"Gue tau lu gak akan lepas hijab yang udah lu putusin buat lu pakai cuma gara gara Arka."
"Gue cuma belom pengen nyerah buat dapetin dia, Ver."
Elda bergerak membersihkan buku-buku di mejanya kemudian berjalan keluar kelas di ikuti Vera di belakang.
"Duduk sana aja Ver." tunjuk Elda pada sebuah kursi kosong.
"Lu duduk dulu, gue yang pesenin makanan."
"Oke," jawab Vera.
Setelah itu Elda segera memesan makanan yang selalu mereka pesan untuk mengisi makan siang mereka.
Elda mengantri dengan tenang tak seperti biasa yang mengganggu antrian lain.
"Mau pesen apa neng?"
"Mie goreng 1, soto ayam 1, sama es jeruk 2, bu."
Setelah menunggu selama sekitar 5 menit, Elda kembali dengan membawa senampan pesanan mereka.
"Di sini sedotannya abis, da."
"Eh bentar, ambil sedotan." Elda kembali mengambil sedotan dan disitu dia melihat Zia. Si nerd yang sering di jadikan bahan bullyan itu sedang membawa dua nampan makanan sendiri.
"Zi, sini gue bantu," tawar Elda dengan senyum.
"Eh, eh. I-iya, Da." Zia memberikan salah satu nampannya pada Elda.
"Lu mu bawa ke meja mereka kan."
"Iya."
"Ayo."
"Makasih da."
Mereka berjalan menuju segerombolan anak anak cewek dengan dandanan menor bak tante girang.
Elda dan Zia meletakkan nanpan yang mereka bawa di situ.
"Siapa yang nyuruh elu minta tolong dodol. Gue kan bilang bawa sendiri!!"
"Lu apa-apaan sih, nyuruh nyuruh orang seenak jidat lu aja," jawab Elda.
"Lu gak usah ikut campur dasar makhluk sok suci."
"Kar, Da udah. Ini salah gue."
"Iya emang ini salah lu!!" bentak Karlina kemudian menyiramkan jusnya pada Zia, namun malah mengenai Elda yang mencoba mencegah Karlina.
"Gue emang gak suci, tapi seenggaknya gue mencoba jadi lebih baik." jawab Elda telak.
"Elda, lu ngapain." Vera yang tak sabar menunggu Elda segera mencari gadis itu dan menemukan Elda di sini, bersama Karlina dan anak anak buahnya yang sudah menjadi tontonan seisi kantin kelas X & XI.
"Gue mau ke kamar mandi, lu bisa minjemin kaos olah raga panjang ke anak kelas sebalah kan Ver."
"Iya."
Vera dan Elda pergi meninggalkan gerombolan, dan di saat bersamaan Arka menyadari cewek yang dia anggap menyebalkanlah yang dari tadi di perhatikannya.
Tatapan Elda dan Arka bertemu tapi sesak kembali memasuki hati Elda membuatnya mengalihkan pandangan.
Continue ~
KAMU SEDANG MEMBACA
EldArka (2018)
Short StoryApa hatimu akan mencair setelah aku berjuang? *** Untuk kamu yang aku cinta, aku akan berubah seperti dia demi kamu ~Elda Deanada~ *** Berubah itu untuk Tuhan dek, karena Tuhan ~Arka Diza Pradipta~ A short story by @auliaistk