Prolog

4.4K 250 4
                                    

💟💟💟💟💟
 

               Aku hanya mampu berdiri di ambang pintu kamarku, menyaksikan tawa lepas mereka, kebersamaan mereka, canda tawa mereka, dan kebahagiaan yang terpancar jelas dari raut wajah mereka.

Masihkah aku dianggap dalam keluarga ini? Masihkah aku terlihat dalam keluarga ini? Masih adakah aku dalam hati mereka? Atau mungkin aku hanya dianggap angin lalu yang sama sekali tidak penting dan tidak ada gunanya?

Tanpa terasa air mata ini sudah mengalir deras, mengalir membasahi pipiku, aku tak berniat untuk menghapusnya, karena aku yakin air mata ini akan terus mengalir walau aku sudah beberapa kali menghapusnya.

Hatiku sangat perih, dadaku begitu sakit, kepalaku mulai terasa pusing dan berat, memang hanya rasa sakit lah yang selalu setia menemaniku saat aku merasa sendiri dan terasingkan seperti ini. Sering aku bertanya-tanya, apakah aku bukan anak kandung mereka?

Apakah kehadiranku di dunia ini sama sekali tak di inginkan? Apakah aku hanya anak terbuang yang di pungut oleh mereka?
Perasaan sakit dan rasa iri ini selalu membuatku bertanya-tanya dalam hati, namun aku tahu bahwa aku tak sepantasnya untuk bertanya seperti itu, biar bagaimana pun mereka adalah keluarga yang menjaga dan mengasihiku selama ini.

Aku harus tetap bersyukur karena selama ini mereka menyayangiku, walau mungkin rasa sayang mereka tak sebesar rasa sayang untuk Sana kakak ku.

Aku hanya bisa berusaha tersenyum dalam tangisku saat melihat Mama membelai lembut rambut Sana, saat Papa asyik melemparkan candaan untuk Sana, dan Chaeyoung yang terlihat senang bermain ular tangga bersama Sana.

Lagi-lagi hanya Sana yang selalu tertawa lepas bersama mereka, hanya Sana yang selalu berkesempatan mendapatkan semua kasih sayang mereka secara terang-terangan seperti itu.

Kenapa aku tak pernah mendapatkan apa yang Sana dapatkan selama ini? Apa salahku? Perbuatan apa yang sudah membuatku merasa terasingkan seperti ini? Andai semua pertanyaan bodoh itu dapat terjawab, mungkin aku tak akan terus menerus penasaran akan sikap mereka padaku selama ini.

Sudahlah Nayeon, stop untuk terus bertanya-tanya seperti itu, stop untuk berpikir macam-macam, dan stop untuk membuang semua air mata yang sampai kapanpun tak akan pernah bisa habis. Kamu gadis yang kuat Nayeon, kamu gadis yang hebat, dan kamu bukan gadis yang diciptakan untuk memendam rasa iri pada siapapun.

Oke Nayeon hilangkan semua perasaan yang hanya akan membuatmu sakit, dan sambutlah semua kebahagiaan yang akan segera menghampirimu hingga saatnya kamu menutup mata indah ini.

Sampai Menutup Mata (Kth - Iny) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang