tentang orang yang memukulnya itu, "Siapa orang itu? Kenapa dia memukulku?"

Changbin hendak menjawab, "dia adalah -"

"Dia itu iblis, penjahat, jahat sekali sampai tak ada satupun orang yang tak bisa dibunuh olehnya." Hyunjin memotong kata kata Changbin, dan si Seo itu tidak menyangkal atau protes, ya memang itu faktanya.

Felix mengangkat alisnya sebelah, "maksudku siapa dia di masa laluku, Changbin-ssi sepertinya kau tahu... Kenapa? Perasaanku sangat takut ketika dia memukulku."

Changbin mengambil nafas dalam, " aku tidak tahu apakah ini akan membuka luka mu atau tidak, dia kejam, tentu. Seseorang yang memisahkan Seo dari Lee. Dia membunuhnya, berniat membunuh kau. Dialah yang membuatmu menghilangkan ingatan itu. Dan disitu, didalam ingatan itu ada aku."

Felix diam mencoba mengerti, "kata katamu rumit untuk kucerna."

Sedangkan Hyunjin sendiri malah membuat mimik wajah seakan akan dia mengerti, "Jadi... Ah seperti itu, bisa kau ulang Bin?"

Dan tentu saja sebuah pukulan diterima Hyunjin di bagian kepalanya. Bayangkan saja, kepalanya masih sakit dan masih ada bekas jahitan yang belum kering, dan si Changbin memukulnya dengan kekuatan yang bukan main main, geger otak dong Hyunjin bisa bisa.

▶Return◀[ChangLix]🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang