3. PERNYATAAN

1.2K 51 3
                                    

R and I

"ketemu lagi kita hari ini"

Rafli! Aku langsung beranjak bangun. Kenapa dia bisa disini dan tepat sekali saat aku sedang jatuh. Ini sangat memalukan bukan. Aku bisa merasa bahwa wajah ku sudah benar benar merah karena malu. Tiba tiba aku merasakan sebuah jari jari panjang menyentuh jemari ku. Aku mendongak kan kepalaku dan hampir tidak percaya dengan pemandangan ini. Dan apa ini aku...berdebar debar.

"lo gakpapa kan?" tanya Rafli lembut.

Ya tuhan pria es bicara lembut kepadaku. Matanya juga yang sebelumnya sangat tajam sekarang kelihatan sangat lembut. Kenapa perubahan sikap nya susah sekali ditebak. Aku segera menarik jemari ku menjauh. Aku gugup dan entah kenapa aku gugup.

"aku gakpapa, kalo gitu duluan yah" kataku gugup.

Aku langsung berlari pergi meninggalkan Rafli. Sampai aku lupa kalo ada keberadaan yuli. Dia juga ternyata ikut berlari mengikuti ku.
Kami berdua berhenti tepat digerbang sekolah.

"kenapa sih tan, siapa sih tuh cowo? Kayaknya dia bukan dari sekolah kita" tanya yuli dengan nafas nya yang tidak beraturan.

"gak tau ah ayok pulang" aku langsung menarik tangan nya dan berjalan pulang. Disela sela perjalanan aku sedikit menceritakan tentang Rafli kepada Yuli. Dia agak terkejut bahwa pertama kali bertemu dia bahkan hampir tak bicara sama sekali. Dia jadi penasaran dengan sifat aslinya.

"satu satunya cara supaya kita tau sifat aslinya, kita harus pacaran sama dia" kata yuli dengan lantang nya.
"kita?" tanya ku bingung.
"mungkin bisa dibilang gue hahaha"lanjutnya.
"woooo yuli kamu jangan jangan... Jatuh cinta pandangan pertama ya kan... Yak gak sih?" ledek ku.

Yuli memasang wajah malu malu yang sangat lucu membuat ku tertawa karena tingkahnya. Hari ini yuli tidak langsung pulang kerumah nya dia mampir kerumah ku. Untuk berbincang lebih lama.

"biola lu masih ada ajah tan" ucap yuli dan mengambil biola yang masih terbungkus rapih didalam tas.

"kadang sering aku mainin sih yul"
Biola hadiah pertama pemberian papa warna coklat nya sangat bersinar. Papa memberikan padaku saat aku berumur lima tahun. Hadiah ulang tahun pertama dari papa. Setelah itu saat sekolah dasar aku sudah diberi les biola mingguan dirumah sampai aku lulus dari sekolah dasar. Papa sangat senang saat aku bermain biola dia tetsenyum sangat lebar saat aku baru pertama kali menunjukan lagu yang kumainkan saat awal belajar.

Siang mulai memudar dan senja dengan senangnya menunjukan kecantikkan nya. Kami berdua sudah berbaring diranjang tempat tidurku. Yuli sibuk dengan ponsel nya, aku...sedang melamun memikirkan hal yang menurut ku sepertinya tidak usah dipikirkan. Aku sadar dari lamunanku karena yuli tiba tiba berteriak dan langsung bangun dari tempatnya. Aku kaget dan ikut bangun dari tempatku.

"kenapa sih yul? Ngagetin tau!"
"gue iseng iseng cari info tentang seragam sekolah yang Rafli pake, dan lu tau gak sih tan?!" ucap nya bersemangat.
"gak tau??" jawabku
"dia dari sekolah populer dijakarta, sma negeri yang isinya anak anak pinter dan wah pokoknya ini sekolah bergengsi!!"ucapnya sedikit berteriak.
"murid murid disekolah kita juga pinter pinter kok yul"
"itu mah lu doang, dikelas kita yang paling pinter lu doang intan. Polos banget sih jawaban lu...udah gue pulang, kayaknya my mom sudah pulang.".

Yuli langsung beranjak dan mengambil tas nya dia segera keluar dari kamarku dan akumengikutinya. Setelah berpamitan dengan mamah yuli langsung pulang, tidak lupa selalu melambai manis kearah ku. Dia memang teman yang sangat baik.

R and I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang