Elda mengaduk aduk makanannya tidak jelas lengkap dengan muka cemberut. Dan Vera hanya menaikkan satu alisnya tak paham. Bagaimana bisa paham jika Elda saja tidak bercerita. Pasti bentar lagi juga cerita sendiri.
"Hufttt, jadi tadi tuh ya."
Tuhkan bener tanpa diminta juga bakal curhat sendiri.
"Gimana?"
"Tadikan gue ketemu sama si babang ganteng Arka, dia lagi olah raga. Nah, gue samperin dia. Gue ajak kenalan deh, waktu-"
"Terus, terus?"
"Jangan dipotong dulu goblokkk," ucap Elda sambil menonyor kepala sahabatnya itu.
"Iya iya, ah. Lanjut."
"Gue ajak kenalan tuh kan. Pas gue ajak kenalan masa dia diem aja, malah nyuruh pergi lagi, what the... Gue ditolak sama cowok! Dan lebih parahnya lagi gue ketahuan Pak Doyok lagi bolos, untung enggak diseret ke bk."
"Biar aja diseret ke bk, biar,"
"Ihh ngeselin. Balik aja deh kalau gitu gue." Elda segera pergi tak lupa diikuti dengan hentakan hentakan kaki kesal darinya.
"Lahh, itu si pea. Makanannya belom dibayar masa gue lagi yang bayarin. Aduhh temen gue bukan sih dia? Perasaan kemarin waktu gue beliin es krim ngakunya sahabat gue deh-"
***
Dasar, memang sudah kelakuan Elda masuk kemanapun asal nylonong dan berakhirlah dia di sini. Di depan pintu kelasnya dengan ekspresi antara, terkejut, seang, dan gugup. Entah, terlalu abu abu untuk di jelaskan, seperti kisah cinta Elda yang tidak jelas.
"Kak Arka,," Elda mengerjapkan matanya tak percaya, lalu menguceknya untuk meyakinkan bahwa matanya tak salah lihat.
"-jadi untuk kegiatan tersebut kami mengaharpan partisipasi dari adek semua. Sekian yang bisa saya sampaikan, Wassalamualaikum warahmatullahhiwabarakatuh," kira kira seperti itu lah apa yang disampaikan Arka di depan kelas Elda.
Elda bahkan masih terus memandangi Arka saat lelaki itu melewatinya di pintu. Dan bisa kalian tebak hal gila apa yang dilakukan Elda.
"Kak Arkaaaa, kak." Elda mulai mengejar Arka saat dia mulai mempercepat langkahnya.
Brukk
"Aduhh," seru Elda.
"Kalah mau berhenti-"
"Berhenti ngikutin gue."
"Kak Arka, kakak masih inget aku kan? Aku yang tadi siang ada di lapangan. Namaku Elda kalau kakak lupa. Aku cuma pengen kenalan aja sama kakak."
"Gue gak mau." Arka lalu pergi meninggalkan Elda.
Saat Elda berniat mengejar Arka, suara Vera menahannya.
"Elda, udah gak usah dikejar."
-TO BE CONTINUE-
KAMU SEDANG MEMBACA
EldArka (2018)
Short StoryApa hatimu akan mencair setelah aku berjuang? *** Untuk kamu yang aku cinta, aku akan berubah seperti dia demi kamu ~Elda Deanada~ *** Berubah itu untuk Tuhan dek, karena Tuhan ~Arka Diza Pradipta~ A short story by @auliaistk