Sahara Anandira seorang gadis yang bisa di bilang paling menonjol di Desa ini, Ibu dan ayah nya sudah lama bercerai dan dia hidup dengan nenek nya dari kecil di Desa Punggara ini. Banyak pria yang jatuh hati kepada nya, namun hanya satu yang memikat Sahara dan dia adalah Rangga. Penampilan nya emang enggak se bagus pemuda lain,tapi dengan ketulusan nya ia berhasil memikat hati Sahara. Awal pertemuan Sahara memang tak begitu tau sifat asli dari Rangga,yang ia tahu Rangga adalah sosok pria yang sangat baik. Memang sih dari segi luar Rangga nampak sopan terhadap yang lebih tua dan nampak paling rendah hati di banding pemuda-pemuda yang lainnya, bahkan jika bertemu dengan nenek Sahara,Rangga terlihat menyakinkan akan menikahi Sahara. Tapi semuanya tak tahu di balik sifat baik seorang RanggaKisah ini bermula saat usia Sahara menginjak 24 tahun. Saat itu sahara mendapatkan surat dari seseorang yang tak jelas namanya, di surat itu tertulis untuk sahara agar datang di jembatan Cinta (sebutan penduduk desa untuk jembatan yang menghubungkan desa Punggara dengan Desa abadi jaya) Sahara pun menuruti perintah dari surat itu.
Sekitar pukul 13.00 Sahara keluar rumah untuk menuju alamat dari surat tadi, dia hanya berjalan kaki. Sahara selalu berharap bisa bermain bersama Rangga, namun sial Rangga selalu di si bukan dengan organisasi desa nya dan tak pernah ada waktu untuk sekedar jalan-jalan. Desa Punggara saat itu masih terlihat ramai,jauh seperti sekarang yang sungguh sangat sepi. Terlihat masih banyak penjual sayur keliling, anak-anak yang main bola di jalanan, serta ibu-ibu yang mengobrol di depan rumah-rumah. Sahara di kenal sebagai sosok gadis yang patuh terhadap Nenek nya, dia selalu berusaha menjaga dan membuat neneknya bangga terhadap nya. Sahara juga di segani oleh masyarakat sekitar.
Setelah cukup lama berjalan akhirnya Sahara sampai di jembatan. Dia melihat ke kiri dan ke kanan namun tak ada siapa-siapa disini. Lalu dimana orang yang mengirim surat ini? Sahara duduk di pembatas jalan menunggu seseorang yang mengajak bertemu di jembatan. Sudah hampir sepuluh menit dia menunggu tapi tak ada jawaban juga. Akhirnya sahara turun dan berjalan menuju pinggir sungai yang ada di bawah jembatan. Air sungai nampak jernih, dengan batu-batu yang cukup besar dan menghiasi pemandangan di sekitar sini. Sahara duduk di pinggir sungai di mengambil batu-batu kecil lalu melempari nya ke sungai, sesekali ia melihat HP nya untuk mengecek jam. Sudah sekian puluh menit dia menunggu, sampai tiba-tiba ada sepasang tangan yang menutup matanya dari belakang. Dia coba untuk meraba tangan yang menutupi matanya, Sahara seperti kenal dengan tangan itu,tapi dia tak tau pasti siapa orang nya.
"Ini siapa ya?" tanya Sahara sambil tersenyum kecil
"kira-kira siapa ya..." ucap seorang cowok dengan bahasa halus. Sahara nampak mulai yakin dengan orang ini.
"Ahh kamu" ucap sahara sambil melepas tangan yang menutupi matanya. Dan cowok itu adalah Rangga. Betapa senang nya sahara bisa bertemu dengan Rangga
"maaf yah telat datang,banyak urusan" ujar Rangga
"Jadi kamu yang ngirim surat itu" tanya Sahara sedikit tersenyum
"Iyaa cantik.." ucap Rangga sambil duduk di samping nya
"apaan sih" Sahara mulai salah tingkah
"HBD sahara.." ucap Rangga sambil memberi boneka kepada Sahara
"Waahhh serius?" Sahara tambah salah tingkah "aku suka warnanya.. Pink" sambung sahara sambil tersenyum..
"Simpan yaa,jangan sampai rusak" ujat Rangga
Sahara tersenyum..
"o iyaa, aku boleh ngomong enggk?" tanya Rangga
"Ngomong apa?" tanya balik dari Sahara
Rangga menghadapkan badannya ke arah Sahara.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAWAR
HorrorAku melihat mereka. Aku mendengar suara-suara itu. Aku mendengar alunan dari piano ditengah malam. Aku bisa melihat dari balik tembok. Aku tau dan hanya aku yang tau. Bau amis serta busuk terus saja mengusik hidungku, bau itu selau hadir di setiap m...