5. KEINGINAN

911 39 9
                                    

"R and I"


Hari ini keliatan baik. Aku berangkat sekolah dengan bis. Mendengarkan lagu menggunakan earphone yang diberikan Rafli. Kenapa sering sekali wajahnya muncul dipikiran ku. Seperti semuanya memang kemauanku untuk memikirkannya. Semua datang begitu saja. Aku bertanya pada Yuli apa yang terjadi padaku, dia mengatakan bahwa aku sedang jatuh cinta. Benarkah? Secepat ini?.

Aku mulai mengalihkan pikiran ku dengan jalan yang dilalui bis. Aku kurang beruntung hari ini, bis ramai sehingga aku tidak mendapat tempat duduk. Tapi rasanya lebih nyaman berdiri, membiar kan cahaya matahari pagi menyelimuti pagi ku yang indah ini.

Tiba tiba bis berhenti mendadak, membuat ku sedikit terdorong kedepan, begitu juga orang disebelah ku. Aku menoleh untuk mengecek apa dia baik baik saja. Aku terkejut karena yang berada disebelah ku adalah Rendi laki laki yang baru saja kubicarakan kemarin. Kami beradu tatap sejenak, wah lihat matanya saat disinari cahaya matahari, coklat terang. Cantik. Aku langsung memalingkan wajahku. Tapi tiba tiba jemari besar menarik salah satu earphone ku. Aku menoleh dan Rendi memakainya.

Dia seperti acuh dengan tindakannya barusan, aku sempat bingung dengan apa yang dia lakukan, tapi aku memaklumi perlakuan ini sudah biasa setiap murid sma bukan?. Halte sebelum halte sekolah mulai dipenuhi orang orang. Aku yang berdiri ditiang memilih bersandar dipintu bis. Saat aku mendongak aku terkejut karena Rendi sudah berada dihadapan ku. Memang sedang sesak pagi ini. Aku kaku, dia menaruh lengan panjang nya disebelah tubuhku. Dengan earphone yang masih terpasang Di telinganya, aku dan Rendi keliatan seperti...sepasang kekasih!

Aku berharap segera sampai. Sepertinya langit sedang bermusuhan dengan ku. Lampu merah. Aku sungguh tidak tahan dengan situasi ini, membuat ku gugup tidak karuan. Banyak murid dari sekolah lain Mencuri pandang kearah kami berdua, dan mulai membicarakan ku. Kumohon cepat sampai, pilihan naik bis dipagi hari memang pilihan yang buruk.
Akhirnya halte ku tiba, dia melepas earphone nya, dan betapa terkejutnya aku dengan apa yang dia lakukan. Jemari besar dan panjang itu menarik dan menuntun ku keluar dari kerumunan bis. Dan langit sepertinya ingin main main denganku. Aku tersandung kaki seorang siswi dan hampir jatuh karena Rendi menahan nya kuat aku bisa berdiri lagi. Mereka sepertinya sengaja. Sebal sekali rasanya.

Aku terus berterima kasih padanya karena sudah menolong ku dia tersenyum hangat sehangat matahari pagi ini. Aku sedikit bertanya tentang perempuan yang bersama nya kemarin kepada Yuli, kata yuli namanya Sarah. Perempuan populer angkatan ku karena kecantikannya. Dia juga pintar. Aku sungguh tidak tau apa yang terjadi disekolah ku. Benar juga ternyata, kehidupan ku sangat membosankan. Tapi aku menikmati hidupku, aku bahagia aku suka melakukan hal yang membuat ku bahagia.

Rendi mulai bicara tentang posisiku diosis, dia menceritakan kejadian osis yang pernah terjadi di angkatan sebelumnya karena dia sudah masuk osis sejak masuk kesekolah ini. Dia sangat baik, dia orang yang sangat nyaman diajak bicara. Dia seperti pangeran dimataku karena ketampanan nya juga bicara lembutnya yang membuat setiap orang senang mendengarnya. Dia selalu membuka topik diperjalanan kita menuju sekolah. Aku tidak menyangka ada laki laki yang sehangat ini.

Sampai digerbang sekolah, aku melihat Rafli berdiri menunggu seseorang. Dia menatap ku rasanya seperti aku orang yang sedang dia tunggu. Dia menghampiriku, tatapan waktu pertama kali aku bertemu denganya muncul lagi. Dia sempat melirik Rendi yang berada disebelah ku. Rendi yang sudah melihat perempuan yang bersama nya kemarin digerbang sekolah pergi untuk menghampirinya. Senyuman indah muncul dari perempuan cantik itu. Dia pasti senang bukan, laki laki seperti Rendi sepertinya sangat di idam-idamkan para murid perempuan sma disekolahku. Mungkin ini alasan dia cukup populer, karena sikap ramah dan lembutnya.

R and I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang