"Hati bimbang memilih berlalu atau berlabuh"~
R and I
Hari ldks tiba perlengkapan ku sudah sangat matang. Kami berkumpul pagi jumat disekolah. Belajar seperti biasa dahulu di kelas. Sepulang sekolah baru akan dimulai acara nya. Acara dimulai dengan sangat baik, tiga hari berjalan dengan baik.
Hari ini adalah yang terakhir. Setelah upacara penutupan dan pamit aku langsung menuju gerbang sekolah. Aku sudah menghubungi mamah ku tapi belum ada balasan. Aku mencoba menelpon tetapi tidak diangkat. Karena terlalu lelah aku duduk ditempat duduk dekat gerbang. Menatap Senja yang akan mulai kehilangan cahaya nya. Bahkan hari ini dia keliatan sangat cantik. Aku menutup mataku merasakan angin yang terus datang menghampiriku. Tiga hari ini aku sudah bekerja keras. Tubuhku tidak pernah dipakai sampai selelah ini.
"Belom pulang?" suara laki laki yang tak asing lagi ditelingaku. Aku membuka mata ku dan melihat nya sudah ada dihadapan ku. Berdiri tegak dengan memasukkan lengannya dikedua kantung celananya. Kami bertemu lagi, dan tepat saat senja menyinari mata indahnya.
" ah itu mau langsung pulang sih sebenernya" kataku. Wow dia tampan. Aku sangat ingin mengatakannya entah kenapa. Suara klakson motor membuat ku dan Rendi menoleh keasal suara. Itu Rafli membawa motor nya, memakai seragam berbeda dengan ku. Sepertinya dia dari sekolah swasta. Kejadian semalam terlintas dipikiran ku dan aku baru ingat kali dia pria es yang menyeramkan.
"naik" pintanya to the point.
"hah?!" aku membeku.
"cepet" pintah nya sekali lagi
"ah iyah Rendi aku pulang duluan" ucapku pamit.Aku sampai lupa menanyakan dimana mamah dalam perjalanan sangat sunyi. Tidak ada yang membuat suara sedikitpun. Canggung. Aku tidak tau apa apa tentang berbaur aku terlalu terlena dengan duniaku. Setelah sampai dia melepas helm yang ku gunakan.
"nyokap lu ada dirumah gua, lagi arisan" jelas nya.
"oh oke makasih"Aku harus cepat masuk dan bebas dari kecanggungan yang hebat ini. Tapi tidak sampai situ Rafli menarik tangan ku. Membawa tubuhku kehadapannya. Membuat kedua mataku melebar, keringat dingin, dan gemetar. Dia mendekatkan wajahnya padaku. Membuat tubuhku membatu.
Setelah sekian detik dia menjauhkan wajahnya dan berbalik kemotornya membuat ku bisa bernafas sebentar. Punggung yang kokoh dan bahu lebar juga lengkap dengan hawa dingin yang ia sebarkan dipenjuru tubuh ku. Dia berbalik membawa kotak tisue basah dan mengambil satu lembar dari dalamnya. Dia mendekati ku lagi dan menaru wajah nya dihadapan ku lagi. Aku sangat takut dengan tatapannya sampai menutup mataku. Dan kurasakan sentuhan tangan nya dibalik tisue basah. Dia sedang membersihkan wajah ku.
Aku mencoba membuka mataku mencoba menghadapi ketakutan yang sebenarnya tidak jelas asalnya. Betapa terkejut nya aku, aku melihat Matanya berwarna biru tua. Cantik. Matanya sangat cantik, aku baru melihat mata seperti itu. Seperti bayangan ku saat membaca novelku. Tanpa sadar aku mengangkat tangan ku dan menyentuh wajah nya meraba bagian mata nya yang indah. Seperti lukisan.
"lo berani juga yah"
Perkataanya membuat kusadar dan segera menarik tangan ku dari wajahnya. Aku malu. Penyesalan jadi sering datang kepadaku.
"ouh itu harusnya kamu gak usah... repot repot, dan makasihnya. Aku langsung masuk"
Aku berlari secepat cepatnya menuju kedalam rumah dan berlari menuju kamar membuang tas ku asal dan segera berbari ditempat tidur ku. Kejadian barusan terus menghantui membuat wajahku menjadi sangat merah karena malu. Aku memukul wajah ku dengan bantal. Kenapa dia bisa seperti itu berbeda dengan wajahnya dia sangat baik. Dan matanya sangat cantik. Itu hal paling indah yang kulihat hari ini.
***
Suara bel sekolah, siswa dan siswi keluar kelas ada juga yang menetap dikelas. Ada yang baru mengisi perut, ada yang mengisi nya juga dengan kegiatan ibadah. Jam istirahat kedua kali ini aku memilih ketempat singgah ku disekolah. Taman belakang sekolah yang sudah dijadikan gudang oleh sekolah, ada satu bangku kayu disana yang sering kugunakan untuk menjauh dari keramaian. Menjauh dari dunia yang egois. Menjauh dari kenyataan yang menyakitkan. Tempat ku melampias kan semuanya disini. Saat ingin mengaktifkan ponsel ku ternyata baterainya belum kuisi tadi pagi. Untung aku bawa novel yang belum tuntas kemarin. Pohon pohon disini cukup lebat angin yang menghampiriku sangat menenangkan.
"wah adem juga tempatnya"
Suara ini lagi aku langsung mengalihkan fokus ku padanya. Pada laki laki yang sedang berkeliling ditempat dimana aku duduk.
"disini pasti tempat persembunyian lu yah?" tanya nya.
"nggak juga, karena jauh dari keramaian aku sering kesini"Dia duduk disebelah ku dan beralih melihat novelku. Sempat membaliknya untuk melihat judulnya. Dia kembali menatap kedepan. Tatapan seperti mengharapkan sesuatu... berubah. Mata khawatir. Setelah beberapa menit terdiam aku yang fokus dengan novel ku dan aku tidak tau apa yang dia lakukan aku terlalu terhanyut dalam cerita, dan bel istirahat kedua berbunyi pertanda pelajaran selanjutnya akan segera dimulai. kami sontak berdiri secara bersamaan dari tempat duduk kami. Kami menoleh dan tertawa. Tapi Tiba tiba saja tanganya menyentuh rambutku membuat ku membatu.
"ada daun kering dirambut lu" ucapnya dan berlalu pergi. Sadar dengan lamunanku barusan aku langsung pergi juga menuju kelas untuk KBM.
Jarak kami berjalan tidak terlalu jauh. Bahu nya lebar saat dilihat dari belakang. Dia melewati lorong berbeda seingatku dia melewati jalan ini. Aku mengintip sedikit kemana dia pergi, dia berhenti dikelas ips dan keluar perempuan cantik, rambut panjang gelombang yang di gerai dengan indah nya dengan jepita menempel indah dirambutnya. Perempuan itu menggandeng tangan Rendi. Apa dia itu pacarnya?. Ah bodo lah. Aku langsung bergegas menuju kelas karena pelajaran akan segera dimulai.
***Aku dan yuli sepulang sekolah dalam perjalanan menuju gerbang sekolah. Bercanda dan bersenang senang. Berbagi cerita tawa setelah hari yang cukup sulit sebelum sebelumnya. Aku mulai berani menceritakan kejadian dirumah ku saat kedatangan Rafli pria es. Aku tidak menyebutkan namanya jika kusebut buluk kuduk ku berdiri semua cukup menyeram kan bukan.
Yuli sangat penasaran dengan sosok laki laki ini. Dia terus memohon meminta ku menyebutkan namanya. Dia menggelitik ku karena kesal, aku berlari menghadap belakang sambil terus meledeknya dan tepat itu juga aku dalam masalah. Pantat ku sudah sangat cantik saat menyentuh lantai suara rintiha sakit membuat yuli tertawa puas dibelakang ku. Orang yang kutabrak barusan adalah...
"ketemu lagi kita hari ini"
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
R and I
Teen FictionSebelum baca jangan lupa untuk follow penulis yahh!! Terima kasih. R and I menyajikan kisah remaja sma yang manis seperti es krim. Polos dan sangat ceria. Membawa mu kembali ke masa jatuh cinta pada pandangan pertama, juga cinta segitiga. Selamat...