4. Kita Disambut

3.8K 139 3
                                    

Perjalanan kami menuju rumah Bibi lumayan jauh. Sepanjang jalan kami hanya melihat gedung-gedung berdiri kokoh,yang se akan-akan tak mau pindah dari tempatnya. Salsa nampak sudah tidur dibangku belakang, padahal beberapa menit yang lalu dia baru saja menghabiskan cemilan yang aku bawa. Pukul 10.00 kami masih berada di jalan, suasana tampak renggang hari ini,tidak ada kemacetan di jalan. Meskipun cuaca panas karena terik matahari yang begitu menyengat,namun tidak membuat kami merasa kepanasan di mobil, mungkin karena angin disiang ini cukup semilir.

Aku terus mengendarai mobil ku dengan kecepatan sedang,sambil menikmati indahnya pemandangan di sekitar jalan. Sebentar lagi kita akan sampai dirumah Bibi, itu terlihat dari adanya patung kuda yang telah kami lewati.Karena, rumah bibi 40 KM masuk ke kiri setelah melewati patung kuda tersebut. Aku sudah lupa belok kiri yang sebelah mana jika mau kerumah Bini,sedangkan disini setelah melewati patung tadi banyak gang ke arah kiri, namun rasa-rasanya gang itu tidak terlalu jauh dari patung itu. Aku putuskan untuk berhenti dan bertanya ke seorang ibu-ibu yang nampak sedang berbicara disebuah warung

Aku berhentikan mobilku di pinggir jalan. Aku turun dari mobil dan kulihat Salsa masih pulas dengan tidurnya,padahal mobil sedang berhenti. Aku berjalan menuju warung itu,hendak bertanya kepada para ibu yang mungkin sedang membeli atau hanya sekedar ngobrol.

"Maaf,permisi bu.." ucap ku kepada salah satu ibu yang ada disitu

"iya nak,ada yang bisa kami bantu?" kata Ibu itu bertanya kepadaku

"Maaf bu,kalau mau ke Desa Punggara masuk gang sebelah mana ya bu?" tanya ku kepada ibu-ibu itu.

"Ooo...Desa Punggara,jalan aja lurus dari sini,sekitar dua ratus meter dari sini,nanti ada gang,silahkan adek belok kiri,lalu lurus aja dari situ,nanti setelah 40 KM, adek akan bertemu dengan gapura selamat datang,nah disitu ada sudah berada di Desa Punggara" jawab dari seorang ibu yang aku tanyakan,seraya menjelaskan arah-arah nya menggunakan tangan nyaa..

"Baiklah buk. Terimakasih banyak atas penjelasan nya" ucap ku kepada ibu itu,sembari berterimakasih lalu berpamitan..

Aku berjalan kembali menuju mobil ku yang terparkir dipinggir jalan. Aku rasa Salsa belum bangun juga dari tidur nya. Ahh anak itu memang payah.

"dari mana lo mblo?" tanya Salsa mengagetkan ku saat membuka pintu mobil.

"lu udah bangun?" tanya ku ke Salsa sambil masuk kedalam mobil "dari warung itu,tanya gang masuk ke arah Bibiku" sambungku sambil menjelaskan ke salsa..

"emang lu gak tau jalan kearah Bibi lu?" tanya Salsa kepadaku..

"sedikit lupa sih" jawab ku sambil menyalam mobil dan melajukan nya secara perlahan .

Ku arah kan mobil ku kembali menuju ke jalan raya. Meskipun sedikit ada rasa kantuk,Aku tetap menyetirnya dengan kecepatan yang sedikit pelan.

"Masih lama ya ini?" Tanya Salsa didalam mobil

"sedikit sih,masih kurang lebih 40 KM" jawab ku sambil melihat-lihat arah gang yang di maksud ibu-ibu tadi.

"Aihhh... Lanjut tidur aja ah" Kata Salsa kembali menyenderkan kepalanya lagi kebangku.

"Tidur aja lu tu,yaudah yang nyenyak. Nanti kalau udah sampai gua kabarin" kata ku sambil membelokan setir ke arah kiri masuk di gang yang dimaksud ibu-ibu tadi.

Nampak Salsa sudah kembali tertidur pulas dengan mimpinya yang entah apa. Jalan setelah masuk ke gang ini sangat buruk. Kondisi jalan yang sudah rusak ditambah dengan lubang-lubang yang cukup besar dan berisikan air,membuat perjalann ku tidak lancar,seperti nya tadi malam hujan disini.

MAWARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang