Hari sudah mulai malam. Sinar matahari sudah terganti oleh sinar bulan yang cukup terang pada malam ini. Jam menunjukan pukul 07.30 WIB, malam yang sejuk untuk udara di malam ini. Salsa sudah turun ke bawah menemui bibi di meja makan. Sedangkan Aku masih membersihkan ruangan kamar ini. Ku susun satu persatu bajuku dan baju Salsa ke dalam lemari pakaian. Malam tampak sunyi, tak ada yang berlalu lalang di jalanan. Hanya kegelapan yang menyelimuti lingkungan di sekitar rumah Bibi.Aku menuruni tangga,menemui Bibi dan Salsa di bawah. Mereka sepertinya tengah menunggu ku untuk makan malam.
"Eh Mawar... ,duduk dulu nak, bibi lagi manasik sayur" suruh bibi kepada ku sambil memanaskan sayur di kompor.
Ku tarik kursi yang masuk di meja makan,lalu aku duduk.
"Kamarnya udah lu beresin?" tanya Salsa sambil menyantap makanan ringan nya
"Udah lah, gua rajin,gak kek lu" jawab ku memandang Salsa dengan sinis
"ihh gitu aja langsung nyolot, cewek kok judes" kata salsa membalas ku
"Bodo,hahahahah" kata ku sambil buang muka..
Bibi nampak masih mengaduk-ngaduk sayur nya,sambil sesekali menambahkan garam jika kurang asin, sedangkan Salsa masih sibuk mengunyah cemilan ringan nya yang dia bawa dari rumah. Malam disini tak sama dengan malam di lingkungan ku. Sangat sepi sekali disini. Bahkan sekedar orang yang sedang berjaga di pos ronda pun tidak ada disini.
"nah akhirnya sayur nya sudah matang" kata bibi sambil menaruh sayur di meja makan
"Woww baunya.." kata salsa sambil mencium bau sayur buaya Bibi
"Ayok ambil nasinya sama lauknya,habisin sekalian" suruh bibi kepada kami sambil duduk di kursi depan ku. Salsa langsung mengambil piring dan mengambil nasi,sepertinya dia sangat lapar.
Setelah salsa selesai mengambil nasi dan lauknya,aku menyusul mengambil piring lalu nasi, di ikuti juga dengan bibi. Kita makan ber tiga malam ini, dengan lauk yang cukup banyak. Ya beginilah Bibi, selalu masak banyak jika aku sedang disini. Sopir bibi sepertinya sudah pulang ke rumah nya, dan kalau pembantu, Bibi tidak punya sekarang. Soalnya pembantunya sudah risaint dari bulan kemaren, alesan nya sih kangen keluarga yang di kampung. Tidak bisa aku bayangin kalau Bibi lagi di rumah sendirian gitu, pasti sangat sepi sekali. Mungkin hanya dengan si Mira, anak pertamanya Bibi, tapi sekarang dia lagi tak dirumah,dia lagi di rumah neneknya untuk sementara waktu ini. Padahal aku kangen dengan Dia,malah Dianya lagi gak dirumah.
"O iyaa,oom gak tau pulang nya kapan, dia belum pasti ternyata, ya waktu itu sih bilang empat hari,eh ternyata kemaren bilang bisa jadi lebih dari seminggu, kalian masih mau kan nemeni Bibi sampe oom pulang?" pertanyaan bibi di sela-sela makan kami.
Terlihat Salsa kaget mendengar perkataan Bibi, mungkin dia tambah takut jika harus tinggal disini lebih lama lagi. Salsa menelan ludah dan menengok ke arah ku, aku hanya tersenyum membalas nya sambil mengedipkan mata. Aku juga tidak bisa membayangkan apa yang bakal terjadi jika aku harus ber lama-lama disini. Namun,kalau misalnya aku pulang, siapa yang bakal nemeni Bibi disini? Kasihan juga sih..
"Helloo.." kata bibi membangunkan lamunan kami " mau enggk nih" Tanya bibi
"E.e.eee.. Mau kok Bi mau" jawab Salsa sedikit gugup
"Yang bener nih mau?" tanya bibi sekali lagi
"Iyaa bi, santai saja" jawab ku sambil tersenyum dan sekali lagi Salsa menengok ke arah ku dengan pasang muka seolah-olah takut, aku hanya membalas dengan kedipan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAWAR
HorrorAku melihat mereka. Aku mendengar suara-suara itu. Aku mendengar alunan dari piano ditengah malam. Aku bisa melihat dari balik tembok. Aku tau dan hanya aku yang tau. Bau amis serta busuk terus saja mengusik hidungku, bau itu selau hadir di setiap m...