6.TIDAK PEDULI

839 41 10
                                    

"R and I"

Aku bingung dengan perasaanku sendiri bumi, aku kan sudah bilang padamu jangan terburu buru. Aku ini tidak sedewasa orang seumuran ku. Aku terlalu polos. Tidak ada pengalaman dalam hal cinta. Senja bilang ini salahku. Benarkah? Apa aku melakukan kesalahan. Ah! Aku yang memaksa tubuh dan pikiran ku tidak peduli. Benar, ini salahku. Aku hanya tidak ingin itu saja. Apa aku terlalu berlebihan? Apa aku terlalu memaksa diri. Kamu tidak akan menghukumku kan bumi, jangan beri kisah cinta mengerikan. Kumohon.

***

Aku hendak menuju kelas, tapi aku melihat murid perempuan menangis. Dia berlari dan menabrak ku dan hampir terjatuh, yang dia hanya lakukan hanya berlari. Dia masuk ke toilet siswi. Dia pasti ingin menangis. Tunggu! Dia itu sarah. Pacar Rendi. Apa yang terjadi padanya?. Aku berbalik dan mata ku terfokus pada laki laki yang sedang berada dipikiran ku. Dia berjalan kearah dimana Aku sedang berdiri. Wajah nya menunjukan ekspresi marah juga kecewa. Sebenarnya apa sih yang terjadi. Ah sudahlah aku tidak boleh ikut campur urusan orang lain. Aku harus segera kekelas, aku hanya izin ke toilet, kalau terlalu lama aku bisa diintrogasi.

Aku mencoba untuk mengalihkan perhatian ku. Hawa dingin menyelimuti tubuh ku saat dia melewatiku. Aku benar benar tidak percaya dengan yang aku rasakan. Laki laki sehangat itu bisa berubah sedingin dan lebih dingin dari Rafli. Wah, aku merinding. Rendi benar benar terlihat menakutkan. Sudah lah, aku harus segera kekelas.

Sekarang isi kepalaku sedang dipenuhi kejadian tadi pagi. Hei semesta! Sebenarnya manusia punya berapa sifat sih!? Aku benar benar penasaran. Kenapa mereka bisa berubah sangat cepat.

Aku tidak menyangka laki laki yang baru kemarin berbicara hangat kepadaku bisa sedingin dan menakutkan seperti itu. Seperti nya hubungan seperti pacaran bukan hal yang mudah. Bagaimana ini? Apa aku bisa? Apa aku mampu? Aku sungguh tidak tau apa yang harus ku lakukan.

Banyak yang harus dipikirkan. Tapi, kenapa aku tiba tiba berpikir seperti ini. Aneh. Bahkan aku tidak yakin ada laki laki yang tertarik padaku. Kenapa aku harus repot repot memahami cinta. Benar. Aku harus kembali kekebiasaanku. Aku akan jadi Intan lagi, Intan yang membosankan.

***

Tempat ini masih saja tidak ada yang mau memasuki padahal tidak sekotor yang mereka kira. Tapi tidak apa apa ini hanya untukku tempat untukku berpikir. Tempat ini sungguh sunyi dan sepi. Aku... Menyukainya.

"jadi lu sembunyi disini kalo jam istirahat"

Suara laki laki mengejutkan ku. Dia menatap ku dengan heran. Kenapa dia?. Tunggu, apa aku tanya saja kejadian tadi pagi. Tapi, kalau dia tersinggung atau tidak mau menjawab dan berpikiran aku tidak sopan bagaimana. Ah ini sungguh memusingkan. Tanya tidak yah?...

"ada yang mau gua omongin ama lu" lanjutnya yang sudah duduk dihadapan ku. Ini kesempatan ku.

"ada yang ingin kutanya kan juga sama kamu" ucap ku berani. Apa tindakanku sekarang ini benar. Aku benar benar penasaran.

"apa? Tanya ajah" jelasnya.

"apa... Sebenarnya ada apa dengan.. Sarah?" wah aku menanyakan nya. Aku sungguh menyakannya. Semoga dia tidak menganggap ku yang tidak tidak. Aku hanya penasaran itu saja.

"oh kamu melihat nya ya tadi?" tanya nya. Aku mengangguk.

"sarah... Sarah gak cinta sama gua!"

Apa! Maksudnya apa? Aku benar benar tidak mengerti. Lalu kenapa mereka berpacaran kalo bukan karena saling mencintai. Benar benar aneh. Cinta memang rumit. Bukan cinta yang rumit, tapi aku yang membuat nya rumit. Baiklah aku salah senang sekali kamu menertawakan ku langit.

R and I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang