Aku duduk diteras rumah,memandangi jalan depan rumah Bibi, tak ada siapa-siapa di sana, hanya ada beberapa ibu-ibu yang berjalan menuju toko yang tak jauh daru rumah Bibi. Peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan ini semakin membuat ku ingin bertemu dengan sosok itu. Aku ingin tahu siapa sebenarnya Sosok yang sering hadir menemui aku? Rumah-rumah kosong di sekitar rumah Bibi juga membuat Aku penasaran dengan desa ini, dulu lingkungan disini sangat rame,banyak yang bermain-main di sekitar Bibi, Aku juga masih hafal sedikit demi sedikit lingkungan ini. Dan Aku juga berharap bisa bertemu teman-teman ku dulu sewaktu aku masih disini.
Ku lihat jarum jam di tangan ku menunjukan pukul 08.00, Salsa masih mandi di atas. Mungkin bentar lagi selesai. Bibi pun hari ini juga mau ke rumah mertuanya yang tak jauh dari desa ini, katanya sih mau njenguk mertuanya yang baru di bawa pulang dari rumah sakit. dan itu berarti sampe malam hanya Aku dan Salsa yang di rumah ini, aku berharap tak ada kejadian-kejadian janggal di malam ini.
"pagi Mawar" sapa Bibi yang tiba-tiba membangunkan lamunan ku.
ku lihat bibi nampak sudah siap
"Pagi juga bi.." balas ku sambil berdiri dari kursi "Bibi udah siap?" tanya ku kepada Bibi yang sibuk memasukan barang-barang ke dalam mobil.
"iyaa nak, kamu sama Salsa jaga rumah ya, Bibi pulang nya gak sampe malam kok" jawab Bibi yang membuat ku lega karena malam ini tak jadi berdua dengan Salsa
"Okee bik" aku tersenyum " lah sopir Bibi?" tanya ku
"Sopir Bibi gak ikut, Dia lagi nemanin istrinya kontrol di rumah sakit,kan istrinya minggu kemaren baru lahiran" jelas bibi
"Oalah,ati2 yaa bii" kata ku
"Okee, yaudah bibi berangkat dulu yaa nak" sahut Bibi sambil masuk ke dalam mobil.
Perlahan Bibi menginjak gas mobil nya. Bibi membuka kaca mobil dan melambaikan tangan kepada ku, aku pun membalas nya. Bibi sudah keluar gerbang, dia berjalan belok ke arah kiri keluar dari lingkungan sini.
"Aiihh salsa lama sekali" gerutu ku dalam hati.
Aku kembali duduk di kursi teras ini,sambil menunggu Salsa selsai mandi.
"Pagi mawar..." kaget Salsa dari depan pintu
"Pagii juga" jawab ku memegangi dada "udah siap?" tanya ku
"Udah kok, liat nih,udah cantik" jawab Salsa sambil memutar mutarkan badan nya menunjukan ke Aku
"iya-iya" sahut ku
"Ayok,kapan kita ni jalan nya?" tanya Salsa
"yaudah sekarang yok" ajak ku ke Salsa
Aku berdiri dari Kursi untuk mengajak Salsa jalan-jalan disini. Ku tutup rumah Bibi dan ku taruh kuncinya di bawah pot bunga. Kita berdua berjalan keluar dari gerbang rumah Bibi, tujuan kita saat ini adalah ke warung Sintia terlebih dahulu,teman ku waktu masih kecil dulu. Aku udah janjian juga dengan Sintia untuk menemani kami jalan-jalan di sekitar sini. Hanya dia yang masih Aku ingat sampai saat ini. Salsa melihat kanan dan kiri memperhatikan rumah-rumah di pinggir jalan yang nampak sudh tak berpenghuni. Sepanjang jalan hanya ada emat rumah yang masih berpenghuni padahal kita sudah melewati dua perempatan. Desa ini sungguh sanagat memprihatinkan kan, aku pun tak tahu apakah masih ada seorang kepala desa disini.
Perjalanan kita sudah hampir sampai. Tinggal melewati jembatan itu,kita akan sampai dirumah sintia. Salsa masih terdiam melihat-lihat bangunan-bangunan rumah disini,sesekali dia memfotonya lewat kamera yang dia bawa. Meskipun rumah-rumah disini kosong tapi bagus jadi objek foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAWAR
HorrorAku melihat mereka. Aku mendengar suara-suara itu. Aku mendengar alunan dari piano ditengah malam. Aku bisa melihat dari balik tembok. Aku tau dan hanya aku yang tau. Bau amis serta busuk terus saja mengusik hidungku, bau itu selau hadir di setiap m...