2. Isyarat

7.1K 186 9
                                    


Pagi hari yang cukup indah. Kala itu kulihat jam ditangan Ku menunjukan pukul 05.00. Meskipun baru jam segitu namun,langit memperlihatkan kecerahan nya dengan seruan angin yang semilir di hari ini.

Aku mengambil handuk yang tergantung di paku tembok kamarku dan segera bergegas menuju kamar mandi untuk segera bersiap siap ke sekolah. Badanku masih terasa pegal-pegal terutama di bagian tulang belakangku. Entah ini karena jatuh dari kamar atau karena apa, aku pun juga tidak tahu. Sedangkan Aku sendiri masih bingung dengan mimpi yang semalam, jika itu hanya mimpi tapi kenapa terasa nyata bagiku. Aneh. Tapi Aku berusaha melupakan hal itu karena mimpi itu adalah mimpi terburuk ku selama ini. Bahkan,dikehidupan nyata pun aku tak pernah bertemu hantu seperti itu. Hantu-hantu yang sering aku temui hanya Kuntilanak, hantu anak kecil,pocong,hantu cewek berambut panjang,dan lain sebagai nya lah. Tidak seseram itu.

Ku buka pintu kamar mandiku,lalu Aku masuk untuk sekedar membersihkan diri karena dari kamarin Aku sama sekali tak mandi sore. Sebelum Aku mandi,Ku sempat kan diri untuk membasuh muka. Ku ambil sabun mukaku,lalu kutuangkan di tangan. Setelah itu perlahan ku oleskan ke wajah. rasa dingin dari sabun muka terasa saat sabun itu perlahan membersihkan kotoran wajahku. Kulihat ke arah kaca kamar mandi untuk melihat wajah yang sedang ku bersihkan ini. Dan..

Cewek

Ada Sosok cewek di belak di belakang ku. Jantung mendadak berhenti. Sedikit kaget namun penasaran. Siapa dia? bagaimana dia masuk di kamar mandi ku? Ku tajam kan penglihatan ku ke arah Cewek itu melalui kaca di depanku saat ini,wajah pucat pasi dengan rambut panjang yang lurus. Sekali lagi aku di buat penasaran dengan sosok cewek itu. Ku balikan badan ku ke arah cewek itu. Namun,sosok itu tidak ada. Kemana dia? Apa ini hanya halusinasi ku? Entahlah.. Akhirnya Aku berbalik ke arah kaca lagi untuk membersihkan wajah ku yang penuh busa. Ku hidup kan kran air di wastafel ku. tapi air tidak keluar,apakah air habis?

"ma air habis yaa?" teriak ku sambil bertanya ke mama,

Sebenarnya sih mustahil mama bisa dengar suaraku dari sini,Aku berada di dalam toilet kamar yang di lantai dua,sedangkan Mama pasti saat ini berada di dapur dilantai bawah. Jadi tidak mungkin jika mama dengar,tapi gak papa lah barangkali mama masih ada di sekitar kamar ku.
Aku terus memutar mutar kran air,berharap air dapat muncul. Dan yang aku harapkan terjadi,air langsung keluar dari kran yang aku putar-putar tadi. tanpa fikir panjang Aku langsung membasuh wajahku yang masih penuh busa dengan air yang baru saja keluar. Ku basuh secara perlahan wajah ini sambil menikmati dingin nya air yang mencoba masuk kedalam pori-pori wajahku. Setelah selesai membasuh muka,Aku bergegas untuk melanjutkan mandi. air yang menyiram tubuhku terasa sangat enak sekali,mungkin karena kemarin belum mandi. Setelah mandi, Aku mengambil handuk dan melilitkan ke tubuh ku. Sebelum keluar dari kamar mandi aku berdiri didepan kaca untuk melihat lihat wajah ku.

Blep

Tiba-tiba lampu kamar mandiku mati. Sontak Aku kaget,karena Aku paling takut dengan hal yang namanya kegelapan. Ku atur nafas secara perlahan lahan,Aku tidak boleh panik dalam hal ini,karena justru bisa membuat Aku semakin sesak nafas.

"Maaaa.... Mama....maa..mama" aku terus teriak memanggil mamaku yang masih berada di bawah.

kreek

terdengar suara pintu kamarku terbuka. Aku berfikir itu adalah mama. Namun seketika Aku berubah fikiran saat kucium bau amis dan busuk di hidungku. Bau ini sangat tercium sekali hingga aku hampir muntah. Aku tau ini adalah salah satu dari mereka. Mereka yang tak terlihat. Aku terus coba mengatur nafasku sebaik mungkin agar diriku tak sesak nafas di dalam kamar mandi yang gelap saat ini. Tanganku terus berusaha mencari pegangan pintu kamar mandi ini,aku berusaha keluar dari tempat gelap ini.

"Tooloong...... Tolooong aku....."

Aku di kejutkan dengan suara wanita yang sangat terdengar nyaring di telingaku. Suara itu seperti berasal dari kamar. Telingaku sakit saat suara itu semakin keras terdengar. Aku menutupi telingaku menggunkan kedua tangan. Aku berusaha untuk tidak mendengar kan suara itu. Namun sial, suara itu justru semakin melingking terdengar. Telingaku semakin terasa perih. aku ingin teriak sekeras mungkin untuk mengungkap kan rasa sakit di telinga ini..

MAWARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang