Bab 14

1.2K 35 0
                                    

Karena perjuangan itu perlu, apapun hasilnya.
***

"Jedot, ngapain bawa dua kotak bekal lagi?" tanya Shira-mama Elda.

"Buat temen Elda, ma."

"Teman apa temen?"

"Temen maa, temen Elda bimbingan OSN. Udah ah, elda berangkat dulu," ucap Elda kemudian memasukkan kotak bekalnya ke dalam tas dan bersalaman dengan mamanya sembari mengucap salam.

"Lama amat, Da." Vera memberengut kesal.

"Gak apa apa, udah yuk berangkat."

"Lu pasti nyiapin bekal buat Arka kan? Gue juga gak?"

"Aishh, buruan berangkat. Telat nih."

"Lah situ sendiri yang ngebuat telat kok."

Lalu tanpa banyak cecok lagi, Vera segera melajukan motornya. Dari pada kena semperot Elda, mending cepet cepet OTW ke sekolah.

Setibanya di sekolah Elda segera menuju lab kimia, karena memang sepuluh hari lagi Elda dan Arka akan mengikuti lomba. Hingga menjelang siang, Elda dan Arka terus di lab kimia dengan berbagai latihan soal.

Lalu seperti biasa, karena istirahat yang diberikan Bu Sri untuk makan siang hanya 15 menit dan kantin jauh dari lab kimia, maka Elda memilih membawa bekal.

"Kak Arka, nih gue bawain bekal lagi," ucap Elda sembari menyodorkan sebuah kotak makanan.

"Gak, gue gak lapar."

"Kakak, bohong. Kak Arka harus makan, nanti sakit."

"Gue gak lapar, Eld."

"Cobain sekali iniii aja kak," mohon Elda sembari tersenyum dan menyodorkan kotak bekalnya.

Akhirnya, Arka menghembuskan nafas pasrah dan memilih memakan bekal yang dibawakan Elda. Lagi pula dirinya juga lapar.

Elda benar benar senang melihat Arka memakan bekalnya, itu seperti Arka membalas sedikit perasaannya, hanya sedikit. Tapi, itu terasa menyenangkan.

Saat sendokan pertama yang masuk kedalam mulut Arka, sejenak dia terhenti. Dia merasakan dalam dalam makanan yang dibawakan Elda. Elda yang melihatanyapun harap harap cemas, bagaimana jika tidak enak dan Arka malah membuangnya. Tapi ternyata tidak, Arka kembali melanjutkan makannya dengan lahap karena bagiamapun juga perut laparnya tidak bisa berbohong.

Sepintas, dari sudut mata Arka, ia melihat Elda tersenyum menatapnya.

"Lu juga makan, bentar lagi bu Sri ke sini," ucap Arka tanpa menatap Elda.

Continue~

EldArka (2018)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang