V

1.7K 159 3
                                    

Tolong hilangkan semua rasa iri ku ini Tuhan, aku tak ingin terus menerus tersiksa dalam perasaan iri yang selalu berhasil membuatku sakit dan menangis.

Aku menundukan kepala sambil terus terisak, tiba-tiba aku melihat sebuah tangan yang menyodorkan sapu tangan padaku, aku mengangkat kepala dan mencoba menatap siapa orang yang sudah memberikanku sebuah sapu tangan.

Aku melihat wajah datar Taehyung yang berdiri dihadapanku, dia menatapku sambil menggoyang-goyangkan tangannya seolah menyuruhku untuk cepat mengambil sapu tangan yang dia sodorkan.

Aku menatapnya sekali lagi, lalu segera mengambil sapu tangan yang dia berikan. Aku gunakan sapu tangan itu untuk menghapus semua air mata yang berhasil membasahi wajahku.

“Kenapa kamu disini? Kamu nggak masuk kelas?” tanyaku dengan suara parau.

“Kelas ku sudah kosong, guru nya tidak masuk dan hanya memberi pekerjaan rumah.” Jawabnya dengan suara yang masih saja datar.

“Lalu kenapa kamu kesini?” tanyaku lagi.

“Aku ingin melihat keadaanmu, dan karena keadaanmu seperti ini, lebih baik aku mengantarmu pulang sekarang.” Ucapnya dan mencoba untuk memegang tanganku. Aku menahannya dan mencoba menatap wajahnya.

“Aku bisa pulang sendiri kok.” Ucapku.

“Apa kamu mau menyusahkan orang lain jika kamu pingsan di jalan? Jangan berbuat bodoh dengan cara memaksakan keadaanmu yang tidak sehat.” Ucapnya dan langsung saja menggendong tubuhku.

“Tunggu, tas ku masih di kelas.”

“Kamu bisa menyuruh temanmu untuk mengantarkannya ke rumahmu.” Ucapnya lagi dan langsung menggendong tubuhku keluar dari ruang UKS ini.
  
            
  Taehyung mengantarkanku dengan motor miliknya, sepanjang perjalanan dia memegangi tanganku yang memeluknya, mungkin dia takut jika aku jatuh dijalan, makannya dia rela mengendalikan motornya dengan satu tangan.

Motor Taehyung sudah berhenti di depan rumahku, Taehyung memapahku untuk masuk ke dalam rumah.

“Permisi..” ucap Taehyung sambil mengetuk pintu rumahku.
Mama datang dan membuka kan pintu.

“Nayeon? Kamu kenapa?” Tanya mama yang terlihat khawatir melihat kondisiku yang sangat lemah.

“Tadi Nayeon pingsan di sekolah tante, sekarang boleh saya membawa Nayeon masuk?” Tanya Taehyung.

“Oh iya, ayo masuk.” Ucap mama. Taehyung memapahku sampai ke dalam kamar, dia membaringkan tubuhku dan menyelimutiku.

“Tante saya permisi pulang dulu.” Ucap Taehyung.

“Iya nak, terimakasih sudah mengantarkan Nayeon.” Ucap mamaku.

Ku lihat Taehyung tersenyum kearah mama, sesaat dia menatapku dan langsung berlalu meninggalkan kamarku.

Aku terbaring dengan kondisi tubuh yang sangat lemas, ku lihat mama menatapku dengan iba.

“Kamu nggak apa-apa kan Nay?” Tanya mama. Aku hanya menggeleng dan tersenyum.

“Kamu istirahat yang banyak ya, nanti mama belikan obat buat kamu.” Ucap mama dan mengusap kepalaku.

Aku tersenyum dan mengangguk, aku segera mencoba untuk memejamkan mataku. Mama mulai berdiri dan beranjak dari kamarku.

Tanpa terasa air mataku mulai menetes kembali, ini adalah air mata bahagia, ya aku merasa bahagia karena tadi mama memperhatikanku dan mengelus kepalaku.

Aku sangat nyaman dengan elusan mama yang sudah lama tidak aku dapatkan.



Sampai Menutup Mata (Kth - Iny) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang