Epilog

1.7K 48 8
                                    

Aku Rindu, tapi aku tidak mau terluka lagi seperti dulu.
~~~

"Hey, Bro," sapa Galih pada Arka.

Bughh

"Penghianat, lu rebut cewek gue!"

Arka mencoba memukul lagi tapi Galih berhasil mencekal tangan Arka. "Apa maksud lu?"

"Kemarin, lu peluk cewek gue di depan rumah lu. Hari ini, lu jemput dia. Apa mau lu?" ucap Arka bersungut sungut tak terima.

"Bukan gue yang ngebuat dia pergi, tapi diri lu sendiri."

"Gak usah ceramahin gue."

"Lu yang masih mengharapkan Alwa, itu ngebuat dia pergi. Ngaca, Bro. Jangan nyalahin orang sembarangan kayak anak kecil yang ujungnya ngerusak pertemanan kita." Galih beranjak pergi setelah sebelumnya menepuk pundak Arka.

Bughh

Langkah Galih tertahan saat ia baru berjalan sepanjang dua langkah. Bogeman mentah dari Arka tepat mengenai rahang Galih.

"Shitt," umpat Galih lalu membalas pukulan Arka.

***

"Oh iya, kan tadi mama titip makan siang buat Kak Galih." Elda menepuk jidatnya karena lupa.

Sekarang jadinya dia harus berjalan jauh menuju kelas Galih yang berbeda gedung dengannya. Tapi tak apa, demi cowok yang sudah menyayanginya sejak dia dilahirkan.

Tapi saat ditengah perjalanan, Elda melihat kerumunan yang menutupi jalannya. Dengan terpaksa, tubuh mung Elda menyelip-nyelip diantara kerumunan untuk bisa melewatinya sekaligus melihat lebih jelas apa yang terjadi.

Bughh

"Bangsat!"

Suara umpatan itu membuat Elda berhenti menembus kerimunan. Bukan karena umpatannya, tapi karena suara seseorang yang mengeluarkan umpatannya. Elda menajamkan mata, melihat dengan celah diatara orang yang berkerumun dibaris paling depan.

Seketika, Elda berusaha menyibak kerumunan. Untuk memastikan pengelihatannya. Tapi saat Elda sudah melihatnya dengan jelas, yang dia lihat dua orang cowok yang sudah sama sama babak belur.

"Lu rebut Elda dari gue, bangsat!"

Bughh!

"STOPPPP!" teriak Elda yang seketika membuat perhatian seluruh orang tertuju padanya dan dua orang yang sedang berkelahi itu pun berhenti.

Plakkk

"Jangan ikut campur hidup gue lagi!" ucap Elda mutlak.

"Elda." Arka tak percaya, gadis itu menamparnya.

Dan yang lebih membuat Arka tak percaya adalah, Elda yang membantu Galih berdiri dan dia juga pergi bersama cowok itu.

"Elda, maafin gueee!" teriak Arka. "Gue kangen sama elu, apa elu gak kangen sama gue?"

"Saya memang rindu, tapi saya tidak mau terluka lagi seperti dulu." jawab Elda sembari melirik kebelakang dengan ekor matanya.

And~

EldArka (2018)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang